4 Hal Berbahaya yang Sebaiknya Dihindari Busui agar Tak Rusak Nutrisi Asi

Jakarta - Tahukah Bunda, ada beberapa hal berbahaya untuk ibu menyusui. Sebaiknya hindari yuk, agar tidak membahayakan Bunda dan sang buah hati ke depannya. 

Salah satunya adalah menghindari makanan berbahaya agar tidak keracunan makanan. Bagaimana jika mengalami keracunan makanan di saat masih menyusui Si Kecil. Apakah hal itu dapat membahayakan Bunda dan sang buah hati?

Menjawab rasa kekhawatiran Bunda, dikutip dari Healthline, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Korean Journal of Pediatric pada tahun 2017 silam, keracunan makanan yang dialami saat menyusui umumnya tidak menjadi masalah, Bunda. Jadi, Bunda tetap dapat dan terus menyusui sang buah hati, ya.

Hanya saja, kemungkinannya Bunda akan menjadi lemas karena reaksi tubuh yang harus mengeluarkan racun dari dalam tubuh. Jika tidak segera diatasi, hal ini bisa berdampak pada produksi ASI yang menurun.

Hal Membahayakan yang Harus Dihindari Ibu Menyusui/ Foto: iStock

Menurut Wendy Wisner seorang konsultan laktasi, untuk mengatasi keracunan makanan Bunda perlu menjaga tubuh tetap terhidrasi, mencari bantuan medis, berkonsultasi dengan dokter, rajin mencuci tangan, dan meminimalkan risiko dengan melakukan pembersihan terhadap rumah dan peralatan.

Selain keracunan makanan, ternyata ada empat hal lainnya yang dapat membahayakan Bunda dan bayi saat menyusui. Untuk lebih jelasnya Bunda dapat menyimak empat hal berikut seperti dilansir dari laman Fox News:

Hal yang Membahayakan Ibu Menyusui dan Sang Buah Hati

Simak makanan yang membahayakan Bunda menyusui di bawah ini:

1. Merokok

Kehamilan adalah sebuah dorongan yang di butuhkan oleh bagi kebanyakan Bunda untuk berhenti merokok. Hal ini senada dengan sebuah studi tahun 2010 dalam jurnal Nicotine and Tobacco Research yang menemukan bahwa Bunda yang berhenti merokok karena kehamilan, tidak akan merokok 26 minggu setelah melahirkan.

Jika Bunda mengulangi kebiasaan tersebut setelah kehamilan, bukan hanya racun dari rokok yang berpindah ke ASI, tetapi paparannya saja juga sangat berbahaya.  

Meskipun para ahli mengatakan bahwa hanya sebagian kecil nikotin yang dapat melewati ASI, tetap saja berbahaya. Diketahui, paparan asap rupakan faktor risiko Sindrom Kematian Bayi Mendadak (SIDS). Nah, menyusui sebenarnya melindungi bayi terhadap SIDS, Bunda. Jadi, sangat disayangkan ya kalau ASI Bunda terpapar nikotin.

“Meskipun mungkin ada sesuatu dalam ASI yang lebih suka tidak dimiliki bayi, ada begitu banyak bayi yang akan melewati ASI sehingga dia tidak akan mendapatkan susu formula sehingga akan jauh lebih baik baginya untuk menyusui,” tutur Diana West, konsultan laktasi bersertifikat internasional dan direktur hubungan media untuk La Leche League di Chicago, Illinois.

Bunda, masih ada tiga hal lain yang dapat membahayakan Bunda dan Si Kecil saat masa menyusui, lho. Klik baca halaman berikutnya, yuk, agar tidak ketinggalan inormasi lengkapnya.

Simak juga cara mengatasi sakit kepala pada ibu menyusui yang aman dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]

BAHAYA ALKOHOL HINGGA OBAT UNTUK BUSUI

4 hal yang membahayakan ibu menyusui/ Foto: iStock

2. Alkohol

Alkohol dapat cepat diserap ke dalam aliran darah, Bunda. Meskipun dengan cepat masuk ke dalam ASI, alkohol akan didetoksifikasi oleh hati dan dibersihkan dengan cepat.

Saat Bunda menyusui minum alkohol perlu waktu antara dua dan tiga jam untuk proses metabolismenya. Pada saat tersebut, Bunda dapat memberikan sang buah hati makan terlebih dahulu hingga waktu aman menyusui. Cara ini diharapkan dapat mengurangi dan memperlambat penyerapan alkohol.

3. Ganja

The American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) dan American Academy of Pediatrics melarang para Bunda menyusui untuk menggunakan ganja.

Seperti halnya merokok, racun dan paparan asap dari ganja sangat berbahaya, Bunda. Obat-obatan berbahaya tersebut juga dapat terakumulasi dalam sel-sel lemak pada sang buah hati.

4. Obat

Kebanyakan obat resep aman untuk dikonsumsi saat menyusui, Bunda. Meski demikian, Bunda harus berbicara dengan dokter atau ahli laktasi sebelum memulai pengobatan baru, ya.

Secara umum, obat masuk ke dalam ASI setidaknya 1 persen dari dosis yang dikonsumsi, sehingga jumlah yang diterima bayi akan terbatas. Menurut Dr. Joan Meek, seorang ketua bagian American Academy of Pediatrics, saat mengonsumsi obat sebaiknya jangan memberikan ASI pada bayi terlebih dahulu, ya.

Hal ini dikarenakan bayi tidak dapat memetabolisme obat secepat hati atau ginjal Bunda. “Bayi tidak dapat memetabolisme obat secepat hati atau ginjal Bunda” tuturnya.

Itulah empat hal yang dapat membahayakan Bunda dan sang buah hati saat masa menyusui. Hendaknya, Bunda menghindari empat hal tersebut agar pemberian ASI eksklusif dapat berjalan dengan baik. Semoga dalam keadaan sehat selalu, Bunda!