Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Obat Migrain Busui, Simak Pilihan yang Paling Aman dan Tak Pengaruhi ASI

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Kamis, 23 Jun 2022 07:35 WIB

Ilustrasi sakit kepala atau pusing saat bangun tidur
Ibu menyusui migrain/ Foto: Getty Images/staticnak1983

Jakarta - Serangan migrain juga tak luput menyerang ibu menyusui (busui). Nah, dalam kondisi ini, apa obat migrain busui yang bisa diandalkan ya, Bunda? Cari tahu yuk!

Migrain memang berbeda dari sakit kepala normal dan bisa sangat menyakitkan. Nyeri yang muncul sering disertai mual dan muntah serta kepekaan terhadap cahaya dan suara. Beberapa orang yang mengalami migrain juga mengalami perubahan penglihatan.

Dalam kasus umum, migrain memengaruhi hingga 20 persen wanita. Mengenai pemicunya sendiri, sangatlah bervariasi. Tetapi, untuk kebanyakan orang migrain dikaitkan dengan melewatkan jadwal makan dan juga kurangnya cairan tubuh. 

Rasa sakit yang muncul saat migrain kambuh sering digambarkan sakit kepala yang berdenyut, seperti dikutip dari laman Breastfeedingnetwork.

Banner Lahirkan Bayi Down SyndromeLahirkan Bayi Down Syndrome/ Foto: HaiBunda/ Annisa Shofia

Analgesik sederhana seperti parasetamol (sebaiknya dalam bentuk larut) dan atau obat antiinflamasi nonstereoid seperti ibuprofen, diclofenac, atau naproxen seringkali efektif untuk mengatasi migrain. Sementara, aspirin harus dihindari para ibu menyusui karena risiko yang mungkin muncuk setelah mengonsumsinya.

Saat migrain kambuh, penyerapan usus sering berkurang sehingga obat mungkin tidak diserap dengan cukup baik untuk menjadi efektif. 

Jika penggunaan obat analgesik tidak berhasil menyembuhkan, serangan migrain dapat diobati dengan senyawa antimigrain spesifik seperti 5HT1-receptor agonist (triptan). Hanya saja, produsen merekomendasikan bahwa menyusui harus dihentikan selama 12 jam setelah penggunaan obat ini.

"Tidak direkomendasikan juga Excedrin bagi ibu menyusui," kata Maureen Mills, RN, IBCLC, seorang konsultan laktasi seperti dikutip dari laman Very Well Family.

Tiga bahan dalam Excedrin bekerja sama untuk membantu meringankan sakit kepala. Excedrin sendiri merupakan obat bebas yang terdiri dari kombinasi acetaminophen, aspirin, dan kafein. Obat ini sering digunakan untuk pengobatan serangan sakit kepala seperti migrain, tetapi kadang digunakan untuk sakit kepala lain atau sakit ringan dan nyeri.

Klik di halaman selanjutnya ya, Bunda, untuk informasi mengenai cara menangani migrain ibu menyusui.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga yuk

OBAT MIGRAIN BUSUI, APA SAJA YANG BISA DIANDALKAN?

Working woman has Headache Against gray background, Benign Paroxysmal Positional Vertigo: BPPV, Concept with Sickness and Healthcare.

Ibu menyusui migrain/Foto: Getty Images/iStockphoto/Tharakorn

Obat migrain ibu menyusui

Dr Arron Emmel, PharmD, MHA, BCPS, pharmacotherapy specialist, mengatakan bahwa Acetaminophen dan aspirin, adalah analgesik yang dapat membantu menghilangkan rasa sakit. Cara kerjanya memblokir jalur di otak yang dapat menyebabkan rasa sakit.

Khususnya acetaminophen berguna untuk merangsang jalur serotonergik yang mengurangi rasa sakit.

Sementara kafein bekerja sedikit berbeda. Tidak seperti kedua bahan lainnya, kafein tampaknya menghambat reseptor yang diaktifkan oleh adenosin, zat yang mungkin memainkan peran lebih spesifik dalam sakit migrain, kata Emmel.

Secara keseluruhan, ketiga bahan tersebut menjadikan Excedrin sebagai obat pereda migrain teratas. Hanya saja, yang terbaik bagi busui yakni menghindari penggunaan Excedrin. Karena permasalahannya terletak pada aspirin yang tidak direkomendasikan masuk ke ASI dan ke dalam sistem bayi.

Meskipun hanya sejumlah kecil yang akan disekresikan ke dalam ASI, aspirin berpotensi menyebabkan masalah pendarahan pada bayi dan peningkatan sindrom Reye, yang menyebabkan kerusakan hati.

Ya, setiap perjalanan menyusui memang berbeda satu sama lain ya, Bunda. Agar lebih aman, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai kondisi yang Bunda rasakan sehingga kesehatan Bunda dan buah hati tetap terlindungi.

Semoga informasinya membantu, Bunda.


(rap/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda