MENYUSUI
Rasa ASI dan Aromanya, Begini Penjelasannya
ZAHARA ARRAHMA | HaiBunda
Rabu, 06 Aug 2025 08:50 WIBSaat menyusui, perhatian utama Bunda biasanya tertuju pada bagaimana produksi air susu ibu (ASI) bisa tetap lancar demi mencukupi kebutuhan Si Kecil. Padahal, di samping itu, ada hal lain yang juga tak kalah penting untuk dipahami, yaitu soal rasa dan aroma ASI itu sendiri.
Karena ASI langsung dikonsumsi bayi, tidak semua ibu tahu seperti apa rasanya. Apalagi, mencicipi ASI sendiri bukanlah hal yang kerap dilakukan.
Namun, dalam beberapa kasus, ada Bunda yang mendapati rasa ASI dari payudara kanan dan kiri terasa berbeda. Yang satu manis, sedangkan yang lain cenderung hambar atau bahkan asin.
Kondisi tersebut bisa dipengaruhi oleh berbagai penyebab, Bunda. Untuk lebih jelasnya, simak informasi seputar rasa dan aroma ASI yang normal untuk dikonsumsi bayi berikut, yuk!
Mengenal aroma ASI yang normal
Normalnya, ASI memiliki wangi yang lembut, sedikit manis, atau bahkan tidak tercium sama sekali. Konselor laktasi Angie Natero menyebutkan bahwa ciri seperti ini tergolong wajar dan tidak perlu menjadi alasan kekhawatiran.
"Biasanya, ASI berbau sedikit manis atau tidak beraroma sama sekali," ujar Angie, dikutip dari Romper.
Namun, sebagian ibu menyusui kadang mencium bau mirip sabun pada ASI perah. Menurut Angie, hal ini umumnya terjadi karena kadar enzim lipase yang cukup tinggi.
"Pemicunya sering kali karena jumlah enzim lipase berlebih. Sebenarnya tidak berbahaya bagi bayi, hanya saja sebagian mungkin menolak menyusu karena rasa yang berbeda. Tapi banyak juga yang tetap menerimanya tanpa masalah," jelasnya.
Kondisi ini lebih sering muncul saat ASI disimpan pada suhu ruang atau di dalam chiller terlalu lama sebelum masuk freezer. Dilansir Medela Breastfeeding US, aktivitas enzim lipase cenderung meningkat dalam situasi tersebut, sehingga menimbulkan bau sabun atau sedikit asam. Meski begitu, enzim ini memiliki fungsi penting, yaitu membantu memecah lemak agar nutrisi lebih mudah diserap oleh tubuh bayi.
Angie menambahkan, yang perlu diwaspadai adalah jika tercium bau tengik atau menyerupai makanan basi. Perubahan semacam ini menandakan bahwa ASI sudah tidak layak diberikan.
"Kalau tercium bau seperti itu, sebaiknya tidak diberikan pada Si Kecil," sarannya.
Supaya ASI perah tetap aman dikonsumsi, penyimpanannya perlu dilakukan dengan cara yang tepat, ya, Bunda. Di suhu ruang, ASI bisa bertahan selama 3 sampai 4 jam. Kalau disimpan di chiller, umurnya bisa lebih panjang, yakni hingga 5 hari.
Untuk jangka waktu yang lebih lama, Bunda bisa menyimpan ASI di dalam freezer, dan bisa awet sampai 6 bulan. Namun perlu diingat, panduan ini berlaku untuk bayi yang lahir cukup bulan dan tidak punya kondisi medis tertentu, ya.
7 Hal yang dapat memengaruhi rasa dan aroma ASI
Rasa dan aroma ASI tidak selalu sama setiap waktu, Bunda. Ada beberapa hal yang bisa mengubahnya, baik secara alami maupun karena kondisi tertentu. Berikut beberapa faktor utama yang bisa memengaruhi rasa dan aroma ASI, dikutip dari Mom Junction.
1. Makanan
Apa yang Bunda konsumsi sehari-hari sangat memengaruhi rasa dan aroma ASI. Senyawa dari makanan bisa masuk ke dalam aliran darah dan diteruskan ke ASI. Beberapa jenis makanan bahkan dapat mengubah rasa ASI hanya dalam hitungan jam setelah dikonsumsi. Contohnya:
- Makanan pedas, berbumbu tajam seperti bawang putih dan bawang bombai bisa membuat aroma ASI menjadi lebih menyengat.
- Sayuran seperti brokoli, kol, atau asparagus bisa memberikan rasa pahit.
- Buah-buahan seperti durian dan nanas juga meninggalkan rasa yang kuat pada ASI.
Bayi sebenarnya sudah mulai mengenal berbagai rasa sejak dalam kandungan, melalui cairan ketuban yang terpengaruh oleh makanan yang dikonsumsi ibu. Saat menyusu, Si Kecil kembali merasakan rasa-rasa tersebut dari ASI, terutama jika Bunda mengonsumsi makanan yang sama seperti saat hamil.
Pada awalnya, bayi mungkin belum langsung menerima perubahan rasa yang terjadi dalam ASI. Namun, seiring waktu, bayi dapat beradaptasi dengan variasi rasa tersebut. Meski demikian, perubahan rasa ASI yang terjadi secara tiba-tiba akibat makanan tertentu dapat membuat Si Kecil menolak menyusu untuk sementara waktu.
2. Hormon
Perubahan hormon setelah melahirkan juga bisa memengaruhi rasa ASI. Hal ini biasanya terjadi saat siklus menstruasi mulai kembali. Misalnya, saat ovulasi, kandungan natrium dan klorida dalam ASI meningkat, sementara kadar laktosa dan kalium menurun. Akibatnya, ASI bisa terasa lebih asin dari biasanya.
3. Obat-obatan
Konsumsi obat tertentu dapat menyebabkan perubahan rasa dan bau pada ASI, yang mungkin berdampak pada keinginan bayi untuk menyusu. Oleh karena itu, sangat disarankan agar Bunda berkonsultasi dengan tenaga medis mengenai pengaruh obat yang diminum, baik terhadap kualitas ASI maupun kondisi kesehatan Si Kecil secara keseluruhan.
4. Infeksi payudara
Infeksi seperti mastitis atau radang payudara cukup umum dialami ibu menyusui dan dapat memengaruhi rasa ASI. Penelitian dari National Library of Medicine menyebutkan bahwa peradangan akibat infeksi dapat membuat ASI terasa lebih asin sehingga bayi mungkin enggan menyusu dari payudara yang terinfeksi.
5. Penyimpanan ASI
ASI perah yang disimpan dengan cara yang benar umumnya tetap aman untuk diberikan kepada bayi. Namun, jika disimpan dengan cara yang kurang tepat, rasa dan aromanya bisa berubah menjadi amis atau seperti logam. Ini bisa menjadi tanda bahwa ASI sudah rusak dan sebaiknya tidak diberikan.
Sementara itu, ASI yang disimpan di freezer juga bisa mengalami perubahan rasa akibat enzim lipase yang memecah lemak menjadi asam lemak. Perubahan ini masih tergolong normal, selama ASI disimpan sesuai petunjuk yang benar.
6. Alkohol
Alkohol yang diminum ibu menyusui dapat masuk ke dalam ASI dalam waktu 30 hingga 60 menit setelah dikonsumsi. Paparan zat dalam cairan ini berisiko mengganggu perkembangan sistem saraf bayi, mengacaukan pola tidurnya, hingga menurunkan kemampuan motorik yang sedang berkembang.
Selain itu, alkohol juga dapat mengubah rasa ASI menjadi lebih tajam atau pahit. Perubahan ini bisa menyebabkan sebagian bayi, khususnya yang sensitif terhadap rasa, menolak untuk menyusu.
7. Merokok
Bayi yang menyusu dari ibu perokok cenderung lebih peka terhadap perubahan rasa ASI. Nikotin dari rokok dapat memengaruhi aroma dan rasa ASI, sehingga bayi mungkin menolak untuk menyusu. Oleh sebab itu, busui sebaiknya menghentikan kebiasaan merokok selama masa menyusui demi menjaga kualitas ASI dan memastikan bayi tetap mendapatkan asupan gizi yang optimal.
|
Ciri-ciri ASI yang sehat dan berkualitas
Aroma dan penampilan ASI bisa menjadi petunjuk apakah ASI masih layak konsumsi dan kaya nutrisi. Untuk mengenali apakah ASI tergolong sehat dan bernutrisi, berikut sejumlah ciri yang bisa Bunda amati, dikutip dari Ayosehat.Kemkes.
1. ASI yang berwarna kuning
Di masa awal menyusui, tubuh Bunda memproduksi kolostrum, yaitu ASI pertama yang biasanya keluar sejak trimester akhir kehamilan hingga beberapa hari setelah melahirkan.
Kolostrum berwarna kuning keemasan, bertekstur kental, dan sangat kaya akan antibodi, protein, serta vitamin A. Selain memperkuat daya tahan tubuh bayi, kolostrum juga berperan dalam membantu mengeluarkan kotoran pertama bayi dan melindunginya dari infeksi.
2. ASI berwarna putih
Setelah masa kolostrum, tubuh mulai memproduksi ASI matang, biasanya sejak hari kelima pasca persalinan. ASI ini terdiri atas dua jenis, foremilk dan hindmilk.
Foremilk adalah ASI awal yang warnanya bening atau putih kebiruan dan bersifat lebih encer karena kaya air dan laktosa. Sementara hindmilk keluar setelahnya, berwarna lebih putih pekat dan mengandung lemak tinggi yang mendukung pertumbuhan berat badan bayi. Komposisi ini akan terus menyesuaikan dengan usia dan kebutuhan nutrisi Si Kecil.
3. Warna ASI yang berbeda
Kadang-kadang Bunda mungkin melihat ASI berwarna hijau, kemerahan, atau merah muda. Ini bisa disebabkan oleh konsumsi makanan dengan pewarna alami seperti bayam, bit, atau buah naga. Warna tersebut umumnya tidak berbahaya jika berasal dari bahan makanan alami dan sehat.
Namun, jika perubahan warna disertai bau aneh atau muncul bercak darah, bisa jadi itu menandakan adanya iritasi pada puting, infeksi, atau gangguan pada saluran ASI. Bila ragu, sebaiknya konsultasikan ke dokter atau konselor laktasi, ya.
4. Miliki aroma susu sapi
Normalnya, ASI memiliki aroma lembut menyerupai susu sapi atau bahkan tidak beraroma sama sekali. Namun, penyimpanan di suhu ruang atau chiller dalam waktu lama bisa membuat aromanya berubah seperti sabun atau asam. Ini disebabkan aktivitas enzim lipase yang memecah lemak dalam ASI agar nutrisinya mudah diserap bayi.
5. Rasa yang manis
ASI yang sehat memiliki rasa manis yang lembut karena kandungan laktosa dan lemak di dalamnya. Banyak busui menggambarkan rasanya mirip susu almond, tetapi lebih ringan. Perlu diingat kembali, jenis makanan yang dikonsumsi Bunda juga bisa memengaruhi rasa ASI, seperti terasa lebih tajam jika Bunda makan makanan berbumbu kuat.
6. Konsistensi lebih cair
Selama sesi menyusui, tekstur ASI bisa berubah secara alami. Di awal, ASI cenderung lebih encer karena dominan air (foremilk). Beberapa menit kemudian, ASI akan menjadi lebih kental (hindmilk) karena kandungan lemaknya meningkat.
Bila ASI terus-menerus tampak encer meski sesi menyusui cukup lama, ada baiknya mengevaluasi teknik menyusui atau jadwal pumping agar Si Kecil tetap mendapat hindmilk yang krusial untuk pertumbuhan dan perkembangannya.
Mungkinkah rasa ASI kanan dan kiri berbeda?
Secara teori, rasa ASI dari payudara kanan dan kiri tidak memiliki perbedaan yang mencolok. Meski produksi dan volume ASI bisa sedikit berbeda antara kedua sisi, komposisi dasar ASI tetap sama karena dipengaruhi oleh faktor internal tubuh Bunda secara keseluruhan, bukan oleh lokasi payudara.
Namun, dalam kondisi tertentu, komposisi dan rasa ASI dari sisi tersebut bisa sedikit berubah. Misalnya, ASI dari sisi yang terkena infeksi bisa terasa lebih asin karena meningkatnya kandungan natrium.
Meskipun demikian, dalam kondisi normal dan sehat, perbedaan rasa ASI antara kanan dan kiri sangat kecil kemungkinannya terjadi secara alami. Jadi, jika Bunda merasa ada perbedaan rasa yang mencolok, sebaiknya periksa kembali apakah ada keluhan fisik pada salah satu payudara atau faktor lain yang memengaruhi.
Rasa ASI berbeda kiri manis dan kanan asin, mitos atau fakta?
Anggapan bahwa ASI dari payudara kiri terasa manis dan dari kanan terasa asin adalah mitos yang cukup banyak beredar di kalangan ibu menyusui. Padahal, hingga saat ini tidak ada bukti ilmiah yang mendukung pernyataan tersebut.
Rasa ASI lebih dipengaruhi oleh komposisi kandungan di dalamnya, seperti laktosa, lemak, protein, dan juga asupan makanan harian Bunda. ASI dikenal memiliki rasa manis alami karena kandungan laktosanya yang tinggi, serta tekstur yang creamy dari lemak sehat di dalamnya.
Perubahan rasa pun bisa terjadi karena beberapa faktor lain, seperti:
- Hormon, terutama saat menstruasi atau hamil
- Aktivitas fisik yang berat yang bisa menyebabkan penumpukan asam laktat atau keringat
- Konsumsi obat-obatan tertentu
- Penggunaan lotion atau produk tubuh di sekitar payudara
- Kondisi medis seperti mastitis
Jadi, jika ASI terasa lebih asin atau berbeda dari biasanya, penyebabnya bukan karena sisi kiri atau kanan, melainkan kemungkinan adanya faktor fisiologis atau lingkungan yang memengaruhi rasa ASI tersebut, ya, Bunda.
Rasa ASI ibu hamil lebih enak dibandingkan saat menyusui, mitos atau fakta?
Pernyataan bahwa rasa ASI ibu hamil lebih enak dibandingkan saat menyusui tergolong mitos, ya, Bunda. Faktanya, kehamilan justru dapat mengubah rasa ASI menjadi kurang disukai bayi karena adanya perubahan hormon yang memengaruhi komposisi ASI.
Dilansir dari Breastfeeding Basics, selama kehamilan, terutama pada trimester kedua, terjadi peningkatan kadar protein, natrium, dan klorida dalam ASI. Sementara itu, kadar kalium, laktosa, dan glukosa justru menurun. Perubahan ini membuat rasa ASI cenderung lebih asin, bukan lebih enak, Bun.
Bahkan, survei menunjukkan bahwa sekitar 69 persen penyapihan terjadi secara alami pada trimester kedua kehamilan karena bayi mulai enggan menyusu akibat perubahan rasa ASI. Jadi, alih-alih terasa lebih enak, rasa ASI saat ibu hamil justru berubah dan menjadi kurang familiar bagi bayi, meskipun perubahan ini tidak berdampak negatif terhadap tumbuh kembangnya.
Normalkah rasa ASI asin?
Perubahan rasa ASI menjadi sedikit asin merupakan hal yang normal dan wajar terjadi, Bun. Salah satu penyebab utamanya adalah makanan yang Bunda konsumsi sehari-hari. Misalnya, makanan tinggi natrium atau garam bisa memengaruhi rasa ASI, sehingga terasa lebih asin.
Sebagaimana dijelaskan oleh ahli laktasi dari Chicago, Amerika Serikat, Paula Meier, Ph.D, rasa ASI bisa berubah sesuai dengan apa yang Bunda makan.
"Jika seorang ibu makan berbagai macam makanan selama kehamilan, hal itu bisa mengubah rasa dan aroma cairan ketuban yang tercium oleh bayi dalam kandungan. Nah, hal serupa juga terjadi pada ASI. Menyusui pada dasarnya adalah kelanjutan dari paparan rasa cairan ketuban ke rasa ASI," jelasnya, dikutip dari Parents.
Selain makanan, kehamilan saat masih menyusui juga bisa menyebabkan ASI terasa lebih asin. Menurut konselor laktasi F.B. Monika dalam Buku Pintar ASI dan Menyusui, tubuh mulai memproduksi kolostrum sejak trimester kedua kehamilan.
Kolostrum ini memiliki kadar natrium dan protein yang lebih tinggi, sementara kadar glukosa, laktosa, dan kalium cenderung menurun. Perubahan inilah yang membuat ASI terasa lebih asin dibandingkan ASI matang yang biasa diminum Si Kecil.
10 Makanan yang bisa membuat rasa ASI enak dan sehat
Melansir laman Mom Junction dan Mom Loves Best, ini dia beberapa jenis makanan bergizi yang tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan ibu menyusui, tetapi juga dapat memperkaya rasa ASI agar lebih enak dan disukai bayi.
1. Oat
Oat dikenal sebagai salah satu makanan pelancar ASI yang kaya manfaat. Kandungan beta-glucan yang tinggi di dalamnya berperan dalam meningkatkan produksi ASI, lho, Bunda.
Meski rasanya cenderung hambar jika dikonsumsi langsung, oat sangat mudah dikreasikan dalam berbagai menu harian. Mulai dari muffin, kue kering, hingga taburan buah segar, olahan oat bisa menjadi pilihan sehat yang membantu menjaga kualitas sekaligus rasa ASI agar tetap aman dan bernutrisi dikonsumsi Si Kecil.
2. Ubi jalar
Ubi jalar termasuk karbohidrat kompleks yang kaya vitamin A, yakni nutrisi untuk kesehatan mata, pertumbuhan sel dan tulang, serta daya tahan tubuh. Selain itu, ubi jalar juga merupakan sumber kalium yang baik. Kandungan ini membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh dan mendukung kinerja otot serta saraf ibu menyusui.
3. Wortel
Sebagai sayuran akar yang kaya serat dan beta-karoten, wortel bisa menjadi tambahan menyehatkan dalam menu ibu menyusui. Wortel mengandung fitoestrogen yang diyakini dapat mendukung produksi ASI.
Konsumsi wortel secara rutin, baik mentah maupun matang, bisa memberikan manfaat gizi sekaligus memperkaya rasa ASI. Namun, perhatikan porsinya, ya, Bun. Terlalu banyak beta-karoten bisa menyebabkan carotenemia atau kondisi kulit berwarna kuning kemerahan. Meski jarang terjadi, hal ini tetap perlu diwaspadai.
4. Daun kelor
Daun kelor atau moringa dikenal sebagai superfood karena kandungan kalsium dan zat besinya yang tinggi. Nutrisi ini sangat dibutuhkan ibu menyusui untuk mempercepat pemulihan pasca melahirkan.
Tak hanya itu, daun kelor juga dipercaya bisa meningkatkan produksi ASI dengan cara merangsang kelenjar susu. Bunda bisa mengolahnya menjadi sup, tumisan, atau dicampur ke dalam sayur bening. Namun, jika memiliki risiko penggumpalan darah, sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter sebelum mengonsumsi daun kelor, ya.
5. Pare
Meski rasanya pahit, pare mengandung banyak manfaat kesehatan. Secara turun-temurun, pare dipercaya bisa membantu meningkatkan produksi ASI. Bunda bisa menikmatinya dalam bentuk tumis atau keripik pare panggang.
Namun, pare mengandung momordisin yang dapat menurunkan kadar gula darah. Jadi, bagi Bunda yang sedang menggunakan insulin, sebaiknya membatasi konsumsi pare untuk mencegah penurunan gula darah yang berlebihan.
6. Salmon
Ikan salmon termasuk sumber protein hewani yang kaya akan vitamin D, B12, dan asam lemak omega-3. Kandungan ini tak hanya bermanfaat bagi kesehatan Bunda, tapi juga penting untuk perkembangan otak dan sistem saraf bayi.
Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi salmon secara teratur dapat memperbaiki kualitas dan komposisi ASI. Namun, pastikan ikan salmon dicuci dan dimasak dengan baik agar aman dari kontaminasi air tercemar.
7. Tahu
Sebagai produk olahan kedelai, tahu mengandung protein nabati dan berbagai mikronutrien penting untuk kesehatan ibu. Kandungan fitoestrogennya diyakini dapat membantu meningkatkan produksi ASI.
Tahu juga mudah dikreasikan dalam beragam hidangan, mulai dari sup, salad, hingga tumisan. Namun, konsumsi tahu tetap perlu dibatasi.
Asupan berlebih bisa menyebabkan gangguan pencernaan seperti sembelit atau diare. Selain itu, bagi Bunda yang memiliki alergi kedelai, sebaiknya menghindari makanan ini, ya.
8. Kacang almond
Almond bisa menjadi camilan sehat yang membantu meningkatkan produksi ASI berkat efek estrogeniknya. Kacang ini juga kaya protein, kalsium, dan lemak sehat. Bunda bisa mengonsumsi almond utuh, menambahkannya ke dalam oatmeal, atau mengolahnya menjadi almond butter dan susu almond.
9. Pepaya
Meskipun tidak disarankan selama kehamilan, pepaya justru dikenal bermanfaat saat masa menyusui. Penelitian menunjukkan bahwa buah pepaya dan jus daunnya dapat membantu memperlancar produksi ASI. Selain sebagai camilan, pepaya juga bisa dinikmati sebagai pelengkap menu sarapan, seperti dalam bubur atau smoothie.
10. Kurma
Kurma dikenal sebagai sumber energi alami yang kaya akan zat gizi dan fitokimia. Mengonsumsi kurma secara rutin dapat meningkatkan hormon prolaktin yang berperan penting dalam produksi ASI. Bunda bisa memakannya langsung sebagai camilan atau mencampurnya dalam bubur, kue, atau makanan penutup lainnya.
Demikian rangkuman seputar rasa dan aroma ASI yang tergolong normal dan tetap aman dikonsumsi bayi. Semoga informasi ini dapat menjadi panduan bermanfaat bagi Bunda selama mengASIhi Si Kecil, ya!
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)Simak video di bawah ini, Bun:
Seperti Apa Rasa dan Aroma ASI? Ini Penjelasannya, Bun!
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Bayi hanya Mau Menyusu Sebelah Bikin ASI di Payudara Kanan dan Kiri Berbeda Rasa?
Benarkah Bau dan Rasa ASI Mirip Air Ketuban? Simak Faktanya
7 Faktor yang Dipercaya Memengaruhi Rasa ASI: Minum Kopi hingga Suhu Kulkas
Alasan Bayi Menolak Nyusu, Rasa ASI Berubah Hingga Pola Makan Ibu
TERPOPULER
5 Potret Kebersamaan Enno Lerian & Suami Anniversary 14 Tahun Pernikahan
Mendikdasmen Larang Anak-Anak Main Roblox, Ingatkan Dampaknya dalam Kehidupan Sehari-hari
Naik KRL ke Tempat Kerja, Adrian Maulana Pilih Frugal Living hingga Rajin Investasi
Dahlia Poland Gugat Cerai Fandy Christian Setelah Hampir 10 Tahun Nikah
7 Nama Anak Artis Keturunan Arab Bermakna Indah
REKOMENDASI PRODUK
3 Pilihan Cooler Bag untuk ASI, Mana yang Paling Praktis & Tahan Lama?
Ratih Wulan PinanduREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Makeup Remover, Bersihkan Riasan untuk Kulit Berminyak hingga Kering
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Merek Cream Wajah untuk Atasi Bruntusan dan Ruam pada Bayi Beserta Estimasi Harganya
KinanREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Alat Penyedot Ingus Bayi yang Aman dan Tips Menggunakannya untuk Atasi Hidung Tersumbat
Asri EdiyatiREKOMENDASI PRODUK
10 Obat Sariawan untuk Ibu Menyusui yang Aman dan Mudah Ditemukan dari Medis-Alami
Dwi Indah NurcahyaniTERBARU DARI HAIBUNDA
5 Potret Kebersamaan Enno Lerian & Suami Anniversary 14 Tahun Pernikahan
Mendikdasmen Larang Anak-Anak Main Roblox, Ingatkan Dampaknya dalam Kehidupan Sehari-hari
Punya Hipertensi saat Hamil? Hati-Hati Berisiko Gagal Menyusui
5 Potret Natarina Anak Taufik Hidayat & Ami Gumelar Sudah Berusia 18 Tahun
7 Nama Anak Artis Keturunan Arab Bermakna Indah
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Yuni Shara Beberkan Kisah Pahit Masa Lalu soal Perpisahan Tidak Baik, Apakah Raymond Manthey?
-
Beautynesia
Ada Park Bo Gum hingga D.O, Deretan Artis Korea Ini Siap Hadir ke Indonesia pada Agustus 2025
-
Female Daily
Malas Mencuci Baju karena Ribet? Lirik Produk Xiaomi yang Praktis dan Mempermudah Hidup!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
7 Potret Personel SNSD Reuni, Rayakan Anniversary ke-18 dan Ultah Tiffany
-
Mommies Daily
7 Side Hustle Untuk Anak Remaja. Cara Kreatif Nambah Uang Jajan