Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Sering Dianggap Tak Bernutrisi, Padahal ASI Encer juga Menyehatkan Bayi Lho

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Minggu, 26 Jun 2022 07:10 WIB

Mother pouring milk
Sering Dianggap Tak Bernutrisi, Padahal ASI Encer juga Menyehatkan Bayi Lho/Foto: Getty Images/iStockphoto/isayildiz

Jakarta - ASI sedianya kerap bertekstur kental dan juga encer ya, Bunda. Tapi nih, seringnya banyak yang berasumsi ASI encer tak bernutrisi, sedangkan ASI kental lebih bernutrisi. Benar enggak sih, Bunda?

Ya, ASI encer dan ASI kental kerap membuat galau para busui. Sering kali, para busui merasa khawatir tekstur ASI mereka lebih encer karena dianggap tak bernutrisi. Padahal, ASI encer ini merupakan hal yang normal dan sangat aman serta sehat untuk buah hati.

Sama halnya seperti produk susu yang dikonsumsi, ASI memang terdiri dari berbagai komponen yang mengendap dan terpisah. Dan ini biasanya tampak saat ASI dilakukan penyimpanan dalam freezer.

"ASI dapat terpisah saat disimpan. Biasanya lemak akan naik ke atas dan susu akan tampak encer di bagian bawah. Terkadang, ASI juga bisa terlihat menggumpal dan ini tak berarti buruk," ujar Maureen McCormick, IBCLC, konsultan laktasi di Northwell Health Long Island Jewish Medical Center, seperti dikutip dari laman Romper.

Ditambahkan Maureen, saat susu tampak terpisah ketika disimpan di freezer atau lemari es, kocoklah perlahan-lahan dan jangan terlalu kencang sebelum memberikannya kepada bayi.

Kemudian, Bunda juga perlu memahami bahwa saat susu diletakkan di meja, lemak akan naik ke atas dan porsi yang mengandung lebih banyak air, laktosa, protein, dan vitamin yang larut dalam air akan mengendap di bagian bawah botol dan terlihat relatif transparan.

Lagi-lagi ini merupakan hal yang wajar ya, Bunda. Karena ASI seharusnya tak pernah terlihat sangat jernih. ASI kerap menampakkan semburat merah muda, hijau, dan kuning yang terkadang terjadi berdasarkan diet busui. Tetapi, pada umumnya warna ASI berwarna putih pucat.

Klik di halaman selanjutnya ya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga yuk video tentang penyebab ASI kental seperti puding.

[Gambas:Video Haibunda]




ASI ENCER APAKAH TAK BERNUTRISI?

Manual breast pump, mothers breast milk is the most healthy food for newborn baby

Sering Dianggap Tak Bernutrisi, Padahal ASI Encer juga Menyehatkan Bayi Lho/Foto: Getty Images/iStockphoto/Pilin_Petunyia

Kandungan nutrisi ASI encer

Melansir Newkidscenter, bagi ibu menyusui secara langsung memang kerap tak menyadari bahwa ASI-nya encer atau kental. Kebanyakan ibu memperhatikan hal ini ketika mereka memompa susu untuk disimpan di botol. 

Dan, saat busui mulai memompa, ASI akan tampak lebih encer. Kemudian, saat payudara terakhir mulai kosong, Bunda juga mungkin melihat susu terlihat sedikit lebih kental. ASI encer yang keluar di awal sesi menyusui ini disebut foremilk yang lebih rendah lemak. Kemudian, saat menyusui di sesi akhir, bayi mendapatkan ASI yang cenderung kental disebut hindmilk yang lebih tinggi lemaknya.

Foremilk meskipun teksturnya encer dan rendah lemak tetapi lebih tinggi laktosa. ASI ini memberikan bayi Bunda cairan yang cukup yang dapat membantu meningkatkan energi bayi dan memberikan nutrisi otak untuk perkembangannya.

Setelah menyusui sekitar 5 menit, hindmilk mulai bergerak maju. ASI ini terlihat lebih kental dan creamy. ASI ini memiliki kandungan lemak tinggi yang baik untuk penambahan berat badan dan pertumbuhan secara keseluruhan. Inilah sebabnya mengapa penting mencoba membuat bayi menyusu setidaknya 10 menit di setiap payudara untuk memastikan mereka mendapatkan ASI tersebut.

Penyebab ASI jadi encer

Oh ya, Bunda, penting juga untuk memperhatikan bahwa ASI yang terlalu encer sepanjang waktu biasanya karena bayi tidak cukup sering menyusu. Jika terlalu banyak waktu berlalu di antara waktu menyusui, ASI mungkin menjadi lebih encer.

Karenanya, pastikan bayi mendapatkan sesi menyusui dengan maksimal. Jika Bunda sering menyusui tentunya akan meningkatkan suplai ASI. Jadi, cobalah memberikan makan bayi setidaknya 8-10 kali sehari. Pelajari isyarat lapar dari bayi seperti mengisap tangan, mengulam bibir, dan lainya. Segeralah menyusuinya sebelum mereka menangis.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda