Jakarta -
Selama ini, mungkin Bunda meyakini kalau Ayah pakai kondom saat berhubungan seks adalah alat kontrasepsi paling aman. Ya, sebagian besar dari kita juga mungkin percaya, peluang kondom efektif mencegah kehamilan hingga 98 persen.
Namun, menurut penjelasan pakar seks dr.Logan Levkoff, Ph.D., angka tersebut bukan jaminan. Meski kerap disebutkan, dengan cara kebanyakan orang menggunakan kondom saat
hubungan seks, efektif mencegah kehamilan hingga 85 persen.
"Apa yang biasanya tidak kami katakan adalah angka 'khas' ini, termasuk pada orang yang tidak selalu menggunakan kondom," terang Levkoff, dilansir
Insider.
Levkoff lalu menyarankan, jika merasa bisa berhubungan seks tanpa pakai kondom, atau merasa tidak ada beda jika pakai kondom, Bunda dan Ayah bisa mempertimbangkan lagi.
Selain apa yang dijelaskan Levkoff, tentu Bunda juga perlu mengetahui risiko apa saja yang dihadapi jika bercinta menggunakan kondom. Beberapa penyakit menular seksual, atau dikenal sebagai infeksi menular seksual (IMS), bisa menular jika menggunakan kondom selama berhubungan seks.
Dikutip dari
STDcheck, penyakit menular seksual yang disebarkan melalui kontak kulit ke kulit, masih bisa menyebar saat kondom digunakan selama berhubungan seks. Ini terjadi saat IMS di kulit terpapar ke bagian tubuh pasangan yang terinfeksi, yang tidak tertutup kondom.
Dijelaskan juga, kondom bertindak sebagai penghalang untuk PMS yang ada dalam cairan tubuh seperti air mani, cairan vagina, dan darah yang mengandung cairan, jika orang yang memakai kondom terinfeksi. Atau melindungi orang yang memakai kondom dari pasangan yang terinfeksi. Ini berlaku untuk pemakaian kondom pria atau wanita ya, Bunda.
Ilustrasi hubungan seks suami istri/ Foto: Getty Images/iStockphoto/LightFieldStudios |
Lantas, apa saja IMS yang bisa ditularkan meski sudah menggunakan kondom selama berhubungan seks? Berikut penjelasannya:
1. HPV (human papillomavirus)HPV adalah penyakit menular seksual yang paling umum dan ada lebih dari 100 jenis virus. Beberapa jenis HPV tidak diketahui dan tampaknya tidak menimbulkan gejala sama sekali, sementara yang lain bisa menyebabkan kutil kelamin atau berbagai kanker.
Karena kutip kelamin bisa terletak di bagian alat kelamin yang tidak tertutup kondom, terutama kondom wanita, maka HPV bisa menyebar melalui kontak kulit ke kulit. Banyak kasus HPV tanpa gejala, sehingga tanpa disadari sering ditularkan pada pasangan.
2. Genital herpesGenital herpes adalah virus IMS yang biasanya menyebabkan luka pada alat kelamin, anus, atau paha atas. Kasus HSV-1 atau HSV-2 disebut sebagai herpes genital saat memengaruhi genital atau area genital. Luka bisa terjadi di bagian wilayah genital yang terpapar selama penggunaan kondom, lalu bisa menyebar atau menular ke pasangan.
3. SifilisSifilis adalah infeksi bakteri yang sangat menular, yang menyebar melalui kontak seksual. Perlu Bunda ketahui, ini termasuk seks oral, vagina, dan anal. Luka sifilis bisa terdapat di lokasi infeksi, juga bisa ditularkan lewat kontak kulit ke kulit, terlepas dari penggunaan kondom.
4. Kutu kemaluanIni adalah Pthirus pubis yang menginfeksi alat kelamin. Kutu ini biasanya menyebar saat berhubungan seks, kontak kulit ke kulit. Kutu kemaluan bisa hidup di antara rambut kemaluan, juga bisa menyebar saat pakai kondom maupun tidak selama berhubungan seks.
5. Moluskum kontagiosumMoluskum kontagiosum menyebabkan benjolan kecil berwarna merah atau merah muda. Benjolan keras ini biasanya tidak menimbulkan rasa sakit, atau kadang muncul berbentuk lesung pipi kecil. Saat benjolan ini ada di alat kelamin, dari kontak kulit ke kulit dengan pasangan yang terinfeksi, ini disebut juga sebagai IMS.
Jadi, Bunda dan Ayah tetap waspada ya meskipun sudah menggunakan kondom saat berhubungan seks. Penting juga untuk selalu menjaga kebersihan
alat kelamin.
Bunda, simak juga tips Ivy Batuta dan suami mengajarkan pendidikan seks pada anak. Di video
Intimate Interview berikut:
(muf/muf)