Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Benarkah Melasma Sulit Diobati?

Melly Febrida   |   HaiBunda

Minggu, 08 Sep 2019 13:00 WIB

Melasma termasuk jenis hiperpegmentasi. Benarkah kondisi ini susah diobati?
Ilustrasi melasma/ Foto: iStock
Jakarta - Kulit yang berubah warna atau menjadi gelap lebih dikenal dengan hiperpegmentasi. Nah, melasma termasuk jenis hiperpegmentasi. Tapi, benarkah melasma susah diobati?

Melasma biasanya lebih banyak menutupi area kulit ketimbang tipe hiperpigmentasi lainnya. Umumnya, melasma muncul di wajah. Melasma agak berbeda dengan hiperpigmentasi yang lain. Pengaruh hormon amat berperan misalnya kehamilan, penggunaan kontrasepsi oral, dan terapi hormonal lainnya," kata Adam Friedman, seorang profesor dermatologi di Associate Fakultas Kedokteran Universitas George Washington di Washington, DC, mengutip Allure.

Menurut Friedman, untuk mencegah melasma memburuk agak sulit. Terutama jika yang bersangkutan sering terpapar sinar matahari tanpa perlindungan. Apalagi jika sedang musim panas.

Ahli kulit yang berbasis di New York City Shari Marchbein merekomendasikan penggunaan makeup yang mengandung iron oxide yang membantu menghalangi cahaya yang terlihat. Apalagi, melasma tidak merespons berbagai produk bebas yang mengandung zat-zat pencerah seperti vitamin C, asam kojat, niacinamide, hydroquinone, dan asam azelaic.

"Seringkali apa yang berhasil untuk satu orang tidak berhasil untuk orang lain, oleh karena itu, sulit untuk menentukan satu perawatan yang paling efektif untuk melasma," jelas Sejal Shah, dermatolog dan pendiri Smarter Skin Dermatology di New York City. .

Namun ia merekomendasikan kombinasi tabir surya, bahan-bahan pencerah, dan perawatan laser. Sedangkan, untuk hiperpigmentasi dasar, biasanya menggunakan chemical peels sebagai pengganti laser. Kadang, perawatan melasma akan diperlukan setiap bulan, dan kemudian setiap enam bulan setelah itu, untuk membantu mempertahankan hasil.

Cynthia Cobb, APRN, perawat bersertifikat di bidang kesehatan, kecantikan, dan estetika, mengatakan ada beberapa jenis hiperpegmentasi yang paling umum mengutip Medical News Today.

1. Bintik-bintik penuaan, juga disebut liver spots atau solar lentigines

Gejala yang muncul biasanya bintik cokelat atau hitam yang muncul karena terpapar sinar matahari berlebih. Bintik-bintik ini biasanya muncul di wajah dan tangan, atau pada area tubuh yang terpapar sinar matahari.

ilustrasi melasmailustrasi melasma/ Foto: iStock
2. Melasma, disebut juga topeng kehamilan

Gelajanya berupa bercak besar pada kulit yang gelap. Melasma sering muncul di dahi, wajah, dan perut. Wanita, orang yang sedang hamil, atau menggunakan pil KB, dan orang dengan kulit lebih gelap lebih mungkin mengembangkan melasma.

3. Hiperpigmentasi pasca-inflamasi



Bintik-bintik atau bercak kulit gelap yang muncul setelah kondisi kulit inflamasi, misalnya saja jerawat atau eksem. Hiperpegmentasi ini biasanya muncul di wajah atau leher orang yang pernah mengalami peradangan atau cedera pada kulit.

Bunda, simak juga tips memilih pembalut yang baik di video berikut.

[Gambas:Video Haibunda]

(rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda