
menyusui
Apakah KB Implan Memengaruhi Produksi ASI? Kenali Kekurangan dan Kelebihannya
HaiBunda
Sabtu, 16 Dec 2023 10:40 WIB

Daftar Isi
Memilih KB saat menyusui sering kali membuat kegalauan para busui. Permasalahan utamanya yakni, apakah KB tersebut berefek suplai ASI mereka atau tidak. Termasuk salah satunya yakni, apakah KB implan memengaruhi produksi ASI ya, Bunda? Kenali kekurangan dan kelebihannya yuk.
Menyusui sebenarnya menjadi salah satu metode KB alami yang bisa diandalkan. Hal ini berlaku saat busui benar-benar menyusui secara eksklusif bayi mereka tanpa diberikan apa pun. Nyatanya, menyusui memang diketahui mengurangi peluang perempuan untuk hamil ya, Bunda. Biasanya, cara ini biasa diandalkan selama enam bulan setelah kelahiran bayi.
Agar berhasil, busui perlu memberi makan bayi setidaknya setiap empat jam di siang hari, setiap enam jam di malam hari, dan tidak memberikan suplemen apa pun.
Artinya, bayi tidak makan apa pun selain ASI. Pada tahapannya, Bunda akan berovulasi terlebih dahulu dan kemudian jika Bunda tidak hamil, Bunda akan mendapatkan haid pertama sekitar dua minggu kemudian.
KB implan memengaruhi produksi ASI?
Ya, Bunda mungkin tidak akan mengetahui apakah Bunda sedang berovulasi atau tidak, sehingga ada risiko hamil juga ketika menyusui. Untuk itu, cara ini tidak lagi efektif ketika menstruasi busui sudah kembali, seperti dikutip dari laman Healthline.
Jika Bunda khawatir mengenai pencegahan kehamilan selama menyusui ada baiknya berkonsultasi dengan dokter mengenai pemilihan alat KB yang efektif. Bunda mungkin ingin menghindari alat kontrasepsi yang mengandung hormon estrogen karena estrogen dikaitkan dengan penurunan suplai ASI pada ibu menyusui.
Tetapi, bagaimana dengan KB implan yang juga banyak dipakai busui untuk mencegah kehamilan selama menyusui ya, Bunda?
KB implan memang menjadi salah satu KB yang efektif dan praktis untuk dipilih. Alat KB ini berbentuk batang kecil berukuran sebesar batang korek api. Dokter biasanya akan memasukkan implan di bawah kulit lengan atas. Setelah terpasang, implan dapat membantu mencegah kehamilan hingga empat tahun.
Implan sendiri mengandung hormon progestin. Hormon ini membantu mencegah indung telur melepaskan sel telur. Hal ini juga membantu mengentalkan lendir serviks dan mencegah sperma mencapai sel telur. Bunda pun dapat memasang alat KB implan segera setelah melahirkan.
Bisakah KB implan dipasang saat menyusui?
Untuk memastikan apakah Bunda memang cocok dengan KB implan atau tidak, sebaiknya Bunda terlebih dahulu berkonsutlasi dengan dokter untuk memastikan alat KB yang benar-benar cocok dan sesuai kebutuhan Bunda dan pasangan.
Mengenai alat KB implan sebenarnya aman-aman saja digunakan saat menyusui. Implan saat menyusui merupakan pilihan yang tepat bagi para ibu menyusui untuk menghindari kehamilan saat menyusui karena tidak mempengaruhi ASI serta proses menyusui. KB implan juga efektif mencegah kehamilan dalam jangka yang cukup lama.
Banyak ibu menyusui yang merasa cocok dengan alat KB ini sehingga banyak dipilih. Apalagi, alat KB implan tidak memengaruhi laktasi dan kualitas ASI sehingga membuat busui merasa aman dan nyaman. Secara khusus, implantasi alat kontrasepsi saat menyusui memang tidak mempengaruhi ASI ya, Bunda.
Hanya saja, untuk menjamin ketersediaan suplai ASI, sebaiknya ibu menyusui menunggu sekitar 6 minggu atau lebih setelah melahirkan untuk mulai menggunakan alat kontrasepsi implan.
Kelebihan dan kekurangan KB implan
Di luar efektivitasnya, KB implan juga memiliki efek samping yang mungkin muncul pada sebagian orang saat menggunakannya. Banyak perempuan yang merasa khawatir kalau alat kontrasepsi implan dapat menyebabkan perubahan hormonal dalam tubuh seperti haid tidak teratur, menstruasi ringan, menoragia, amenore yang biasanya terjadi dalam 6 bulan ke depan.
Biasanya, satu tahun setelah pemasangan implan juga banyak gejala yang mungkin dirasakan para perempuan. Beberapa gejala tersebut di antaranya sakit kepala, pusing, nyeri payudara, mual, nyeri haid, punggung bawah pegal, berat badan bertambah, timbul jerawat, mudah stres, libido menurun, dan lainnya, seperti dikataan Le Nhat Nguyen, Spesialis Obstetri-Ginekologi dikutip dari laman Vinmec.
Namun, hal tersebut memang sifatnya berbeda antara satu perempuan dengan perempuan lain ya, Bunda. Mungkin ada yang merasa cocok dengan KB tersebut dan gejala yang dirasakan bersifat minim sekali dan bahkan hampir tidak ada. Tetapi, pada sebagian lainnya mungkin cukup besar dirasakan.
Kesimpulannya, alat kontrasepsi saat menyusui memang diperlukan ya, Bunda. Karena, walau sedang masa amenore, ibu tetap bisa hamil. Prinsipnya, ibu yang membutuhkan kontrasepsi pada masa menyusui sebaiknya menghindari kontrasepsi hormonal.
Namun, Bunda dapat memilih untuk memasang implan saat menyusui atau metode kontrasepsi hormonal (progestin saja) yang tidak memengaruhi ASI. Bunda juga perlu mempertimbangkan antara kebutuhan alat kontrasepsi dan kebutuhan pemberian ASI lengkap atau tidak lengkap, dan berbagai faktor lainnya.
Agar lebih aman dan tenang, konsultasikan pemakaian KB dengan dokter sebelum memutuskan untuk memakainya ya, Bunda. Semoga informasinya membantu, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
Agar Tidak 'Kebobolan', Bagaimana Cara Mencegah Kehamilan saat Menyusui?

Menyusui
Ibu Menyusui Telat Haid karena Minum Pil KB Mini, Normal atau Tidak ya?

Menyusui
Ini 3 Syarat agar Menyusui Ampuh Jadi Alat Kontrasepsi Alami

Menyusui
Benarkah Alat Kontrasepsi Bisa Pengaruhi Produksi ASI?

Menyusui
Bunda Perlu Tahu, Serba-serbi Penggunaan Bra Tidur yang Tepat Saat Menyusui


5 Foto
Menyusui
5 Potret Nola Be3 Galau Menyapih Nakeya meski Telah Menyusui Lebih dari 2 Th
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda