
menyusui
Berapa Lama ASI Kering setelah Menyapih? Busui Perlu Tahu
HaiBunda
Jumat, 10 May 2024 11:48 WIB

Daftar Isi
Menjadi seorang Bunda memang tidaklah mudah. Perjuangan Bunda tidak berhenti setelah melahirkan, tetapi akan terus berlanjut hingga anak tumbuh besar. Di setiap harinya, akan ada berbagai tantangan yang harus dihadapi dalam merawat Si Kecil.
Pasca melahirkan, tentu Bunda harus melalui masa menyusui agar kebutuhan nutrisi anak tercukupi. Pada umumnya, masa menyusui ini akan berlangsung sejak Bunda melahirkan dan memberi ASI pada anak secara eksklusif kemudian dilanjut hingga anak berusia 2 tahun.
Namun demikian, tentu terdapat juga lho anak-anak yang membutuhkan waktu yang lebih lama untuk berhenti menyusui. Meski tidak ada batasan usia yang pasti untuk berhenti memberikan ASI, tapi Bunda harus mulai menyapih juga ya bila Si Kecil sudah lebih dari 2 tahun.
Baca Juga : Menyapih |
Mengapa Bunda harus menyapih
Seperti yang Bunda telah ketahui, bayi hanya dapat diberikan ASI eksklusif pada 6 bulan pertama sejak kelahiran mereka. Setelah itu, bayi memerlukan nutrisi dari ASI yang didampingi oleh makanan. Hal ini disebut juga dengan MPASI atau makanan pendamping ASI.
Seiring Si Kecil semakin tumbuh dan berkembang besar, penting bagi Bunda untuk mulai menyapih. Artinya, anak tidak perlu diberikan ASI lagi karena sudah bisa mendapatkan nutrisi dari makanan utuh. Di momen seperti ini, Bunda sudah dapat menyapih atau melepas pemberian ASI kepada Si Kecil.
Tak hanya itu, terdapat juga beberapa alasan mengapa seorang Bunda perlu menyapih lho. Sebagai contoh, beberapa ibu menyusui perlu menyapih karena telah mengalami komplikasi kehamilan seperti keguguran atau bayi lahir mati (stillbirth) sebelumnya.
“Ketika hamil dan melahirkan, persediaan ASI akan muncul baik Anda menginginkannya maupun tidak,” ujar Lina Bublys, seorang konselor laktasi di Phoenix Children’s Hospital, dikutip dari Parents.
“Oleh karena itu, jika Anda memilih untuk memberikan makanan dengan metode alternatif atau bayi Anda sudah meninggal, Anda dapat memilih untuk menyapih ASI karena tidak perlu memproduksinya,” tambahnya.
Selain itu, terdapat juga Bunda yang perlu menyapih karena memiliki masalah kesehatan yang memerlukan pengobatan tertentu sehingga kondisinya tidak memungkinkan untuk memberikan ASI. Menurut Centers for Disease Control and Prevention, sebagian besar pengobatan pada umumnya aman bagi Bunda yang masih harus menyusui.
Akan tetapi, tentu terdapat pengecualian bagi obat-obat tertentu. Oleh karena itu, Bunda sebaiknya melakukan konsultasi pada dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi obat saat menyusui ya.
Saat ini, mungkin Bunda jadi mempertimbangkan untuk mulai menyapih Si Kecil. Lalu, kira-kira berapa lama ya ASI akan kering setelah Bunda menyapih?
Berapa lama ASI kering setelah menyapih
Melansir dari BabyCenter, pada umumnya ASI akan kering dalam waktu yang cukup singkat bila Bunda tidak menyusui atau memompa ASI sama sekali pasca melahirkan.
Setelah 7 hingga 10 hari pasca melahirkan, ASI akan mengering untuk kembali ke tingkat hormonal saat Bunda tidak hamil dan menyusui. Dalam waktu tersebut, wajar bila timbul rasa tidak nyaman karena payudara akan membengkak akibat ASI yang terdapat di dalamnya.
Selain itu, perlu waktu bagi tubuh untuk menangkap bahwa Bunda tidak menyusui atau telah menyapih. Sebenarnya, waktu ASI menjadi kering akan berbeda-beda bagi setiap Bunda. Sebab, hal ini dipengaruhi oleh usia bayi dan jumlah ASI yang Bunda produksi.
Di satu sisi, terdapat sebagian Bunda yang ASI-nya kering dalam beberapa hari saja. Di sisi lain, beberapa Bunda juga mengalami ASI kering saat sudah beberapa bulan. Namun, para Bunda yang telah menyusui atau memompa ASI biasanya akan mengalami ASI menjadi kering setelah menyapih dalam dua hingga tinggal minggu.
Apabila Bunda bertanya-tanya cara mengetahui ASI akan mengering, salah satu tanda umumnya adalah payudara akan mulai terasa lebih lembut.
Tips agar Bunda dapat mengurangi rasa sakit saat menyapih
Ketika Bunda sedang berada di transisi dari menyusui ke menyapih, biasanya akan terdapat rasa yang tidak nyaman di area payudara. Namun tak usah khawatir, karena ada berbagai cara yang bisa Bunda lakukan agar rasa tidak nyaman tersebut dapat berkurang.
Di bawah ini merupakan beberapa cara yang dapat membantu rasa tidak nyaman saat Bunda mulai menyapih:
1. Pilih bra yang nyaman
Saat menyapih, penting bagi Bunda untuk menggunakan jenis bra yang nyaman bagi payudara. Hindari memilih bra yang ketat karena justru akan membuat payudara seolah terikat erat. Sebab, hal tersebut dapat memicu masalah seperti peradangan atau mastitis hingga penyumbatan saluran ASI yang nantinya akan menambahkan rasa tidak nyaman bagi Bunda.
2. Lakukan kompres dingin
Ternyata, melakukan kompres dingin dapat mengurangi rasa tidak nyaman saat Bunda mulai menyapih lho. Caranya pun cukup sederhana, Bunda hanya perlu menempelkan kompres dingin ke area payudara. Bila tidak memiliki kompres, menggunakan kemasan sayuran beku juga bisa Bunda gunakan. Selain itu, Bunda juga dapat memasukkan kompres dingin ke dalam bra.
3. Gunakan daun kubis
Mungkin cara yang satu ini terdengar aneh bagi Bunda. Akan tetapi, terdapat beberapa penelitian yang hasilnya menunjukkan daun kubis yang didinginkan dapat mengatasi rasa nyeri dan keras pada payudara yang membesar setelah menyapih. Oleh karena itu, tak ada salahnya Bunda mencoba cara yang satu ini ya.
4. Minum obat pereda nyeri
Ketika payudara tidak terasa nyaman, mungkin Bunda ingin minum obat pereda nyeri. Biasanya, obat pereda nyeri yang dijual bebas seperti ibuprofen diperbolehkan untuk Bunda konsumsi. Namun demikian, pastikan Bunda sudah berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu agar lebih aman ya.
5. Kunjungi konselor laktasi
Bila cara-cara di atas ini tidak bekerja untuk mengatasi rasa tidak nyaman pada payudara setelah menyapih, maka Bunda juga dapat memilih opsi untuk berkonsultasi dengan konselor laktasi. Hal ini akan membantu Bunda karena konselor laktasi merupakan ahli yang mampu memberi tahu cara yang tepat untuk meredakan gejala yang Bunda alami.
Hal yang perlu diperhatikan saat menyapih
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, wajar apabila Bunda merasa tidak nyaman ketika menyapih. Akan tetapi, terdapat juga lho gejala tertentu yang tidak dapat dibiarkan begitu saja. Sebab, gejala seperti ini dapat menandakan suatu bahaya.
Berikut adalah gejala-gejala yang perlu diwaspadai saat Bunda mulai menyapih:
- Payudara bengkak, merah, atau terasa hangat saat disentuh.
- Adanya benjolan yang terasa di payudara.
- Timbul rasa nyeri atau sensasi terbakar saat menyusui.
- Bunda mengalami demam dengan suhu 38,3 Celsius atau lebih.
- Merasa sakit seperti sedang flu.
Bila mengalami gejala seperti di atas, sebaiknya Bunda segera konsultasi ke dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat sebelum terlambat ya.
Bunda, itulah informasi mengenai menyapih dan kapan ASI umumnya akan mengering setelahnya. Semoga informasinya bermanfaat ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
Setelah Disapih, Apakah Si Kecil Butuh Susu Formula? Simak Kata Pakar

Menyusui
5 Cara Menyapih Anak Tanpa Paksaan! Bunda Tenang, Anak Senang

Menyusui
5 Cara Atasi Payudara Bengkak saat Mulai Menyapih Anak

Menyusui
Payudara Nyeri Setelah Menyapih, Wajar atau Tidak Ya Bunda?

Menyusui
Menyapih Anak Tanpa Drama, Simak 7 Langkah Lakukan Weaning With Love


5 Foto
Menyusui
5 Potret Nola Be3 Galau Menyapih Nakeya meski Telah Menyusui Lebih dari 2 Th
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda