HaiBunda

MOM'S LIFE

Duka Cynthia Lamusu Ditinggal Pergi Sang Ayah untuk Selamanya

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Kamis, 11 Jul 2019 15:56 WIB
Duka Cynthia Lamusu Ditinggal Pergi Sang Ayah untuk Selamanya/ Foto: Instagram @cynthia_lamusu
Jakarta - Kabar duka datang dari personil B3, Cynthia Lamusu. Ayah Cynthia, Abdul Raflyn Lamusu berpulang hari ini (11/07/2019).

Berita duka tersebut langsung disampaikan Cynthia melalui akun Instagram miliknya, @cynthia_lamusu. Istri Surya Saputra ini memohon doa untuk sang ayah dan dukungan bagi keluarganya.

"Innalillahi wainnailaihi rojiun. Telah berpulang ke rahmatullah, suami, ayah, opa kami tercinta, Bapak Abd. Raflin Lamusu. Pada hari Kamis, tanggal 11 Juli 2019, pukul 11.30 siang di Jakarta," tulis Cynthia.


"Mohon doa semoga beliau husnul khotimah, serta keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran," sambungnya.

Duka Cynthia Lamusu Ditinggal Pergi Sang Ayah untuk Selamanya/ Foto: Instagram @cynthia_lamusu


Sampai saat ini, belum diketahui penyebab ayah Cynthia meninggal dunia. Namun, akhir tahun lalu, wanita 41 tahun itu pernah bercerita soal kesehatan ayahnya yang menurun akibat sakit stroke.

Kita doakan bersama untuk almarhum dan keluarga, semoga diberikan ketabahan ya, Bun. Sebagai anak, pasti tidak mudah harus ditinggal pergi selamanya oleh orang tercinta seperti ayah.

Kata psikolog klinis Carla Marie Manly, anak perempuan memiliki respons kesedihan lebih kuat daripada anak laki-laki ketika kehilangan sang ayah. "Penelitian juga menunjukkan bahwa kehilangan ayah lebih terkait dengan hilangnya penguasaan diri, tujuan, visi, keyakinan, dan komitmen," kata Carla, dikutip dari Fatherly.

Duka Cynthia Lamusu Ditinggal Pergi Sang Ayah untuk Selamanya/ Foto: Instagram @cynthia_lamusu

Ada beberapa fase yang dilalui saat kita kehilangan orang tercinta. Untung Subroto Dharmawan M.Psi, psikolog klinis dan staff pengajar dari Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara mengatakan, reaksi normal yang biasanya timbul adalah menangis dan melamun.

Dalam teori milik Dr Kubler Ross, Untung menjelaskan fase lainnya adalah masa berkabung. Fase ini bisa terjadi selama beberapa bulan hingga tahunan. Diiringi dengan perasaan marah, kesepian, kecewa, hingga bisa berdampak depresi.

"Itulah pentingnya dibutuhkan dukungan dari anggota keluarga. Tak hanya itu, mungkin pada fase ini juga dibutuhkan penanganan profesional oleh psikolog atau psikiater," ujar Untung, dilansir detikcom.

Simak juga cerita lain keluarga Cynthia Lamusu di video berikut, Bunda.

[Gambas:Video 20detik]



(ank/rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Menawan Hassya Sabri, Anak Sambung Irish Bella yang Kuliah di Kedokteran

Mom's Life Annisa Karnesyia

Ternyata, ini Alasan Mengapa Bayi Memasukkan Benda ke Dalam Mulut

Parenting Ajeng Pratiwi & Fauzan Julian Kurnia

10 Nama Anak Laki-laki dari Penyanyi Indonesia yang Aesthetic & Artinya, Nama Anak Beby Romeo Curi Perhatian

Nama Bayi Annisya Asri Diarta

Ini yang Terjadi pada Otak Anak Jika Orang Tua Memukulnya

Parenting Azhar Hanifah

Camping Under the Sea: Karena Berkemah Tidak Hanya di Bawah Bintang, Tapi Bisa Juga Bersama Ikan

Parenting Zika Zakiya

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Turun 50 Kg, Ini 5 Tips Defisit Kalori yang Efektif

Kenapa Vaksinasi HPV Tidak Boleh Diberikan saat Hamil?

Ternyata, ini Alasan Mengapa Bayi Memasukkan Benda ke Dalam Mulut

5 Potret Menawan Hassya Sabri, Anak Sambung Irish Bella yang Kuliah di Kedokteran

Camping Under the Sea: Karena Berkemah Tidak Hanya di Bawah Bintang, Tapi Bisa Juga Bersama Ikan

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK