Jakarta -
Bun, pernah dengar info tentang
air mineral dalam botol yang disimpan di mobil dapat memicu kanker? Katanya, bahan kimia yang ada di plastik akan berpindah ke air dan berbahaya bagi kesehatan tubuh karena adanya paparan panas.
Disebutkan, ini karena kandungan dioksin pada botol plastik yang terpapar panas bisa bercampur dengan air minum. Paparan dioksin bisa meningkatkan risiko kanker, termasuk
kanker payudara.
Menanggapi hal ini, Dr.dr.Sonar Soni Panigoro SpB(K)Onk dari RS Cipto Mangunkusumo mengatakan secara logika betul zat dalam kemasan botol plastik air minum bisa terserap di air jika terpapar panas. Teori kaitan dioxin dengan risiko kanker pun benar.
"Tapi, kesulitan di dunia kedokteran, untuk memastikan ada kaitan air minum dalam botol plastik yang dibiarkan di dalam mobil (suhu panas) dengan risiko kanker harus dibuktikan dengan penelitian," kata Sonar saat berbincang dengan HaiBunda.
"Bisa dibayangkan membandingkan sulitnya mengumpulkan kelompok wanita yang suka minum air du botol plastik kepanasan di mobil dan tidak, lalu terus diikuti selama beberapa tahun apakah jadi kanker atau tidak," tambahnya.
Dia menekankan, selama belum ada bukti yang pasti, hal ini tidak merugikan kalau mau dihindari. Lagipula, menurut Sonar air yang sudah kepanasan di dalam mobil rasanya juga tidak enak kan, Bun?
Sedangkan,
Canadian Cancer Society menuliskan air di botol plastik yang dibekukan atau terpapar panas tak meningkatkan risiko kanker payudara. Terlebih, belum ada bukti bahwa botol plastik air minum mengandung dioksin. Beberapa plastik memang menggunakan plasticizer seperti DEHA yang bisa melenturkan plastik.
Ilustrasi minum air dari botol plastik/ Foto: iStock |
"Rumornya, DEHA bisa meresap ke air di botol plastik. Padahal, DEHA tak dicampurkan dalam pembuatan botol plastik dan tidak berkaitan dengan risiko kanker," tulis Canadian Cancer Society di situs resminya.
Memang, air kemasan yang disimpan di tempat panas rasanya berbeda jadi aneh. Dilansir
Today, ini terjadi karena botol plastik yang terkena panas akan lebih cepat melepaskan molekulnya ke air.
"Analoginya seperti memasukkan daun mint ke dalam teh. Panas akan mengekstraksi rasa dari daun mint tersebut. Ini akan terjadi lebih cepat pada teh panas dibandingkan teh dingin," jelas Cheryl Watson, profesor biokimia dan biologi molekuler di University of Texas Medical.
Soal botol plastik yang terkena panas bisa menyebabkan risiko kanker hingga saat ini belum ada penelitian yang jelas nih, Bun. Kata Lena Ma, profesor biokimia di University of Florida, isu itu belum ada dasar ilmu pengetahuan dan penelitiannya, Bun.
"Pernyataan bahwa botol air plastik disimpan di tempat yang hangat, misalnya kendaraan dapat menyebabkan
kanker payudara atau penyakit lain itu tidak ada dasar ilmu pengetahuannya," ujar Ma.
(sih/rdn)