Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Cerita Wanita RI Tinggal di AS & Buka Daycare, Tanggung Jawab Berat Tapi Senang Dipercaya

Annisa Afani   |   HaiBunda

Minggu, 14 Nov 2021 12:42 WIB

Vivi Virgiyanti
Foto: YouTube:Voa Indonesia

Para diaspora Indonesia yang tinggal di luar negeri miliki banyak cerita menarik, Bunda. Salah satunya dari Vivi Virgiyanti Darmansyah, yang saat ini menetap di Middletown, Maryland, Amerika Serikat (AS).

Di negeri Paman Sam itu, Vivi membuka daycare atau tempat penitipan anak, lho. Diakui oleh salah satu orang tua anak yang dititipkan di sana, mereka benar-benar mempercayakan anaknya pada Vivi.

"Anak kami menyukasi Vivi dan kami senang bekerja sama dengan dengannya. Kami memutuskan menitipkan dua anak perempuan kami dan mereka suka," ujar John C. Margo yang mengantar anak-anaknya ke daycare milik Vivi setiap pagi, dikutip dari VOA Indonesia pada Kamis (4/11/2021).

Daycare milik Vivi ini sudah ia rintis sejak 2017, setelah dirinya sempat bekerja di tempat yang sama selama tiga tahun. Daycare ini pun Vivi buka di rumahnya sendiri. Di sana ada tujuh orang orang anak dengan rentang usia 18 bulan hingga 4 tahun.

Vivi juga enggak sendirian mengurus anak-anak di daycare-nya itu. Ia memiliki tim yang membantu mengorganisir semuanya, termasuk soal kegiatan hingga menu makanan mereka.

Banner 7 Warna Cat Rumah Terpopuler 2021

"Makannya juga saya menyediakan dari sini, breakfast (sarapan) terus lunch (makan siang) sama snack (camilan) itu juga udah diatur menunya per minggu, gitu."

"Terus aktivitasnya juga saya ada tim-nya. Dengan adanya tim itu, membantu kita untuk organize apa saja kegiatannya," ujar vivi

Menurut aturan pemerintah setempat, jumlah maksimal anak yang dapat dititipkan di daycare yakni delapan orang. Tak hanya itu, daycare yang berjalan juga diharuskan ada asisten untuk membantu apabila separuhnya dari jumlah anak-anak berusia di bawah 2 tahun.

Hal ini tentunya turut dipatuhi oleh Vivi. Tapi sejak adanya aturan tinggal di rumah atau stay at home diterapkan, maka ia bekerja sendirian demi mencegah penularan virus COVID-19 dari luar.

Untungnya, saat itu Vivi dibantu oleh sang suami yang juga bekerja dari rumah. Ia bersedia bantu Vivi menjaga anak-anak yang dititipkan dari jam 7 pagi sampai jam 6 sore.

"Karena saya itu essential worker. Jadi saya enggak pernah tutup selama pandemi, jalan terus gitu."

"Waktu itu kan peraturannya pas akhir Maret, itu semua ditutup kecuali untuk anak-anak esential worker dan guru itu termasuk essential worker. Kebanyakan family (keluarga) yang ada di saya ini orang tuanya adalah guru," bebernya.

Meski tak diharuskan tutup, namun di satu waktu, daycare Vivi juga terpaksa berhenti beroperasi. Hal tersebut terjadi ketika salah satu dari anak yang dititipkan positif terinfeksi COVID-19.

"Gejalanya ringan banget, seperti pilek biasa lah, cold. Ketika dites, tiga hari kemudian ternyata dia positif itu bikin panik juga gitu ya," ungkapnya.

Simak kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.

Bunda, simak juga cerita pemuda Surabaya yang menjadi tentara AS dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

DAY CARE TUTUP 3 MINGGU UNTUK KARANTINA

Vivi Virgiyanti

Vivi Virgiyanti/Foto: YouTube:Voa Indonesia

Vivi akui bahwa saat itu tak hanya khawatir pada anak-anak di sana saja. Lebih dari itu, ia juga ikut memikirkan orang tua hingga kakek-nenek mereka yang lebih berisiko.

"Karena saya ada anak-anak tujuh orang anaknya gitu kan. Saya mikir family-nya (keluarga), grandparent-nya, dan segala macam," tuturnya.

Di masa-masa tersebut, mau tak mau Vivi juga harus lakukan karantina mandiri bersama keluarganya. Selama 3 minggu, daycare miliknya itu ditutup dan tak menerima siapa pun untuk masuk.

"Itu Health Departement of Maryland mengharuskan saya tutup selama tiga minggu."

Terkait kejadian itu, John mengaku bahwa ia dan orang tua lainnya menilai bahwa Vivi menjalankan protokol kesehatan dengan baik dan tepat. Dengan begitu, mereka pun menjadi lebih percaya pada setiap keputusan yang Vivi tetapkan di day care miliknya.

"Vivi melakukannya (protokol kesehatan) dengan baik, menjadikan semua orang aman dan terinformasi, keputusan yang dibuatnya selalu yang terbaik untuk menjaga agar setiap orang aman dan sehat," aku John.

Usai daycare milik Vivi itu tutup selama 3 minggu dan dibuka kembali, para orang tua langsung kembali menitipkan anak mereka ke sana, Bunda.

Vivi akui bahwa para orang tua itu excited (antusias). Walau begitu, ia akui bahwa sebetulnya tanggung jawab ini cukup berat. Alasannya, tentu karena COVID-19 yang begitu berisiko pada anak-anak tersebut.

"Mereka excited banget sih saya open (buka daycare lagi), gitu. Ini memang enggak mudah, kayaknya gimana gitu ya."

"Kayaknya enggak enak banget karena kan mereka kayaknya put their kids on risk (menempatkan anak pada risiko terkena COVID-19). Tapi alhamdulillah dengan keterbukaan gitu mereka ngerti sih," sambungnya.

Simak kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.

ORANG TUA ANAK-ANAK PERCAYA SEPENUHNYA PADA VIVI

Vivi Virgiyanti

Vivi Virgiyanti/Foto: YouTube:Voa Indonesia

Meski rasa khawatir tak bisa ditutupi, John ungkap bahwa ia percaya sepenuhnya pada Vivi untuk menitipkan anak-anaknya, Bunda. Katanya, mau tau mau mereka memang harus menitipkannya pada Vivi. Semua serba sulit jika tak melakukan hal tersebut.

"Kehidupan sehari-hari kami, kerja dan sekolah, banyak tergantung pada penitipan anak. Dan tanpa tempat penitipan anak yang dapat dipercaya, hal-hal itu menjadi lebih sulit."

"Jadi kami senang waktu Vivi membuka kembali tempat penitipan anaknya yang amat dibutuhkan," ungkap John.

Selain itu, fakta lainnya juga terlihat bahwa kerja keras Vivi amat dihargai. Bahkan, Vivi sendiri sudah dianggap sebagai bagian dari keluarga anak-anak yang dititipkan di sana.

Vivi sendiri ungkap bahwa pekerjaannya ini menjadi amanah yang besar. Ada tanggung jawab tak ringan untuk mengasuh anak-anak yang dipercayakan pada dirinya.

"Saya merasa ini tanggung jawab besar. Saya juga merasa ini privilege (hak istimewa) yang diberikan kepada saya. Ini adalah amanah saya Insyaallah."

"Jadi nge-treat-nya (memperlakukannya) kayak anak sendiri saja," tuturnya sambil tertawa senang.


(AFN)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda