HaiBunda

MENYUSUI

Kualitas ASI Berkurang setelah 2 Tahun, Benarkah? Cek Faktanya

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Rabu, 13 Dec 2023 10:10 WIB
Kualitas ASI Berkurang setelah 2 Tahun, Benarkah? Cek Faktanya/Foto: Getty Images/FamVeld
Jakarta -

Menyusui banyak direkomendasikan secara eksklusif selama 6 bulan dan dilanjutkan hingga dua tahun. Setelahnya, banyak busui yang menyapihnya dan tak jarang yang melanjutkannya. Lantas, apakah kualitas ASI berkurang setelah 2 tahun ya, Bunda? Ataukah ASI tetap menyimpan nutrisi yang lebih bagi kesehatan Si Kecil?

ASI diketahui menyimpan berbagai nutrisi penting yang dapat menunjang tumbuh kembang anak sejak lahir. ASI juga dapat memberikan perlindungan kekebalan pada anak sehingga mereka terhindar dari risiko berbagai penyakit.

Tak mengherankan, ASI menjadi satu-satunya nutrisi yang penting diberikan sejak bayi lahir. Makanan ini pun menjadi asupan sempurna bagi bayi dengan segala nutrisi yang dibutuhkannya.


Kualitas ASI setelah 2 tahun

ASI diketahui dapat memberikan nutrisi terbaik dan perlindungan kesehatan pada anak sejak lahir dan terus berlanjut sampai tahun kedua kehidupannya dan seterusnya. Selain itu, ASI juga mudah dicerna oleh bayi dan tidak perlu dibeli atau disiapkan. 

Dan, ketika anak beranjak dari masa bayi menuju masa balita, menyusui juga masih dapat berperan sebagai sumber kenyamanan dan keamanan yang lebih bagi Si Kecil.

Karenanya, AAP mendukung terus orangtua untuk terus menyusui anaknya hingga ulang tahun kedua, selama diinginkan oleh orangtua dan anak yang menyusui seperti dikutip dari laman Healthychildren.

Bagi sebagian orang tua, menyusui tidak sekadar memberikan nutrisi pada bayi. Lebih dari itu, banyak orangtua menyusui untuk memberikan kenyamanan pada anaknya serta memberikan ketenangan saat emosi balita bergemuruh.

Sehingga, ketika keputusan menyusui harus berakhir di tahun kedua, biasanya mereka merasa berat memutuskan karena khawatir bonding tersebut berakhir. Serta, para orang tua juga merasa khawatir jika terus menyusui di atas dua tahun akan menghalangi anak untuk belajar menangani emosinya dengan cara lain.

Faktanya, balita sering kali membutuhkan ketenangan emosional sepanjang hari. Perlu diketahui bahwa balita yang menyusu demi kenyamanan merupakan hal yang normal dan sama halnya dengan mereka yang mengisap dot atau ibu jari.

Bolehkah menyusui anak di atas 2 tahun?

Keputusan menyusui dan mengakhirinya memang sebenarnya menjadi keputusan setiap individu ya, Bunda. Terlepas dari apa pun manfaatnya yang didapat dari ASI, menyusui sebaiknya menjadi kesepakatan dan kenyamanan antara ibu dan anak. Saat memang ibu dan anak sudah sepakat mengakhirinya, sesuai yang direkomendasikan, Bunda dapat menyapihnya di usia dua tahun.

Sementara itu, bagi Bunda yang ingin terus melanjutkannya, hal ini sah-sah saja dilakukan ya, Bunda. Terpenting, Bunda dan Si Kecil sama-sama merasa nyaman dengan keputusan tersebut.

Bagaimana dengan perubahan menyusui setelah 2 tahun?

Seperti diketahui bahwa perubahan ASI adalah hal yang bersifat dinamis dengan beberapa faktor berperan dalam komposisinya. Yang paling jelas, ASI dimulai dari fase kolostrum yang tinggi protein, beta karoten, dan rendah air serta lemak.

Kemudian, ASI bertransisi dari kolostrum ke ASI mature selama 3 minggu pertama menyusui dimana secara bertahap meningkatkan lemak, karbohidrat, dan volumenya.

ASI dari seorang ibu dengan bayi prematur juga diketahui lebih tinggi protein selama bulan pertama. Oh iya, Bunda, ASI juga diketahui berubah di siang hari dengan volume lebih tinggi setelah ibu tidur di malam hari. Selama menyusui, ASI menjelang sesi akhir menyusui juga lebih tinggi lemaknya dibandingkan dengan ASI di awal sesi menyusui.

Mengingat bahwa hanya sedikit informasi yang dimiliki tentang komposisi susu manusia di luar 1-2 tahun postpartum, sekelompok peneliti berusaha untuk menganalisis total lemak, protein, dan karbohidrat dalam ASI dari ibu yang menyusui selama lebih dari 1 tahun. Mereka mengumpulkan sampel susu siang hari dari ibu dalam kelompok-kelompok berikut: 

1. Di bawah 12 bulan postpartum
2. 12-18 bulan postpartum
3. 18-24 bulan postpartum
4. Di atas 24 bulan postpartum

Dari penelitian tersebut, para peneliti menemukan komposisi ASI dari waktu ke waktu. Diketahui bahwa konsentrasi karbohidrat dari laktosa menurun secara signifikan setelah 18 bulan postpartum.

Kemudian, ASI dari ibu yang lebih dari 2 tahun postpartum memiliki sekitar 60 persen lebih banyak kalori per ons dibandingkan dengan ASI dari ibu yang berusia di bawah 12 bulan pasca persalinan seperti dikutip dari laman Lacted.

Perempuan yang merawat anak kedua mereka memiliki kadar protein yang lebih tinggi di ASI mereka setelah 1 tahun postpartum dibandingkan dengan perempuan yang merawat anak pertamanya. Jika balita berusia 2 tahun meningkatkan frekuensi perawatannya, protein dan lemak menurun sementara karbohidratnya meningkat.

Menyusui anak setelah dua tahun

Menyusui anak di atas dua tahun merupakan hal yang normal ya, Bunda. The American Academy of Pediatrics merekomendasikan bahwa menyusui harus dilanjutkan setidaknya selama tahun pertama kehidupan dan seterusnya selama diinginkan ibu dan anak.

Peningkatan durasi menyusui memberikan manfaat kesehatan dan perkembangan yang signifikan pada ibu dan anak. Tidak ada batasan atau durasi menyusui dan tidak ada bukti adanya bahaya psikologis atau perkembangan akibat menyusui hingga tahun ketiga kehidupan atau lebih.

The American Academy of Family Physicians merekomendasikan agar pemberian ASI terus dilakukan sepanjang tahun pertama kehidupan dan seperti yang direkomendasikan WHO, pemberian ASI idealnya dilanjutkan setelah masa bayi. Namun, hal ini bukanlah norma budaya di AS dan memerlukan dukungan dan dorongan yang berkelanjutan. 

Diperkirakan usia penyapihan alami manusia adalah antara dua hingga tujuh tahun. Dokter harus memiliki pengetahuan mengenai manfaat yang diperoleh anak dari pemberian ASI yang diperpanjang, termasuk perlindungan kekebalan tubuh yang berkelanjutan, penyesuaian sosial yang lebih baik, dan memiliki sumber makanan yang berkelanjutan pada saat darurat.

Faktanya, semakin lama perempuan menyusui, semakin besar pula penurunan risiko kanker payudara. Mereka juga mencatat bahwa, “Jika anak berusia kurang dari dua tahun, anak tersebut berisiko lebih tinggi terkena penyakit jika disapih."

Manfaat menyusui dalam jangka waktu lebih lama

Selain bermanfaat bagi bayi, menyusui juga mendatangkan manfaat bagi ibu. Dengan semakin lama menyusui, hal ini dapat menunda kembalinya kesuburan pada beberapa perempuan dengan menekan ovulasi.

Menyusui juga diketahui dapat mengurangi risiko kanker payudara. Penelitian telah menemukan hubungan terbalik yang signifikan antara durasi menyusui dan risiko kanker payudara seperti dikutip dari laman Kellymom.

Di luar itu, menyusui juga mengurangi risiko kanker ovarium, kanker rahim dan kanker endometrium. Menyusui juga dapat melindungi terhadap risiko osteoporosis.

Ini karena selama menyusui, seorang ibu mungkin mengalami penurunan mineral tulang. Kepadatan mineral tulang ibu menyusui mungkin berkurang di seluruh tubuh sebesar 1-2 persen saat ia masih menyusui.

Dengan menyusui, hal ini diperoleh kembali, dan kepadatan mineral tulang sebenarnya dapat meningkat, ketika bayi disapih dari payudara. Hal ini tidak bergantung pada suplementasi kalsium tambahan dalam makanan ibu. 

Terpenting, menyusui juga dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular. Menyusui sendiri telah terbukti menurunkan kebutuhan insulin pada wanita penderita diabetes. Terdapat juga penurunan risiko diabetes melitus tipe 2 pada ibu yang tidak memiliki riwayat diabetes gestasional.

Nah, jadi tahu kan, Bunda, bahwa manfaat menyusui tidak saja memberikan benefit pada anak tetapi juga ibu. Di luar komposisinya yang mungkin terdapat perubahan, menyusui tetap menyimpan banyak manfaat bagi yang melakukannya. Jadi, tetap semangat mengASIhi ya, Bunda.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Simak video di bawah ini, Bun:

5 Bunda Seleb yang Memberi Anaknya ASI Eksklusif

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Harapan Almarhumah Mpok Alpa untuk Masa Depan Anak Kembarnya Semasa Hidup

Mom's Life Amira Salsabila

Mpok Alpa Meninggal Dunia, Tinggalkan 4 Anak Termasuk Sepasang Kembar

Mom's Life Annisa Karnesyia

Cerita Siti KDI soal Mertua Jadi Salah Satu Pemicu Cerai dengan Pria Turki

Mom's Life Amira Salsabila

Relate, Nikita Willy Juga Alami Mom Brain setelah Melahirkan sampai Sandal Beda Sebelah

Kehamilan Annisa Karnesyia

300 Nama Latin Aesthetic untuk Anak Perempuan dan Artinya yang Unik & Menarik

Nama Bayi Annisya Asri Diarta

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Harapan Almarhumah Mpok Alpa untuk Masa Depan Anak Kembarnya Semasa Hidup

Relate, Nikita Willy Juga Alami Mom Brain setelah Melahirkan sampai Sandal Beda Sebelah

300 Nama Latin Aesthetic untuk Anak Perempuan dan Artinya yang Unik & Menarik

Mpok Alpa Meninggal Dunia, Tinggalkan 4 Anak Termasuk Sepasang Kembar

5 Dampak pada Otak Anak jika Terjebak Macet, Bisa Merusak Konsentrasi Bun!

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK