Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Ikut Suami Bule ke Kanada, Wanita Kalimantan Alami 8 Hal yang Bikin Syok

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Kamis, 13 Jan 2022 19:02 WIB

Nia dan Jessy
Nia dan Jessy/ Foto: Instagram @nia_jazz

Saat memutuskan untuk menikahi pria bule, artinya Bunda harus siap mengalami culture shock ya. Hal ini juga dialami pasangan beda negara, Nia dan Jessy nih.

Nia merupakan wanita asal Kalimantan yang dipersunting bule Kanada bernama Jessy. Keduanya kini menetap di Kanada, Bunda.

Belum lama ini, keduanya berbagi cerita tentang culture shock yang dialami Nia saat pertama kali ke Kanada. Wanita bernama asli Musinia ini setidaknya mengalami delapan culture shock di Kanada. Apa saja?

1. Toilet duduk

Nia ternyata sempat kaget dan tidak terbiasa dengan toilet duduk yang ada di Kanada. Sejak kecil tinggal di Indonesia, Nia terbiasa menggunakan toilet jongkok, Bunda.

"Western toilet tidak ada tempat air untuk cuci (hanya pakai tisu). Kalau kamu pergi keluar, seperti mal, hotel, toko, kamu tidak bisa cuci. Jadi, itu kotor," kata Nia, dikutip dari YouTube NiaDanJessy, Kamis (13/1/22).

Sang suami setuju dengan masalah kebersihan toilet duduk di negaranya. Tapi, dia merasa toilet jongkok bisa menyulitkan, Bunda.

"Tapi, setidaknya kamu tidak jongkok terlalu lama di toilet karena susah jongkok selama itu," ujar Jessy.

Banner Tanaman Hias dengan Hidroponik

2. Cuaca ekstrem

Terbiasa dengan cuaca panas di Indonesia membuat Nia sulit beradaptasi dengan cuaca dingin di Kanada. Ia mengaku tidak suka dengan cuaca dingin di negara asal suaminya.

"Saya tidak suka cuaca di sini. Seperti kamu tahu, di kota saya itu panas banget, antara 25 sampai 35 derajat Celsius. Saat saya datang ke sini bulan September, dingin," ungkapnya.

Jessy juga setuju dengan pendapat sang istri. Tapi, alasan ini bukan menjadi pertimbangan utama orang luar ingin menetap di Kanada.

Menurut Jessy, banyak orang ingin tinggal di Kanada karena kesempatan untuk bekerja di sana besar. Negara ini menjanjikan kehidupan yang lebih baik karena uang lebih mudah didapatkan.

"Tapi orang pindah ke Kanada bukan karena cuaca, tapi karena lifestyle dan kesempatan untuk mencari uang. Mencari uang di sini lebih gampang didapat bila kamu bekerja keras, dan kamu bisa dapat lebih banyak, anak-anak juga bisa dapat pendidikan yang lebih baik," ujar Jessy.

"Jadi mereka datang ke sini bukan karena cuaca, meski memang cuaca menjadi satu hal negatif kalau tinggal di sini."

Baca halaman berikutnya ya, Bunda.

Simak juga 5 kebiasaan aneh orang Indonesia di mata bule Belgia, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

HARGA SERBA MAHAL DI KANADA

Wanita Kalimantan Nikahi Pria Kanada

Nia dan Jessy/ Foto: Instagram @nia_jazz

3. Harga mahal

Nia sempat mengalami culture shock karena harga barang-barang yang mahal di Kanada. Bahkan, harga snack yang murah di Indonesia, bisa sangat mahal di negara itu, Bunda.

"Kalau saya belanja di Indonesia, kalau kamu mau membeli snack itu harganya Rp5 ribu, tapi kalau di sini 5 dolar Kanada. Itu tadinya saya pikir murah banget, tapi faktanya kalau dikonversikan harganya lebih mahal dari di Indonesia," ujar Nia.

Selain itu, menurut Nia, harga jual barang atau makanan ringan di Kanada tidak sesuai dengan yang tertera di produk. Harga bisa menjadi lebih mahal karena tambahan pajak.

Jessy sendiri memang tak menampik bahwa harga jual di negaranya lebih mahal dari di Indonesia. Di negara asal sang istri, dengan uang 5 dolar Kanada, Jessy sudah bisa mendapatkan banyak camilan.

"Ya, kenapa saya suka di Indonesia? Kamu tinggal datang ke Indomaret, kamu bisa beli banyak makanan. Sudah bisa dapat banyak snack dengan uang yang sedikit. Tapi di sini, kamu pergi ke toko dengan uang yang sama, kamu cuma bisa dapat dua barang," kata Jessy.

4. Uang tip

Berbeda dengan di Indonesia, setiap pergi atau membeli sesuatu di Kanada, Bunda harus memberikan uang tip lho. Hal ini juga membuat Nia sempat kaget saat pertama kali ke Kanada.

"Kita (di Indonesia) tidak ada seperti ini," ujarnya.

Sang suami menjelaskan bahwa uang tip memang suatu keharusan di negaranya. Orang Kanada bahkan bisa memberikan uang tip banyak dan menganggap itu tidak berlebihan.

"Itu karena mereka tidak terlalu tinggi gajinya, jadi kalau mereka dapat tip, mereka akan lebih banyak dapat uang. Dan kalau kamu ke restoran, kamu harus kasih tip setidaknya 15 persen. Misalnya, kamu bayar 100 dolar, kamu harus kasih tip 15 dolar dan biasanya segitu tidak mahal," ungkap Jessy.

KAGET ORANG KANADA SANGAT DISIPLIN WAKTU

Wanita Kalimantan Nikahi Pria Kanada

Nia dan Jessy/ Foto: Instagram @nia_jazz

5. Semua orang di Kanada sangat disiplin waktu

Culture shock kelima yang dialami Nia di Kanada adalah soal waktu. Menurutnya, orang di Kanada sangat disiplin soal waktu dan ingin semuanya dilakukan dengan cepat.

"Semua orang Kanada disiplin tentang waktu, seperti kamu. Saya cuma santai sebentar, nonton video, kamu pasti bilang 'blablabla'. Kamu mau semuanya cepat. seperti saat kita pergi ke toko, atau ke suatu tempat, kamu pasti bilang kamu harus cepat, 1 jam kemudian, 2 jam kemudian," kata Nia.

"Ya, karena kita tidak punya banyak waktu, kita selalu kerja. Kalian juga kerja (di Indonesia). Tapi tergantung di mana kalian kerja. Ada tempat yang kerjanya berat, ada juga yang tidak berat. Tapi kalau kita lihat di Indonesia, kerjanya sangat santai. Di sini kebanyakan orang bekerja keras saat bekerja," jawab Jessy.

6. Tak terbiasa pakai mobil

Sampai saat ini, Nia masih beradaptasi dengan kehidupan di Kanada. Salah satunya adalah terbiasa menggunakan mobil saat bepergian kemana pun.

Hal ini sebenarnya cukup berat bagi Nia. Saat tinggal di Indonesia, Nia lebih sering naik motor, sehingga menggunakan mobil bisa bikin dia mabuk kendaraan.

"Culture shock saya di sini ke mana-mana pakai mobil. Kalian tahu? Jiwa kemiskinan saya masih membara karena aku tuh dari kampung ya. Saya tidak pernah pakai mobil, hanya motor ke mana-mana," ujarnya.

"Setelah saya datang ke sini, setiap hari saya harus pakai mobil. Ini membuat saya mabuk, karena saya biasa mabuk perjalanan. Saya masih belum bisa beradaptasi sampai sekarang."

7. Selalu ditanyakan kabar oleh orang asing

Salah satu culture shock yang cukup bikin Nia kaget adalah kebiasaan orang Kanada yang suka menanyakan kabar. Berbeda dengan di Indonesia, orang Kanada selalu menanyakan ini pada siapa pun yang dijumpainya, meski itu orang asing.

"Saat kamu bertemu seseorang, mereka pasti bilang halo apa kabar? Saat saya baru ke sini, saat ke toko dan kasirnya bilang Hai apa kabar? Saya cuma diam. Saya tidak mengerti dan tidak tahu harus merespons apa karena di Indonesia tidak begitu. Orang (Indonesia) yang melakukan itu biasanya kan sudah kenal satu sama lain," ungkapnya.

8. Tidak ada warung kecil

Di Kanada tidak ada warung kecil milik pribadi seperti di Indonesia, Bunda. Hal ini tampaknya juga sempat bikin Nia kaget alias culture shock.

"Di sini tidak ada warung kecil, seperti saat kamu mau makanan ringan kamu ke sana, di sini semuanya toko besar. Kalau di Indonesia, ada satu bangunan apartemen, di sana pasti ada satu toko," kata Nia.

Jessy pun setuju. Menurutnya, di Kanada memang lebih banyak toko besar yang dimiliki perusahaan. Kalaupun ada toko milik pribadi, biasanya itu toko milik orang Asia.

"Di sini semua toko dimiliki perusahaan, tidak ada toko kecil (milik pribadi). Hanya Asian Store dan Arab Store, toko punya orang pribadi, tapi pemiliknya punya perusahaan besar," ujar Jessy.


(ank/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda