Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

4 Cara Menyapih Anak dari ASI, Efektif dan Tanpa Drama Bun!

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Jumat, 03 Sep 2021 16:33 WIB

ilustrasi ibu gendong anak
Ilustrasi menyapih anak/ Foto: iStock

Maju mundur mau menyapih anak, Bunda? Hal ini lumrah ya, Bunda. Kadang memang para Bunda suka enggak tega melihat anaknya menangis kejer karena tak lagi boleh nenen. Alhasil, niat untuk menyapih anak pun gagal total.

Menyapih anak sedianya memang menjadi tantangan tersendiri, Bunda. Sebab, anak akan beradaptasi dari satu jenis makanan ke jenis makanan lainnya. Di mana istilahnya seorang anak beralih dari menyusui ke botol, cangkir, atau makanan padat.

The American Academy of Pediatrics sendiri merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama dan kelanjutan menyusui bersama dengan pengenalan makanan padat hingga ulang tahun pertama anak dan seterusnya. Namun, keputusan tentang kapan menyapih bayi merupakan keputusan pribadi. Hal itu tentunya berpulang lagi kepada masing-masing Bunda kapan waktu yang diinginkan.

Namun yang perlu Bunda pahami bahwa setiap anak berbeda kebutuhannya dan cara beradaptasinya ya. Sehingga, masing-masing dari anak cara mentoleransi penyapihan tentunya akan berbeda satu sama lain.

Sebagian mungkin ada yang happy-happy saja beralih dari menyusui ke botol atau cangkir dan sebagian lagi susah payah menerima kebiasaan baru tersebut. Tak jarang, banyak pula anak yang menolak botol saat disapih. Tentu ini bisa menjadi transisi yang tidak mudah dan sangat menegangkan bagi Bunda.

Walau kelihatannya tidaklah mudah, Bunda tak perlu menyerah begitu saja. Saat Bunda siap untuk menyapih Si Kecil, ada baiknya Bunda memulainya dengan bertahap, seperti dikutip dari laman Very Well Family.

Pertama-tama, Bunda menyusui dapat mulai memberikan Si Kecil satu botol sehari sebagai pengganti satu sesi menyusui. Seiring berjalannya waktu, Bunda perlahan-lahan dapat menggunakan lebih banyak botol dan lebih jarang menyusui.

"Sama seperti aspek lainnya, penyapihan sangat jarang terjadi seperti yang kita inginkan,"ujar Diane Bengson, penulis buku How Weaning Happens dan pemimpin Ohio La Leche League, seperti dikutip dari laman Parents.

Klik di halaman berikutnya ya, Bunda.

[Gambas:Video Haibunda]



KENALI KAPAN BAYI SIAP

ilustrasi ibu gendong anak

Ilustrasi menyapih anak/ Foto: iStock

Meski tidak semudah yang Bunda bayangkan, cara menyapih anak dari ASI dapat terwujud dengan kesabaran dan juga kekuatan niat Bunda dalam melepaskan anak dari menyusui. Berikut ini beberapa cara yang dapat mempermudah proses menyapih anak dari ASI ya, Bunda:

1. Kenali kapan bayi siap untuk berhenti menyusui

Bayi akan memberikan beberapa petunjuk bahwa mereka siap untuk disapih. Misalnya, mereka akan memegang kepalanya dalam posisi tegak, duduk dengan sandaran, dan menunjukkan minat pada apa yang Bunda makan. 

2. Tetapkan jadwal untuk menyapih

Berikan waktu sebulan penuh bagi diri sendiri untuk sukses berhenti menyusui. Tentunya ini akan memberikan ruang ekstra bernapas bagi Bunda dan juga si kecil dalam menghadapi masa transisi tersebut. 

Selain itu, Bunda juga perlu menghindari penyapihan saat Si Kecil menghadapi momen yang cukup sulit seperti tumbuh gigi, memulai untuk menitipkannya di day care, dan lainnya. 

3. Mulailah dengan perlahan

Melonggarkan rutinitas penyapihan memungkinkan Bunda dan Si Kecil menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut. Misalnya, Bunda dapat mengabaikan satu sesi menyusui per minggu dan secara bertahap berhenti menyusui sampai mereka hanya meminum dari botol dan makan makanan padat.

4. Memberikan kenyamanan emosional

Bayi yang disusui menyukai kontak fisik yang dekat dengan ibunya. Jadi, saat Bunda menyapih, penting memberikan kenyamanan dengan cara lain. Misalnya, Bunda dapat menghabiskan waktu pribadi yang berkualitas dengan aktivitas yang membuat mereka terstimulasi secara emosional. Misalnya berpelukan sambil membaca buku atau menyanyikan lagu pengantar tidur, bermain bersama di taman bermain, atau memijat punggungnya.

Selamat mencoba ya, Bunda. 

 


(som/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda