HaiBunda

MENYUSUI

Berapa Lama ASI Bertahan setelah Dipompa? Cek Fakta & Cara Menyimpannya

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Jumat, 06 Oct 2023 11:10 WIB
Berapa Lama ASI Bertahan setelah Dipompa? Cek Fakta & Cara Menyimpannya/Foto: Getty Images/iStockphoto/Nattakorn Maneerat
Jakarta -

Kualitas ASI perah memang perlu dijaga selalu ya, Bunda. Sehingga, bayi pun mendapatkan nutrisi yang penuh dari ASI tersebut. Yuk, cari tahu berapa lama ASI bertahan setelah dipompa.

Bagi ibu bekerja ataupun mereka yang sesekali perlu meninggalkan Si Kecil, menyetok ASI perah menjadi keharusan. Dengan berbagai cara di tengah kepadatan aktivitas, agenda memompa ASI dengan penuh komitmen dijalani demi memenuhi stok ASI bayi.

Memang ya, Bunda, proses tersebut tidaklah mudah. Apalagi, memompa ASI memerlukan waktu dan komitmen sehingga Bunda tidak ingin setetes ASI pun terbuang percuma. Untuk itu, memiliki manajemen yang baik dalam menjaga stok dan penyimpanan ASI sangatlah penting. Dengan begitu, ASI tetap berkualitas hingga nanti dikonsumsi Si Kecil.


Berapa lama ASI bertahan setelah dipompa?

Sedianya, tidak ada seorang pun yang ingin memberikan ASI yang kurang optimal kepada bayinya. Berapa lama ASI dapat bertahan tergantung pada tempat Bunda menyimpannya. Ikuti panduan dari the Centers for Disease Control and Prevention (CDC) guna memastikan ASI Bunda tidak rusak.

  • Di counter

Bunda dapat membiarkan ASI yang baru diperah atau dipompa pada suhu kamar atau lebih dingin hingga empat jam. Namun jika memungkinkan, ASI segar lebih disukai daripada ASI yang didinginkan atau dibekukan. Susu segar mengandung lebih banyak nutrisi dan manfaat imunologis.

“Bunda tidak akan pernah bisa meninggalkan susu formula dalam waktu lama, tapi ASI adalah zat hidup dengan sifat antimikroba yang mencegah pertumbuhan bakteri,” kata Julie Morgan-Vaughn, konsultan laktasi bersertifikat di Vancouver, Washington seperti dikutip dari laman Forbes.

Sedangkan ASI yang dicairkan dapat tetap segar pada suhu ruangan selama satu hingga dua jam.

  • Dalam pendingin terisolasi

Banyak ibu mengandalkan pendingin berinsulasi untuk mengangkut ASI yang mereka perah di tempat kerja atau saat bepergian. ASI dapat tetap aman di lemari pendingin hingga 24 jam, menurut CDC.

Pastikan saja pendinginnya tetap tertutup selama Bunda dalam perjalanan, dan begitu Bunda sampai di tempat tujuan, segera masukkan ASI ke dalam lemari es atau freezer.

  • Di dalam kulkas

Bunda dapat menyimpan ASI yang baru diperas atau dipompa di lemari es hingga empat hari. Pastikan lemari es  bersuhu 40 F atau lebih dingin. Pastikan untuk menyimpannya di bagian belakang yang suhunya paling dingin dan jangan pernah menyimpan ASI di pintu lemari es, karena fluktuasi suhu dapat menyebabkan ASI rusak. Namun perlu diingat bahwa ASI yang dicairkan hanya akan tetap segar selama 24 jam di lemari es.

  • Di dalam freezer

Meskipun ASI aman disimpan di freezer selama 12 bulan, lama kelamaan kualitas ASInya menurun. Idealnya, Bunda harus menggunakannya dalam waktu tiga bulan hingga enam bulan untuk kualitas dan rasa terbaik. 

Di mana pun Bunda menyimpan ASI, sisa ASI (jika bayi belum menghabiskan botolnya) harus dikonsumsi dalam waktu dua jam setelah bayi selesai menyusu.

ASI Perah/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Cara menyimpan ASI dengan benar

Penting sekali bagi para ibu menyusui untuk memilih wadah penyimpanan ASI yang sesuai. “Dan jika anak pergi dititipkan di tempat penitipan anak, Bunda mungkin harus menerapkan protokol apa pun yang mereka miliki untuk menyimpan ASI,” kata Nicole Drury, pemimpin Liga La Leche bersertifikat di Northampton, Massachusetts.

Selain itu, Bunda juga perlu selektif pilih-pilih wadah yang Bunda gunakan untuk menyimpan ASI. Jangan pernah menyimpannya di dalam wadah botol sekali pakai atau kantong plastik yang tidak dimaksudkan untuk tujuan ini. Pilihannya meliputi:

1. Botol bayi plastik keras dengan tutup yang rapat (tidak menggunakan dot)
2. Botol atau wadah bayi dari kaca yang memiliki penutup yang rapat
3. Kantong penyimpanan plastik yang dibuat khusus untuk menyimpan ASI
4. Tempatkan label pada wadah yang menunjukkan tanggal pemerasan. Jika anak dititpkan di tempat penitipan anak, sertakan juga namanya pada label.

ASI Perah/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Tips membekukan ASI

Jika Bunda membekukan ASI, ASI akan memakan banyak ruang jika Bunda sering memompanya. Beberapa wanita menyukai tas penyimpanan karena Bunda dapat menumpuknya secara mendatar di dalam freezer, sehingga menghemat ruang.

Saat mengisi wadah untuk membekukan ASI, sisakan ruang sekitar satu inci di bagian atas agar ASI mengembang saat dibekukan. Apapun wadah yang digunakan, bekukan ASI dalam jumlah kecil, seperti 2 hingga 4 ons.

“Apa pun yang tidak diselesaikan bayi Bunda dalam waktu dua jam harus dibuang,” tambah Drury. “Bunda selalu dapat menambahkan lebih banyak jika bayi Bunda masih lapar.” CDC merekomendasikan untuk tidak membekukan kembali ASI yang telah Anda cairkan tetapi tidak digunakan.

Hal terpenting yang perlu Bunda ketahui ialah jangan membekukan kembali ASI yang telah dicairkan. Dan, kebersihan sangatlah penting bagi bayi. Jadi, pastikan semua wadahnya benar-benar bersih ya, Bunda seperti dikutip dari laman Mambaby.

Kemudian, ASI yang dibekukan di freezer sebaiknya Bunda terlebih dahulu memastikan suhu freezer yang dimiliki. Apakah kompartemen freezer tersebut terintegrasi dalam lemari es atau tidak. Karena, terkadang tidak sedingin yang seharusnya suhu di dalam freezer. Sehingga, ASI akan mengembang seperti cairan lainnya saat dibekukan. Jadi, disarankan tidak mengisi wadah sampai penuh.

Penting diingat juga ASI tidak boleh dipanaskan di microwave atau langsung di panci di atas kompor. Mengingat juga kuman tumbuh sangat cepat pada susu hangat sebaiknya ASI segera dikonsumsi setelah dihangatkan ya, Bunda.

Saat mencairkan ASI beku dengan benar, sebaiknya Bunda dapat meletakkannya semalaman di lemari es atau di bawah air mengalir yang semakin hangat. Jangan biarkan ASI mencair pada suhu kamar. Dan, sisa susu di dalam botol harus segera dibuang ya, Bunda.

Semoga informasinya membantu, Bunda.

 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Simak video di bawah ini, Bun:

Tips Menyimpan ASI Perah saat di Rumah Mati Listrik

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Ciri-ciri Orang Cerdas, Kerap Ucapkan 20 Kalimat Ini

Mom's Life Amira Salsabila

Potret Ade Govinda & Indiarisa Sambut Kelahiran Anak Pertama, Banjir Ucapan dari para Musisi

Kehamilan Pritadanes

Kenali Penyebab Hipertensi di Usia Muda & Cara Pencegahannya

Mom's Life dr. Bonita Effendi, Sp. P.D, BMedSc, M.Epid

Potret Luna Maya & Maxime Bouttier Hadiri Pernikahan Sahabat di Italia

Mom's Life Amira Salsabila

Cerita Aline Adita Akhirnya Berhasil Hamil setelah 7 Th Jalani Promil

Kehamilan Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Curhat Inul Daratista Usai Kabarkan Adam Suseno Sudah Boleh Pulang dari RS

Kenali Penyebab Hipertensi di Usia Muda & Cara Pencegahannya

Potret Ade Govinda & Indiarisa Sambut Kelahiran Anak Pertama, Banjir Ucapan dari para Musisi

Ciri-ciri Orang Cerdas, Kerap Ucapkan 20 Kalimat Ini

Idol K-Pop Hadiri Paris Fashion Week, Cha Eun Woo hingga Mingyu SEVENTEEN

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK