Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

3 Dampak Buruk Mengenalkan Dot pada Bayi yang Masih Menyusu Eksklusif

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Rabu, 11 Aug 2021 10:30 WIB

A detail shot of cute baby drinking milk from bootle
3 Dampak Buruk Mengenalkan Dot pada Bayi yang Masih Menyusu Eksklusif/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Topalov

Menyusui secara eksklusif telah terbukti memberikan manfaat luar biasa bagi Bunda dan Si Kecil. Dalam hal ini, menyusui yang disarankan adalah langsung, yakni bayi menyusu dari payudara Bundanya.

Penggunaan botol dot atau empeng tidak dianjurkan ketika bayi masih menyusu eksklusif ya. Mengenalkan dot sejak dini ke anak justru bisa berdampak buruk pada kesehatan dan kemampuan anak untuk kembali menyusu di payudara ibunya.

Menurut konsultan laktasi dari Cloudnine Group of Hospitals, Rama Mahajan, memberikan botol atau dot kepada bayi terlalu dini adalah salah salah satu kesalahan paling umum yang sering dilakukan para Bunda. Kebanyakan Bunda menawarkan ASI di botol karena tekanan dari orang sekitar atau kembali bekerja.

"Banyak ibu memberikan susu di botol karena memberikan kemudahan dan kenyamanan. Memberikan botol atau dot bayi sebelum berhasil menyusui tidak dianjurkan," kata Majahan, dilansir The Indian Express.

Menyusui secara langsung selalu dianjurkan pada para Bunda. Seperti kita tahu, menyusui dapat memberikan nutrisi dan keamanan secara emosional pada bayi karena dekat dengan ibunya.

Memberikan ASI dengan botol dan dot pada bayi memang enggak boleh sembarangan ya. Mengutip laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), berikut 3 dampak buruk mengenalkan dot ke bayi sejak dini:

1. Rentan terkena infeksi

Penggunaan botol atau dot sering dikaitkan dengan kejadian infeksi pada bayi. Dot bisa menjadi sumber transmisi mikroorganisme patogen, antara lain timbulnya Otitis Media Akut (OMA), thrush, diare, dan infeksi saluran nafas.

Bayi bisa sakit ketika terpapar bakteri atau kuman yang menempel di dot. Bukannya memberikan manfaat pada kesehatan, ASI yang dikonsumsi dengan dot justru menyebabkan risiko terpapar bakteri.

Selain itu, beberapa penelitian juga melaporkan adanya peningkatan insiden OMA pada penggunaan dot. Aktivitas menyedot terjadi ketika bayi menarik cairan dari kerongkongan ke saluran tengah telinga. Hal ini bisa menyebabkan telinga bayi lebih mudah terinfeksi bakteri.

Simak juga lima tips pola makan sehat Bunda menyusui dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]




DAMPAK MENGENALKAN DOT PADA BAYI: BIKIN BINGUNG PUTING

A Pretty baby girl drinks water from bottle lying on bed. Child weared diaper in nursery room.

3 Dampak Buruk Mengenalkan Dot pada Bayi yang Masih Menyusu Eksklusif/ Foto: iStock

2. Menyebabkan karies gigi

Efek penggunaan dot yang berkepanjangan telah lama dikorelasikan dengan timbulnya masalah gigi, seperti karies dan maloklusi. Dari beberapa penelitian, terbukti ada korelasi antara penggunaan dot yang berkepanjangan (2 tahun atau lebih) dengan timbulnya karies, Bunda.

Munculnya karies gigi bisa terjadi akibat dampak memberikan ASI atau susu di botol. Kebanyakan bayi tak hanya menggunakan dot untuk menyusu, melainkan suka menggigitnya sehingga bisa menimbulkan karies di gigi.

Selain itu, bayi suka tertidur saat menyusu melalui botol atau dot. Akibatnya, susu mengendap di dalam mulut dan bisa menyebabkan kerusakan gigi. Bila dibiarkan, kerusakan gigi dapat memengaruhi tumbuh dan kembang Si Kecil, Bunda.

3. Bikin bayi bingung puting

Bayi bisa mengalami bingung puting bila diberikan botol atau dot saat masih kecil. Dikutip dari Very Well Family, bayi lebih mungkin mengalami kondisi ini ketika diperkenalkan dengan dot sebelum selesai atau bisa menyusui.

Bayi bingung puting bisa berdampak pada masalah menyusui, seperti kesulitan dalam pelekatan atau masalah mengisap ASI dari puting Bundanya. Pada akhirnya, bayi yang kesulitan menyusu bisa menyebabkan saluran ASI tersumbat dan payudara Bunda bisa nyeri serta berisiko terkena mastitis.

Penggunaan botol atau dot sebaiknya dikonsultasikan dulu ke konselor laktasi atau dokter anak ya, Bunda. Jangan sampai penggunaannya berdampak serius pada kesehatan Si Kecil.


(ank/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda