Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Hiks, Kisah Ibu yang Anaknya Hampir Tenggelam di Kolam Renang

Amelia Sewaka   |   HaiBunda

Rabu, 04 Jul 2018 13:53 WIB

Ini bisa jadi pelajaran bagi semua orang tua ketika sedang menemani si kecil di kolam renang.
Hiks, Kisah Ibu yang Anaknya Hampir Tenggelam di Kolam Renang/ Foto: Instagram
California, AS - Seorang ibu bernama Desiree Fortin tak pernah membayangkan bahwa dirinya akan berada di ruang UGD (Unit Gawat Darurat) bersama sang putri dengan menangis tersedu-sedu. Apalagi, di pikiran Desiree terbayang gimana sedihnya dia jika sang putri meninggal karena tenggelam.

Jadi ceritanya, Bun, beberapa hari sebelumnya Desiree bersama teman-teman dan ketiga anak kembarnya pergi berenang. Si kembar tiga, terutama Charlize sangat menyukai air, ia tak kenal takut dan senang ikan. Desiree pun bersenang-senang seakan kemarin adalah musim panas yang sempurna bagi mereka.

"Saya mengajak Charlize dan Sawyer ke kamar mandi, lalu kami kembali ke luar untuk berenang. Mereka berdua telanjang jadi saya perlu memakaikan mereka baju," tulis Desiree dalam Instagram-nya.



Setelah Charlize pakai baju renang, Desiree meminta bocah itu menunggu karena Desiree akan memberinya ban. Tapi, Desiree perlu memakaikan baju renang Sawyer lebih dulu. Tapi dalam hitungan detik Charlize sudah tercebur ke kolam renang. Teman-teman Desiree berteriak dan bertapa kagetnya Desiree melihat Charlize hampir tenggelam di tengah kolam renang.

"Itu adalah momen paling lambat dalam hidup saya. Saya melihat sendiri gadis kecil saya berjuang untuk hidupnya di tengah air. Rasanya seberapa cepat pun saya lari, saya tidak bisa menggapai Charlize dengan cepat," kata Desiree.

Sesampainya di kolam renang Desiree segera menarik Charlize keluar kolam dan tampak bibirnya sudah membiru. Di tepi kolam, Charlize segera memuntahkan air dan stroberi yang dia makan sebelumnya. Charlize menangis, Desiree pun shock. Untungnya Charlize makin membaik seiring warna kulitnya yang kembali normal. Meski begitu Charlize tetap dibawa ke UGD.

Teman-teman Desiree yang melihat kejadian itu bilang Charlize sedang bermain di tangga tepi kolam yang lebih dalam. Sayangnya, Charlize tidak memperhatikan langkahnya hingga di terpeleset dan tercebur ke kolam.

"Kami bahkan sampai membaca banyak artikel tentang tenggelam sekunder untuk memastikan Charlize baik-baik saja," lanjut Desiree.

[Gambas:Instagram]



Di RS, hasil pemeriksaan menunjukkan adanya edema paru yang jadi indikasi peradangan dan kelebihan cairan di paru-paru. Si kecil Charlize lantas dirujuk ke Rady Children's Hospital untuk dimonitoring malam itu. Kondisi Charlize makin baik. Buat Desiree, pengalaman itu meninggalkan trauma buatnya. Memang nggak mudah membagikan pengalamannya tapi sebagai ibu Desiree merasa ini bisa jadi pelajaran buat orang tua lain hingga nggak ada 'Charlize' yang lain.

"Pengalaman ini membuat saya merasa bersalah. Tapi saya kira saya harus mulai menghilangkan rasa bersalah itu. Ini jadi pelajaran buat saya supaya lebih mengawasi si kecil di manapun kami berada. Info tentang keamanan kolam renang pastinya penting. Tapi yang nggak kalag penting adalah kita sebagai orang tua harus menjadi 'safety guard' bagi anak ketika di kolam renang," tutur Desiree.

Sebagai safety guard anak pastinya orang tua mesti memperhatikan sang anak ketika di kolam renang. Jangan sampai lengah ketika anak di kolam renang ya, Bun. Bicara soal keamanan anak di kolam renang, Evan Bates, direktur olahraga air di YMCA of Waco mengatakan orang tua harus menjaga anak-anak mereka dan mengajarkan keterampilan berenang sebelum membiarkan anak-anaknya masuk ke air.



"Satu hal yang selalu saya sampaikan kepada orang tua adalah jangan pernah mengalihkan pandangan kita dari anak-anak, meskipun hanya sedetik. Hanya membutuhkan waktu 20 detik situasi berubah menjadi buruk. Hal lainnya adalah, jika kita ragu, beri mereka jaket pelampung," kata Evan.

Perlu ingat juga, Bun, risiko anak tenggelam bisa juga terjadi ketika si kecil berenang di kolam plastik yang dapat ditiup-kempiskan sendiri di rumah.

"Hanya beberapa inchi air saja di kolam plastik anak, itu cukup berisiko menenggelamkan anak. Selama ini, kita sering berpikir risiko anak tenggelam hanya terjadi di kolam renang yang luas, memiliki kedalaman tertentu, dan merupakan fasilitas umum," tutur dr Nina Saphiro, Direktur THT Anak di Mattel Children's Hospital of the University of California, Los Angeles, dikutip dari Health Day. (rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda