HaiBunda

MENYUSUI

7 Cara Membuat ASI Kental dan Banyak yang Mudah Dilakukan Bunda di Rumah

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Sabtu, 06 Jan 2024 11:40 WIB
Cara Membuat ASI Kental dan Banyak yang Mudah Dilakukan/ Foto: Getty Images/Liudmila Chernetska

ASI kental menjadi acuan busui yang menandakan ASI mereka kaya gizi. Yuk, intip bagaimana cara membuat ASI kental dan banyak yang mudah dilakukan di rumah, Bunda.

ASI sedianya berubah sepanjang hari menyesuaikan dengan apa yang Bunda konsumsi. Sehingga, perlu dipahami bahwa ada faktor-faktor tertentu seperti waktu sejak pemberian ASI terakhir, yang secara signifikan dapat memengaruhi kadar lemak dalam ASI.

Namun, tidak ada makanan atau suplemen ajaib sekalipun yang dapat mengubah jumlah lemak dalam ASI busui. Jenis pola makan yang Bunda konsumsi akan mengubah jenis lemak dalam ASI sehingga memiliki pola makan seimbang sangatlah penting.


Lemak dalam ASI

Komposisi ASI berubah sepanjang hari dari masing-masing ibu menyusui. Rata-rata, ASI menyediakan antara 13-35 kalori per ons. Komposisi lemak berkisar antara 0.6-1.5 gram per ons. Semakin kosong payudara saat menyusui, semakin tinggi kandungan lemaknya.

Dengan makan lebih banyak atau lebih sedikit memang tidak akan memengaruhi kandungan lemak ASI. Tetapi, satu hal yang dapat dipengaruhi oleh pola makan Bunda ialah kadar DHA dalam ASI.

Apalagi, DHA sangat berguna untuk bayi (dan orang dewasa). Jadi, pastikan untuk mencukupinya dalam makanan Bunda. Makan lebih banyak tampaknya meningkatkan jumlah ASI seperti dikatakan Krystin Parks, MS, RD, IBCLC, dikutip dari laman Feedingmadeeasy.

Kekhawatiran ASI Encer

Berbicara soal produksi ASI, setiap busui memang memiliki kadar dan produksi yang berbeda satu sama lain ya, Bunda. Ini tidak berarti bahwa ASI salah satu busui lebih baik dari yang lain.

Tetapi, mungkin perlu diperhatikan bahwa terkadang ASI Bunda terlihat encer di satu waktu dan di waktu lainnya mungkin terlihat lebih kental. Ini dikarenakan ASI tidak hanya berfungsi sebagai kalori, tetapi juga sebagai sumber hidrasi bagi bayi.

Bunda mungkin pernah mendengar istilah foremilk dan hindmilk. Keduanya memang tidak perlu dikhawatirkan perbedaannya. Meskipun foremilk yang keluar di sesi awal menyusui lebih encer, ASI ini tetap menghidrasi bayi. Nantinya, akan dilengkapi dengan sesi hindmilk yang lebih berlemak dan membantu mengenyangkan bayi, Bunda.

Karenanya, penting bagi Bunda yang sedang menyusui atau memompa ASI menyelesaikan sesi menyusui sampai akhir. Jangan berhenti memompa terlalu dini karena ada kemungkinan Bunda kehilangan ASI di sesi akhir yang penuh dengan lemak.

Mengapa ASI berlemak penting untuk bayi?

Kebanyakan berat dan panjang bayi, akan naik secara berlipat ganda dalam 12 bulan pertama kehidupannya. Untuk mempertahankan laju pertumbuhan tersebut, bayi membutuhkan susu padat nutrisi dan susu padat kalori.

Susu yang tinggi nutrisi dan kalori memiliki lebih banyak lemak. Selain itu, lemak makanan juga penting untuk mendukung fungsi sel, energi, metabolisme, perkembangan sistem saraf, dan perkembangan otak yang semuanya penting dalam pertumbuhan bayi.

Memiliki cukup lemak dalam ASI dapat memastikan bayi mendapatkan semua nutrisi dan manfaat yang mereka butuhkan untuk bertumbuh sehat dan kuat di tahun pertama kehidupannya.

Berapa banyak lemak dalam ASI?

Menurut artikel dari The National Library of Medicine, susu memiliki komposisi umum 87 persen air, lalu 3,8 persen lemak, 1 persen protein, dan 7 persen laktosa. Meskipun demikian, komposisi lemak ASI bervariasi dari satu ibu ke ibu lainnya. Bahkan dapat bervariasi tergantung pada kesehatan dan nutrisi ibu juga.

Mengingat ada banyak variabel berbeda yang berkontribusi terhadap pertumbuhan bayi, satu-satunya cara untuk mengetahui berapa banyak lemak dalam ASI ialah dengan memompa ASI untuk satu kali menyusui dan membiarkan ASI mengendap semalaman di lemari es.

Setelah ASI mengendap, Bunda akan melihat bahwa beberapa gumpalan lemak (asam lemak) telah terpisah dari ASI dan mengapung ke atas. Jika jumlah lemaknya cukup, susu berlemak akan tampak sebagai lapisan, bukan gelembung lemak tersendiri.

Hal terbaik yang harus dilakukan ialah membandingkan ASI dari waktu ke waktu karena jumlah rata-rata lemak dalam ASI bervariasi setiap hari dan setiap minggu. Bunda dapat mengumpulkan ASI seminggu sekali selama 4 minggu dan mengambil gambar setiap botol yang dibandingkan.

Kemudian, lihat apalah produksi ASI dan kadar lemak konsisten dari waktu ke waktu. Jika ya, itu akan memberikan Bunda gambaran bagus tentang berapa banyak lemak dalam susu Bunda, seperti dikutip dari laman Thewellnourishedmama.

Seperti apa bentuk ASI berlemak?

Jika Bunda memompa ASI sendiri, setelah beberapa jam di lemari es, Bunda akan melihat bagian belakang ASI yang berlemak terpisah dan mengapung ke atas. Lemaknya lebih kental, dan lebih kuning dibandingkan sisa susu. Jika didiamkan, nantinya ASI akan membentuk lapisan tipis. Dan, jika ASI dikocok, gumpalan lemak akan terpisah dan menyebar.

Berikut ini beberapa cara membuat ASI kental dan berlemak yang mudah dilakukan di rumah:

1. Lebih sering menyusui

Tubuh bergantung pada hormon yang memproduksi ASI. Penting untuk menetapkan rutinitas menyusui untuk menjaga agar hormon pascapersalinan tetap teratur. Semakin teratur kadar hormon prolaktin dan oksitosin Bunda, semakin besar kemungkinan Bunda memiliki kandungan lemak lebih tinggi dalam ASI Bunda.

2. Membangun afirmasi positif

Okstitosin yang dikenal sebagai hormon cinta diperlukan untuk memulai menyusui pada ibu menyusui. Ini merangsang refleks let-down yang melepaskan ASI yang disimpan untuk membantu bayi mendapatkan susu dengan cepat dan mudah.

Stres dan kecemasan menghambat kemampuan tubuh untuk memproduksi dan melepaskan oksitosin. Jika Bunda merasa stres dan cemas saat menyusui, Bunda tidak akan memiliki banyak oksitosin untuk membantu produksi atau penurunan ASI yang berarti kualitas dan kuantitas ASI akan menurun.

Buatlah afirmasi positif yang dapat diulangi selama menyusui untuk membantu mengatasi stres yang mungkin dialami. Tak hanya itu saja, mengeluarkan uneg-uneg berupa curhat dengan pasangan atau membuat jurnal juga bagus merangsang hormon oksitosin. Hal terpenting, ingatkan diri sendiri bahwa tubuh tahu apa yang harus dilakukan dan bayi tahu apa yang mereka butuhkan. 

3. Makan cukup kalori

Sederhananya, Bunda memerlukan tambahan 400-500 kalori selama menyusui. Artinya, selain makanan yang diperlukan untuk tubuh setiap hari, Bunda juga memerlukan tambahan makanan atau camilan tambahan untuk memenuhi nutrisi harian.

4. Mengonsumsi makanan laktogenik

Tubuh memerlukan kombinasi kalori, nutrisi, dan air yang cukup untuk mendapatkan ASI yang padat nutrisi, dan ASI yang padat nutrisi secara alami lebih padat kalori yang artinya terdapat lebih banyak lemak. Makanan laktogenik terbukti meningkatkan suplai ASI yang dapat berdampak positif pada jumlah lemak dalam suplai ASI Bunda.

5. Makan lebih banyak protein

Protein sangat penting bagi ibu menyusui. Tidak hanya membantu memulihkan pascapersalinan, tetapi juga merupakan dasar dari banyak nutrisi yang dibutuhkan bayi untuk bertumbuh dan berkembang dengan baik.

6. Minum air yang cukup

Jika Bunda tidak cukup minum air, Bunda tidak dapat menghasilkan cukup ASI. Jika Bunda tidak menghasilkan cukup ASI, pastinya Bunda tidak akan memiliki cukup lemak dalam susu Bunda. Karena itu, minumlah air putih dengan maksimal setiap harinya guna mendapatkan ASI berlemak.

Selain meningkatkan kandungan lemak dalam ASI, air juga penting untuk menyerap dan mengangkut vitamin yang larut dalam air seperti vitamin C dan seluruh vitamin B kompleks. Vitamin B sendiri sangat penting untuk otak dan kesehatan sel bayi.

7. Minimalkan asupan gula tambahan

Gula tambahan dapat meningkatkan gula darah jauh lebih tinggi dan lebih cepat dibandingkan makanan lain. Sehingga, Bunda akan makan lebih banyak atau merasa kenyang lebih cepat dari yang seharusnya.

Karena itu, semakin banyak tambahan gula dalam makanan, mungkin berarti Bunda tidak mendapatkan protein atau lemak sehat sebanyak yang Bunda butuhkan. Sehingga nantinya dapat menurunkan jumlah keseluruhan lemak dalam susu Bunda.

Nah, semoga informasinya mengenai cara membuat ASI kental ini membantu ya, Bunda. Selamat mengASI-hi Si Kecil.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Simak video di bawah ini, Bun:

6 Cara Mengatasi ASI yang Bau Amis, Busui Harus Tahu

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Cara Diet Aktor Korea Yoon Si Yoon untuk Turunkan BB 5 Kg dalam 1 Hari

Mom's Life Arina Yulistara

Kenali Penyebab Hipertensi di Usia Muda & Cara Pencegahannya

Mom's Life dr. Bonita Effendi, Sp. P.D, BMedSc, M.Epid

Ciri-ciri Orang Cerdas, Kerap Ucapkan 20 Kalimat Ini

Mom's Life Amira Salsabila

Potret Ade Govinda & Indiarisa Sambut Kelahiran Anak Pertama, Banjir Ucapan dari para Musisi

Kehamilan Pritadanes

Potret Luna Maya & Maxime Bouttier Hadiri Pernikahan Sahabat di Italia

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya

Cara Diet Aktor Korea Yoon Si Yoon untuk Turunkan BB 5 Kg dalam 1 Hari

Potret Jo Yuri, Pemeran Player 222 di Squid Game yang Aslinya Mantan Member Girlgroup

Terpopuler: Deretan Artis Indonesia Ganti Profesi saat Pindah ke Luar Negeri

Curhat Inul Daratista Usai Kabarkan Adam Suseno Sudah Boleh Pulang dari RS

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK