Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

5 Cara Atasi Payudara Bengkak saat Mulai Menyapih Anak

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Jumat, 20 Aug 2021 14:40 WIB

Ilustrasi payudara bengkak
5 Tips Mengatasi Payudara Bengkak Setelah Berhenti Menyusui/ Foto: iStock

Payudara bengkak memang dapat menjadi kendala selama menyusui buah hati. Masalah itu ternyata bisa terjadi kembali ketika Bunda memutuskan berhenti menyusui atau menyapih anak lho.

Menurut organisasi menyusui, La Leche League, segera setelah Bunda berhenti menyusui, ASI tidak otomatis berhenti keluar ya. Payudara akan terus memproduksi ASI dalam jumlah kecil selama beberapa waktu.

"Beberapa ibu akan merasa payudaranya terasa penuh dan tidak nyaman selama beberapa hari atau lebih setelah berhenti menyusui," tulis La Leche League dalam laman resminya.

Dokter obgyn Dr. Nina Mansukhani mengatakan bahwa Bunda menyusui yang memproduksi lebih banyak ASI dan sering memerah bisa terus menghasilkan ASI bahkan ketika berhenti menyusui atau mulai menyapih. Hal itu bisa menyebabkan saluran ASI tersumbat dan bikin payudara sakit hingga bengkak.

"Saluran ASI yang tersumbat bisa menyebabkan mastitis dengan kondisi payudara meradang. Menyapih anak secara tiba-tiba juga dapat membuat payudara bengkak dan memicu rasa sakit," kata Mansukhani, dilansir Parenting Firstcry.

Pembengkakan di payudara mungkin dapat terjadi sebagai dampak berhenti menyusui secara mendadak. Untuk itu, Bunda sebaiknya konsultasikan ke konsultan laktasi bila memang harus berhenti menyusui karena alasan tertentu.

Meski telah berhenti menyusui, perawatan payudara tetap harus dilakukan ya Bunda. Pembengkakan yang dibiarkan terjadi bisa menimbulkan gejala lainnya yang tidak diinginkan.

"Nyeri di payudara dapat berlangsung selama beberapa hari atau berminggu-minggu. Kebanyakan wanita akan mengalami rasa nyeri yang parah di saat mulai menyapih dan hilang seiring waktu. Namun, bila rasa nyeri tidak berkurang setelah berhari-hari, sebaiknya cari bantuan ke dokter atau konsultan laktasi," ujar Mansukhani.

Payudara bengkak usai Bunda berhenti menyusui bisa diatasi sendiri di rumah kok. Bagaimana caranya? Baca halaman berikutnya ya.

Simak juga 7 manfaat menyusui anak lebih dari dua tahun, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

TIPS ATASI PAYUDARA BENGKAK BAGI BUNDA YANG SUDAH BERHENTI MENYUSUI

Ilustrasi payudara bengkak

5 Tips Mengatasi Payudara Bengkak Setelah Berhenti Menyusui/ Foto: iStock

Pembengkakan payudara atau bendungan ASI dapat terjadi karena peningkatan aliran vena dan limfe. Melansir buku Panduan Kehamilan Muslimah yang ditulis Dr. dr. H. Imam Rasjidi, SpOG (K) Onk, kondisi ini biasanya disertai nyeri tekan, warna payudara berubah kemerahan, dan suhu tubuh naik hingga mencapai 38 derajat Celsius.

Payudara bengkak bisa berlanjut saat Bunda memutuskan berhenti menyusui lho. Berikut 5 tips mengatasi payudara bengkak pada Bunda yang sudah tidak menyusui menurut Imam Rasjidi:

  1. Gunakan bra yang mampu menopang payudara
  2. Kompres dingin pada payudara untuk mengurangi pembengkakan dan rasa nyeri
  3. Minum parasetamol 500 mg setiap 4 jam untuk mengurangi nyeri
  4. Payudara jangan dipijat atau dikompres hangat
  5. Lakukan evaluasi setelah 3 hari untuk mengetahui hasilnya.

Lalu bagaimana mencegah payudara bengkak setelah Bunda berhenti menyusui? Dilansir Healthline, salah satu cara menyapih anak tanpa risiko mastitis yakni dengan memerhatikan periodenya alias tak terburu-buru. Idealnya, menyapih dilakukan secara bertahap selama beberapa minggu atau bahkan berbulan-bulan.

Sabar melakukan proses menyapih dapat memungkinkan suplai ASI berkurang secara bertahap, sebab ASI lebih jarang dikeluarkan dalam periode waktu tertentu.

Tergantung pada usia anak, waktu ekstra ini juga memberi Bunda kesempatan untuk memperkenalkan makanan padat dan cairan lain selain ASI. Memberi diri sendiri waktu untuk menyapih secara perlahan akan lebih nyaman, tidak membuat stres dan meminimalkan risiko mastitis.


(ank/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda