
menyusui
Begini Cara ASI Dibuat di Dalam Tubuh Bunda untuk Diminum Si Kecil
HaiBunda
Minggu, 11 Feb 2024 10:40 WIB

Daftar Isi
Bagi ibu menyusui, mungkin sejuta manfaat ASI sudah banyak diketahui. Tetapi, tak banyak nih, yang tahu bagaimana cara ASI dibuat di dalam tubuh Bunda untuk Si Kecil. Cari tahu prosesnya yuk, Bunda.
Mengetahui cara pembuatan ASI membuat Bunda lebih memahami kebutuhan bayi sekaligus lebih bersemangat untuk terus menyusui. Apalagi, konsep supply & demand dalam produksi ASI akan membuat Bunda semakin semangat mengosongkan payudara sesering mungkin agar ASI terus berproduksi.
Cara ASI dibuat di dalam tubuh BundaÂ
Berbicara mengenai bagaimana cara ASI dibuat di dalam tubuh, sedianya semua proses itu dimulai saat kehamilan ya, Bunda. Perlu Bunda tahu, ketika Bunda masih hamil dan setelah melahirkan, payudara Bunda memproduksi kolostrum seperti dikutip dari laman StanfordChildrens.
Seringkali, kolostrum ini berwarna kuning tua atau oranye sehingga orang menyebutnya cairan emas. Kolostrum sendiri merupakan cairan kental yang kaya nutrisi dengan volume kecil. Di awal menyusui, perut bayi memang masih sangat kecil sehingga tidak membutuhkan ASI dalam jumlah besar. Saat bayi merasa puas artinya mereka terpenuhi kebutuhannya.Â
Bunda juga bisa melihatnya dari berapa banyak popok basah bayi setiap harinya dimana ini menandakan apakah mereka terpenuhi kebutuhan ASI hariannya atau tidak. Intinya, teruslah menyusui ketika bayi memberitahukan sinyal lapar dan tubuh Bunda akan merespons sinyal untuk memproduksi lebih banyak ASI.
Kapan produksi ASI ibu menyusui dimulai?
Laktogenesis (pembuatan ASI) sedianya dimulai pada kehamilan, dengan bagian pertama kolostrum dan meningkat segera setelah kelahiran. Ketika plasenta terlepas dari tubuh, hal ini memicu hormon awal yang membantu tubuh terus membuat kolostrum dan mulai membuat ASI matang.
Setelah beberapa hari pertama, pembuatan susu terutama bergantung pada sistem penawaran dan permintaan. Intinya, ketika ASI dikeluarkan dari payudara Bunda, hal itu memberi tahu tubuh untuk memproduksi lebih banyak. Pasokan meningkat sesuai dengan permintaan ya, Bunda. Artinya, semakin banyak Bunda menyusui, semakin banyak susu yang dihasilkan seperti dikutip dari laman Texas Health.
Isapan bayi pada payudara akan membantu tubuh untuk memproduksi jumlah ASI yang dibutuhkannya. Sering menyusui, terutama di masa-masa awal, adalah cara terbaik untuk memastikan suplai ASI yang baik. Memompa juga dapat membantu memicu lebih banyak ASI, namun jangan mulai memompa untuk meningkatkan produksi tanpa terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter, bidan, atau ahli laktasi.
Tubuh sendiri sedianya selalu memproduksi susu. Payudara mungkin tampak lebih penuh jika ada jangka waktu yang lebih lama di antara waktu menyusui; ketika payudara terasa lembut, berarti hampir 'kosong'.
Oh iya, Bunda, ketika ASI dikeluarkan lebih jarang atau tidak cukup dikeluarkan, payudara mendapat sinyal untuk memperlambat produksi ASI dan menghasilkan lebih sedikit. Untuk mengosongkan payudara sepenuhnya, bayi harus memiliki pelekatan yang baik. Bayi harus melekat erat pada payudara dan menggunakan struktur mulutnya untuk melakukan hisapan maksimal, menekan payudara dengan mulutnya, dan menelan.Â
Saat bayi melakukan hal ini, tubuh akan merespons sinyal tersebut dengan melepaskan hormon oksitosin. Hal ini menyebabkan keluarnya susu dalam jumlah yang lebih besar yakni sebuah proses yang dikenal sebagai refleks let down.
Anda dapat menggunakan pemerasan ASI untuk mengosongkan payudara Anda sepenuhnya, jika bayi Anda tidak dapat atau Anda terpisah darinya. Anda dapat memeras ASI dengan tangan dengan cara mengompres jaringan payudara menggunakan tangan. Anda juga bisa memeras ASI dengan pompa payudara.
Tanda ASI akan keluarÂ
Ada beberapa tanda ASI akan keluar dan berubah menjadi ASI matang. Yang paling menonjol ialah peningkatan ukuran, rasa berat, atau payudara penuh.
"Bunda yang melahirkan dan menyusui akan mengetahui kapan produksi ASI dimulai dan hanya dari sensasi yang mereka alami," kata Amanda P. Williams, M.D, PMH, medical director di Mahmee, sebuah perusahaan perawatan kesehatan ibu, dikutip dari laman Parents.
Ditambahkan Dr Williams bahwa perubahan payudara yang penuh dapat menimbulkan tekanan bahkan nyeri pada sebagian ibu, payudara dan puting terasa hangat dan sensitif saat disentuh, serta sebagian wanita mengalami demam ringan selama 24 jam.
Selain itu, catat Dr. Williams, Bunda mungkin memperhatikan bahwa ASIÂ Bunda tidak lagi keluar dalam bentuk tetesan tetapi mulai bocor atau bahkan menyembur dari puting susu ketika tiba waktunya untuk menyusui.
Bunda mungkin juga akan melihat perubahan pada bayi, kata Dr. Williams: "Indikator paling umum dari perubahan dan peningkatan aliran ASI dari kolostrum ke ASI matang adalah jumlah popok basah dan kotor, serta kemampuan bayi untuk tidur untuk jangka waktu yang lama.
Mengenal saluran ASI dan kolostrum
Saluran susu merupakan jaringan yang menyalurkan susu dari alveoli dan saluran ke bayi Bunda. Saat Bunda hamil, saluran ini membesar dan jumlahnya akan lebih banyak. Rata-rata, payudara memiliki sekitar sembilan saluran susu yang siap untuk menyusui, seperti dikutip dari laman Nct.
Sementara itu, kolostrum sendiri merupakan ASI pertama yang diproduksi payudara dalam beberapa hari setelah kelahiran. Warna dari kolostrum biasanya kental dan kuning keemasan.
Kolostrum sangat pekat dan penuh dengan vitamin dan antibodi. Semua nutrisi di dalamnya tersebut sangat bermanfaat untuk mendukung bayi bertumbuh dan melawan infeksi. Selain itu, kolostrum juga membantu mengeluarkan mekonium, yakni kotoran hitam dan lengket yang dibawa bayi sejak lahir.
Bayi Bunda hanya membutuhkan sekitar satu sendok teh setiap kali menyusu karena kolostrum sangat terkonsentrasi. Untuk memulainya, bayi Bunda mungkin ingin sering menyusu dan hal itu bisa muncul setiap jam. Mereka akan mulai mendapat makan lebih sedikit dan lebih lama setelah beberapa hari. Tetapi Bunda tidak perlu khawatir karena semakin banyak Bunda menyusui, semakin banyak isapan bayi yang akan menstimulasi suplai Bunda dan semakin banyak ASI yang Bunda hasilkan.
Setelah beberapa hari, kolostrum akan digantikan oleh ASI yang lebih matang, lebih cair dan volumenya lebih besar. Kira-kira dua sampai empat hari setelah melahirkan, Bunda mungkin merasakan payudara terasa lebih hangat dan penuh dan ini disebut ASI Bunda masuk.
Itulah rangkaian proses ASI dihasilkan dari tubuh Bunda sampai akhirnya diberikan pada Si Kecil. Semoga informasinya membantu ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
9 Cara Memperbanyak Produksi ASI yang Sudah Sedikit secara Alami dan Efektif

Menyusui
6 Cara agar Produksi ASI Stabil, Nomor Satu yaitu Rajin Menyusui

Menyusui
Ingin ASI Melimpah? Coba Lahap 5 Makanan Enak Ini Bun

Menyusui
Kandungan ASI Penting yang Dibutuhkan Bayi, Bunda Perlu Tahu

Menyusui
Pola Diet Ibu Menyusui agar Produksi ASI Lancar


7 Foto
Menyusui
7 Potret Terbaru Aurel Hermansyah, Sukses Turunkan BB hingga 15 Kg saat Menyusui Anak Kedua
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda