Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Doa yang Dilantunkan Almarhum BJ Habibie Saat Dirundung Kesedihan

Ratih Wulan Pinandu   |   HaiBunda

Jumat, 20 Sep 2019 12:04 WIB

Ada dua doa yang diingat Habibie ketika sedang sedih. Doa itu yang diingatnya dari kecil hingga mengantarkannya jadi orang sukses.
Doa yang dilantunkan BJ Habibie saat sedih/ Foto: Hanif Hawari/ detikHOT
Jakarta - Sepekan kepergian BJ Habibie, masih banyak kenangan tentang presiden ketiga RI itu yang tertinggal. Cerita masa kecilnya pun menarik untuk diceritakan kembali ke anak-anak nih, Bun.

Salah satunya mengenai kegigihan sang mami, Tuti Marini yang bertekad menyekolahkannya ke Jakarta di tahun 1950. Mengutip buku autobiografi Rudy, Kisah Masa Muda Sang Visioner, diceritakan kalau Habibie muda harus tegar pergi ke Jakarta sendirian demi menempuh pendidikan.

Kala itu, Habibie yang karib disapa Rudy masih berusia 14 tahun. Dunianya seketika berubah saat papinya, Alwi Abdul Jalil Habibie meninggal secara mendadak karena serangan jantung.

Rumah yang biasanya ramai terasa seperti doyong, gelap, dan gelap. Kepergian Alwi membuat keluarga mereka harus segera mengambil keputusan. Terlebih saat itu Makassar sedang dalam kondisi krisis dan tidak aman, karena pemberontakan Andi Azis.

Menghidupi tujuh anak dalam kondisi hamil tentu bukan hal yang mudah bagi mami. Hingga akhirnya diputuskan kalau kakaknya yang bernama Titi, memboyong para adik-adiknya untuk pindah ke Yogyakarta bersama suaminya. Di rumah hanya tersisa Mami, Rudy dan Weny yang harus ujian. Serta Toto yang saat itu sudah masuk sekolah pelayaran.

Namun ternyata, kondisi itu enggak berlangsung lama. Kondisi Makassar yang terus bergejolak membuat sekolah Rudy harus ditutup. Membuat Mami akhirnya memutuskan untuk mengirim Rudy agar melanjutkan sekolah ke Jakarta.
Doa yang Dilantunkan Almarhum BJ Habibie Saat Dirundung KesedihanDoa saat Habibie dirundung kesedihan/ Foto: Hasan Alhabshy

Takut dan gelisah yang dirasakan Rudy saat berdiri di Pelabuhan Makassar. Dia menangis dan memohon terus agar tak dikirim ke Jawa. Tuti bergeming pada keputusannya.

"Ii justru tanda aku sayang dan yakin padamu, Rudy. Kalau Mami jahat, justru Mami akan menahanmu di sini dan memanjakanmu. Karena itu kamu harus pergi. Jadi yang nomor satu!" ucap Mami menenangkan Rudy.

Selama di atas kapal, tak terbayang kegalauan hati yang dirasakan Rudy. Di saat itulah, dia selalu ingat doa yang diajarkan guru ngajinya yang biasa disapa Kapten Arab untuk terus dilantunkan.

"Nak, jangan lupa, kamu ada karena orang tuamu. Jadi, sampaikan doamu dengan bahasamu sendiri agar terasa. Bilang, 'Oh Tuhan, peliharalah orang tua saya seperti orang tua saya pelihara saya sejak saya lahir sampai sekarang.' Doa dari anak untuk orang tuanya itu paling didengar."

Selain doa untuk kedua orang tuanya, Rudy juga punya doa andalan ketika hati hatinya sedang sedih. Doa-doa inilah yang kemudian menjadi bekalnya untuk bertahan melanjutkan perjalanannya hingga berhasil menjadi Habibie yang membanggakan bangsa dan agama.

Menariknya, doa ini justru diajarkan oleh seorang pastor Belanda di sekolah lamanya. Sang pastor yang melihat Rudy banyak terdiam dan menyendiri kemudian mengajarkan doa berbahasa Belanda yang diingat di sepanjang hayatnya.

"Di mana pun di masa depan, saya akan dipegang oleh tangan Tuhan. Dengan keberanian saya buka mata, ke masa depan yang saya tidak tahu. Tuhan, ajari saya untuk mengikuti Jejak-Mu tanpa saya bertanya. Tuhan, apa yang Kamu laksanakan adalah yang terbaik. Berikan saya kekuatan untuk menghadapinya dengan kekuatan-Mu."


Sebuah doa yang tentunya bagus diajarkan ke anak-anak ya, Bun. Sedini mungkin, biasakan anak mengenal Tuhan dalam kondisi apapun. Pakar parenting Hina Khan-Mukhtar mengatakan, sejak dini anak sudah bisa diajari doa-doa yang sesuai dengan usianya.

Meski anak belum bisa bicara, doa yang diajarkan secara terus menerus akan tersimpan dalam memori mereka. Dari situlah, anak akan mulai terbiasa tumbuh di lingkungan yang lebih religius dalam setiap fase kehidupannya.

Bunda juga bisa melihat momen haru saat anak dan cucu Habibie ziarah ke makamnya!

[Gambas:Video 20detik]

(rap/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda