5 Hal yang Bikin Bunda Belum Mulai Investasi, Salah Satunya Takut Rugi

Investasi merupakan salah satu hal yang penting dalam keuangan, Bunda. Jenis investasi pun sangat beragam sehingga Bunda memiliki banyak pilihan.

Melansir dari laman Forbes, investasi adalah proses pembelian aset yang nilainya meningkat dari waktu ke waktu sehingga bisa memberikan pengembalian modal atau keuntungan. Memulai investasi juga sangat sederhana dan mudah, lho. Terlebih ada banyak investasi yang tidak membutuhkan banyak modal.

Sayangnya, masih banyak orang yang takut untuk melakukan investasi, Bunda. Alasannya pun sangat beragam dan bisa berbeda-beda pada setiap orang.

Alasan takut berinvestasi

Menurut seorang financial planner, Putri Madarina, mengungkapkan setidaknya ada lima alasan mengapa Bunda takut memulai investasi, nih. Kalau penasaran, berikut ini Bubun bantu rangkumkan deretannya.

1. Belum paham risiko

Setiap hal yang dilakukan tentu memiliki risikonya masing-masing, Bunda. Tak terkecuali dalam hal berinvestasi.

Wanita yang akrab disapa Puma ini menjelaskan bahwa ketakutan untuk berinvestasi biasanya dimulai karena seseorang belum paham akan risiko dari investasi itu sendiri.

"Belum paham risikonya, belum paham instrumennya, atau belum paham bagaimana sebuah instrumen investasi ini bekerja," jelasnya pada HaiBunda beberapa waktu lalu.

"Ibaratnya kita mau masuk ke rumah kosong, terus kita merasa takut karena mikir macam-macam. Tapi kalau misalnya kita tahu di dalam itu enggak ada apa-apa, kalaupun ada apa-apa, kita tahu cara menanganinya, kita enggak akan se-takut itu," sambungnya kemudian.

2. Takut kerugian

Hal lain yang bisa membuat Bunda takut untuk berinvestasi adalah dihadapi dengan kerugian. Padahal, hal ini adalah hal yang wajar terjadi dalam kegiatan investasi, Bunda.

"Kita takut rugi. Kita takut investasi kita berkurang nominalnya. Padahal sebenarnya yang namanya investasi itu kan ada yang namanya risiko," jelas wanita kelahiran Amerika Serikat ini.

Saat Bunda mengalami kerugian, Bunda perlu tahu potensi kehilangan yang dialami ini sampai berapa persen. Setelahnya, Bunda perlu sadari berapa persen kerugian yang bisa Bunda hadapi.

"Kita bisa menghadapi kerugian itu sampai berapa persen? Dan kalau instrumen investasi kita rugi sampai 20 persen, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk recover?" paparnya

Klik baca halaman berikutnya untuk melihat alasan lainnya yuk, Bunda.

Bunda, saksikan juga video zodiak paling cuan di tahun 2022 berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]

TIDAK ADA UANG DINGIN HINGGA PENGALAMAN BURUK

Ilustrasi Berinvestasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/RomoloTavani

3. Tidak ada uang dingin

Uang dingin adalah uang yang tidak dipergunakan untuk apapun, Bunda. Investasi sendiri disarankan menggunakan uang dingin agar tidak mengganggu keuangan yang lainnya.

Menurut Putri, hal ini juga merupakan salah satu ketakutan, Bunda. Terlebih ketika Bunda memaksa untuk berinvestasi dengan uang pendidikan anak.

"Kalau misalnya kita tahu, berarti kita harus punya waktu yang cukup panjang (untuk investasi). Kita kan juga harus tahu kalau uang yang kita gunakan untuk berinvestasi itu enggak bisa uang yang panas, uang yang kita pakai misalnya untuk bayar anak sekolah atau dana darurat yang kita sewaktu-waktu itu akan butuh," kata Putri.

4. Takut penipuan

Ada banyak kasus penipuan yang berhubungan dengan investasi, Bunda. Karena itu, banyak orang yang merasa takut untuk memulai investasi.

"Kalau kita ditipu bagaimana? Kalau ternyata investasinya bodong bagaimana? Nah, kita tetap harus punya cara menghadapi risikonya seperti apa? Misalnya dengan kita memastikan berinvestasi di perusahaan yang memiliki izin," ucap wanita yang ngaku pernah jadi shopaholic ini.

5. Pengalaman buruk

Alasan lainnya yang membuat Bunda takut berinvestasi adalah adanya pengalaman buruk saat berinvestasi, nih. Bisa jadi Bunda merasa trauma karena pernah mengalami kerugian dan penipuan.

"Alasan lainnya itu mungkin karena kita punya pengalaman buruk dalam berinvestasi. Antara kita pernah rugi tapi enggak siap dengan risikonya atau kita pernah ketipu atau ditipu sama investasi bodong," imbuh Putri.