Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Adik Syekh Ali Jaber Takjub Indonesia Bukan Negara Miskin & Warganya Santai

Annisa A   |   HaiBunda

Senin, 02 Aug 2021 22:00 WIB

Ahmad Jaber
Ahmad Jaber / Foto: Instagram @ahmadjaber1992

Perbedaan budaya menjadi hal yang cukup mengejutkan bagi sebagian orang. Hal itu juga dirasakan oleh Ahmad, adik kandung almarhum Syekh Ali Jaber.

Ahmad Jaber menceritakan pengalamannya ketika baru pertama kali datang ke Indonesia. Ia mengaku sempat merasakan culture shock meski sangat menyukai negara ini.

Kedatangan Ahmad Jaber pertama kalinya datang ke Indonesia pada 2010 silam. Kala itu ia hanya datang untuk bersilaturahmi dengan mendiang Syekh Ali Jaber. Ahmad menetap selama dua bulan sebelum pulang ke Arab Saudi.

Ketika tiba di Indonesia, Ahmad Jaber dikejutkan dengan pemandangan kota yang ternyata tak kalah maju dari Arab Saudi. Selama ini, ia dan orang Arab Saudi mengira bahwa Indonesia bukanlah negara yang indah.

"Kami tidak menyangka Indonesia seperti ini. Kan kita tinggal di Saudi, maju dari segi fasilitas dan lain-lain. Tetapi begitu tiba di Indonesia ternyata jalannya luas, banyak bangunan besar. Kok begini Indonesia?" kata Ahmad, dikutip dari kanal YouTube Fouly.

Banner Potret Rumah Tengah Hutan Bule Jerman

Selama ini, banyak orang Arab mengira Indonesia dipenuhi dengan orang-orang dengan perekonomian menengah ke bawah. Sebab, setiap TKI yang bekerja di Arab Saudi hanya menceritakan soal kampung halamannya saja.

"Enggak pernah ada yang cerita Indonesia bagus. Cuma cerita di kampung, cari duit, berusaha bangun rumah. Itu sesuatu yang menunjukkan di bawah standar. Kehidupan di Indonesia pasti biasa. Tetapi ternyata Indonesia masuk ke dalam 20 negara ekonomi terbesar," ujarnya.

Rasa takjub Ahmad Jaber terhadap Indonesia membuatnya tak bisa menahan kerinduan dengan negara ini. Ia terus bolak-balik mengunjungi Indonesia selama empat tahun.

"Balik lagi, ternyata langsung kangen. Jadi 2011 datang lagi. Menetap dua sampai tiga bulan. Pas balik, enggak bisa pisah lagi. Jadi 2012-2014 sepanjang tahun lebih lama di Indonesia. Hingga akhirnya 2016 baru menikah di Indonesia," tuturnya.

Tak dipungkiri, Ahmad Jaber sempat mengalami culture shock dalam hal makanan. Simak di halaman berikutnya, Bunda.

Saksikan juga video kisah istri Syekh Ali Jaber yang mampu ikhlaskan kepergian suami.

[Gambas:Video Haibunda]


MAKANANNYA ASIN

Assorted popular Chinese dishes served for a gathering. The dishes are Hot and Sour Soup, Spring Roll, Sweet Sour Pork, Prawn with Salt and Pepper, Bok Choy in Oyster Sauce, Kung Pao Chicken, Chow Mein and Cucumber Pickles. All the dishes are placed on a table lined with crumpled Chinese textile and crafted placemats.

Kuliner Indonesia / Foto: Getty Images/iStockphoto/MielPhotos2008

Ketika datang ke Indonesia, adik almarhum Syekh Ali Jaber dikejutkan dengan citarasa makanan yang sangat asing. Ahmad merasa tidak cocok dengan menu masakan yang disajikan di Indonesia.

Ia bahkan menyebut makanan Indonesia terasa sangat aneh. Ada berbagai macam kuliner yang menurutnya sangat tidak biasa, seperti ikan asin dan telur asin.

"Di awal-awal kan enggak bisa makan. Belum mau coba. Apalagi kalau kita belum ke restoran. Misal ke warung, dikasih ikan asin. La ilaaha illallaah, itu ikan asin banget. Tidak asin saja saya tidak makan, apalagi asin seperti itu. Lalu ada telur asin, apa ini?" ucap Ahmad.

Meski begitu, Ahmad Jaber mulai terbiasa dengan makanan Indonesia setelah 10 tahun menetap di sini. Ia tak lagi menganggap makanan Indonesia aneh. Hampir seluruh makanan sudah bisa diterima oleh lidahnya saat ini, kecuali durian.

"Alhamdulillah sekarang hampir semuanya sudah bisa, kecuali durian. Durian hanya cicipin sedikit," katanya.

Ahmad Jaber juga berusaha memasak makanan ketika saudara-saudaranya datang menyusul ke Indonesia. Namun, masih ada hal yang sulit diterima oleh Ahmad Jaber dari budaya Indonesia. Simak di halaman berikutnya.

INDONESIA SERBA TERBALIK

Ahmad Jaber

Ahmad Jaber / Foto: Instagram @ahmadjaber1992

Selain makanan, hal lain yang juga bikin adik almarhum Syekh Ali Jaber merasa kaget adalah budaya orang Indonesia yang terlalu santai. Ahmad menyayangkan banyak hal yang tidak bisa selesai dengan cepat jika dikerjakan oleh orang Indonesia.

"Alhamdulillah hidup saya di sini jauh lebih tenang. Tetapi kadang-kadang keterlaluan, ada yang terlalu santai. Hal sepele yang semestinya lebih cepat jadi lebih lama," ucap Ahmad.

Ahmad Jaber juga dibuat bingung karena budaya Indonesia yang menurutnya serba terbalik. Seperti peletakan nama mempelai wanita di kartu undangan. Hal itu dianggap sebagai aib bagi masyarakat Arab Saudi.

"Di Indonesia, nama wanita selalu duluan di kartu undangan. Itu sesuatu yang bisa dibilang aib di Arab. Tidak bisa perempuan dulu baru laku-laki," ujarnya.

Meski begitu, Ahmad Jaber dan keluarganya memahami perbedaan budaya itu dan berusaha beradaptasi dengan tinggal di Indonesia. Menurut Ahmad, toleransi sangat diperlukan demi hidup tenang dan bahagia.

"Itu namanya budaya. Untuk perbedaan budaya ini tidak menutup kemungkinan kita saling jaga hubungan. Caranya yaitu saling menerima perbedaan. Kita saling jaga silaturahmi, selalu menerima perbedaan agar bisa hidup tenang, santai, dan bahagia," tuturnya.


(anm)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda