HaiBunda

MENYUSUI

Alami Depresi setelah Menyapih Anak? Wajar kok Bun, Simak Cara Mengatasinya

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Sabtu, 25 May 2024 10:40 WIB
Alami Depresi setelah Menyapih Anak? Wajar kok Bun, Simak Cara Mengatasinya/Foto: Getty Images/iStockphoto/Chinnapong
Jakarta -

Setelah menyapih, tak sedikit perempuan yang mengeluhkan bentuk tubuhnya yang berubah termasuk bagian payudara. Ketidaknyamanan pun menghampiri dan tak jarang membuat depresi para ibu.

Menyusui mungkin menjadi perjalanan indah bagi semua perempuan. Terlebih, perjuangan yang dilewati selama fase ini begitu beragam dan tak mudah dilalui.

Pencapaian luar biasa saat bisa mengantarkan Si Kecil sampai tahap penyapihan di usia dua tahun rasanya menjadi prestasi yang membanggakan. Tetapi, di luar itu semua, ternyata para ibu juga merasakan sisi lain yang mengganggu kepercayaan dirinya.


Keluhan setelah menyapih

Ya, setelah menyapih, tidak sedikit perempuan yang merasa kurang sreg dengan tubuhnya khususnya bagian payudara yang jadi tampak turun karena sebelumnya bekerja ekstra mengASIhi.

Belum lagi, sisa-sisa lemak di tubuh yang belum tuntas karena tuntutan menjaga nutrisi dan makan banyak selama menyusui. Tentu saja itu bukanlah pemandangan yang mudah diterima bagi semua perempuan. Stres hingga depresi tak ditampik kerap menghampiri ketika gejolak emosi tidak stabil.

Depresi atau perubahan suasana hati ini wajar saja terjadi ya, Bunda. Biasanya, banyak perempuan merasakannya ketika fase berhenti menyusui dilakukan. Emosi seringkali muncul baik dalam waktu singkat ataupun dalam jangka waktu yang lama.

Baca Juga : Menyapih

Depresi pasca penyapihan

Depresi pasca penyapihan banyak dialami para ibu setelah mereka menyapih anaknya dari menyusui. Saat saat ini, fenomena ini belum diteliti secara mendalam, namun terdapat banyak cerita anekdot mengenai para ibu yang mengalami depresi berat setelah disapih. Dan, banyak konsultan laktasi yang sering mengamati pengalaman tersebut pada ibu yang mereka rawat.

Depresi pasca penyapihan dapat terjadi bersamaan dengan depresi pasca melahirkan, namun ini merupakan pengalaman yang berbeda. Yang terpenting, depresi pasca penyapihan dikaitkan dengan berakhirnya masa menyusui, sedangkan depresi pasca melahirkan dikaitkan dengan kelahiran bayi (dan hingga satu tahun setelah kelahiran) seperti dikutip dari laman Very Well Family.

Depresi pasca penyapihan biasa terjadi dalam beberapa hari atau seminggu setelah penghentian menyusui. Gejalanya mungkin mirip dengan depresi pascapersalinan (kesedihan, putus asa, mudah tersinggung), namun biasanya tidak terlalu parah dan tidak memerlukan evaluasi klinis.
Depresi pasca penyapihan juga biasanya berlangsung singkat dan hilang setelah hormon menjadi seimbang.

4 Kesalahan yang Bikin Menyapih Gagal/ Foto: HaiBunda/Novita Rizki

Penyebab depresi pasca penyapihan

Penyebab dari depresi pasca penyapihan memang bisa disebabkan berbagai faktor ya, Bunda. Di antaranya fisiologis, dinamika situasi, dan pemicu emosional.

Meskipun setiap ibu mengalami depresi pasca penyapihan secara berbeda dan beberapa ibu hanya mengalami sedikit atau tidak sama sekali, perubahan suasana hati yang terjadi setelah penyapihan biasanya disebabkan oleh beberapa penyebab berbeda.

Berikut ini beberapa penyebab depresi pasca penyapihan yang perlu Bunda ketahui:

1. Penurunan oksitosin

Oksitosin yang meningkat selama menyusui lambat laun akan menurun ketika Bunda menyapih. Ini dikarenakan hormon perasaan baik yang mengikat seseorang mungkin kehilangan perasaan baiknya dan akhirnya mengalami rasa kehilangan dan kesedihan yang intens.

2. Penurunan prolaktin

Prolaktin, yang biasanya meningkat selama menyusui, dikaitkan dengan perasaan tenang. Gejala pasca penyapihan mungkin akan lebih parah jika Bunda harus berhenti menyusui secara tiba-tiba, bukan secara bertahap. 

3. Penurunan estrogen

Estrogen umumnya tetap rendah selama menyusui dan kembali ke tingkat sebelum hamil setelah disapih.

4. Pergeseran kadar hormon

Bagi sebagian orang, perubahan kadar estrogen terjadi lebih lambat, sehingga tetap berdampak pada suasana hati. “Pergeseran kadar estrogen menyebabkan suasana hati tertekan atau mudah tersinggung pada sebagian orang," seperti dikatakan Dr Gail Saltz, MD,  associate professor of psychiatry di New YorkPresbyterian Hospital.

Cara mengatasi depresi pasca menyapih

Meskipun kesedihan dan perasaan kehilangan mungkin merupakan hal yang wajar selama proses penyapihan, jika Bunda mengalami gejala parah yang memengaruhi kehidupan sehari-hari, sebaiknya segera bicarakan dengan dokter.

Dr Saltz merekomenasikan untuk mencari bantuan jika Bunda mengalami b beberapa gejala yang mengganggu kemampuan untuk melakukan hal berikut:

1. Jika Bunda mempunyai pikiran untuk bunuh diri.
2. Jika Bunda berpikir untuk menyakiti diri sendiri atau bayi.
3. Jika Bunda kesulitan merawat diri sendiri atau bayi Bunda.
4. Jika Bunda sulit tidur.
5. Jika kebiasaan makan Bunda telah berubah.

Perlu Bunda ingat jika gejalanya menjadi cukup parah sehingga mengganggu kemampuan secara fungsional, hal ini akan menjadi lebih parah dan memerlukan evaluasi dan pengobatan, kata Dr. Saltz. 

Kabar baiknya adalah, ada pengobatan yang tersedia dan Bunda tidak perlu memaksakan diri melewati masa-masa sulit sendirian. Tetapi, siapa pun yang mengalami gejala pasca penyapihan sebaiknya segera menghubungi dokter yang akan membantu menentukan pengobatan terbaik, yang mungkin mencakup terapi, pengobatan, atau hormon tambahan.

Ketahuilah bahwa Bunda tidak sendirian. Meskipun gejala atau jangka waktunya tidak sesuai dengan gambaran umum masalah kesehatan mental ibu, jangan menderita dalam diam. Pergilah ke dokter dan bicarakan dengan pasangan, keluarga, dan teman. Jangan ragu untuk mencari konseling untuk menjadi lebih baik. 

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Simak video di bawah ini, Bun:

5 Tanda Ibu Menyusui Baby Blues, Salah Satunya Mudah Menangis

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Ciri-ciri Orang Cerdas, Kerap Ucapkan 20 Kalimat Ini

Mom's Life Amira Salsabila

Kenali Penyebab Hipertensi di Usia Muda & Cara Pencegahannya

Mom's Life dr. Bonita Effendi, Sp. P.D, BMedSc, M.Epid

Potret Ade Govinda & Indiarisa Sambut Kelahiran Anak Pertama, Banjir Ucapan dari para Musisi

Kehamilan Pritadanes

Potret Luna Maya & Maxime Bouttier Hadiri Pernikahan Sahabat di Italia

Mom's Life Amira Salsabila

Cerita Aline Adita Akhirnya Berhasil Hamil setelah 7 Th Jalani Promil

Kehamilan Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Terpopuler: Deretan Artis Indonesia Ganti Profesi saat Pindah ke Luar Negeri

Curhat Inul Daratista Usai Kabarkan Adam Suseno Sudah Boleh Pulang dari RS

Kenali Penyebab Hipertensi di Usia Muda & Cara Pencegahannya

Potret Ade Govinda & Indiarisa Sambut Kelahiran Anak Pertama, Banjir Ucapan dari para Musisi

Ciri-ciri Orang Cerdas, Kerap Ucapkan 20 Kalimat Ini

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK