MOM'S LIFE
Kisah Cinta Tragis Cut Nyak Meutia, Pejuang Wanita yang Banyak Berkorban
Amira Salsabila | HaiBunda
Selasa, 07 Nov 2023 18:00 WIBCut Nyak Meutia adalah salah satu Pahlawan Indonesia perempuan yang turut melawan menghadapi penjajahan Belanda. Perjuangannya yang tak kenal takut melawan para penjajah, membawa dia pada tiga kisah cinta yang tragis.
Perempuan yang kerap disapa Meutia ini kelahiran tahun 1870 di Keuretoe, Pirak, Aceh Utara. Dia datang dari keluarga terhormat, ayahnya adalah Teuku Ben Daud Pirak yang dikenal sebagai Uleebalang atau kepala pemerintahan daerah.
Meutia adalah satu-satunya anak perempuan dari lima bersaudara. Sejak kecil, dia sudah dibesarkan dengan ajaran Islam yang kuat, berprinsip amar ma’ruf nahi munkar, tak menyukai kemungkaran dan penindasan.
Berpisah dengan Suami Pertamanya
Semasa hidupnya, Meutia diketahui pernah menikah tiga kali. Pernikahan pertamanya terjadi dengan Teuku Syamsarif yang bergelar Teuku Chik Bintara. Pernikahan terjadi atas dasar perjodohan orang tuanya dan tak berlangsung lama.
Meutia memutuskan untuk bercerai dengan Syamsarif karena merasa memiliki prinsip yang bertolak-belakang. Syamsarif diduga memiliki watak lemah dan bersahabat dengan Belanda, sedangkan Meutia berjiwa sebaliknya.
“Sebenarnya tiga suaminya adalah teman seperjuangan. Dengan (suami) yang pertama (berpisah) karena dia (Syamsarif) menyerah kepada Belanda, sedangkan Cut Meutia ingin berjuang melawan Belanda,” dikutip dari laman cnn, Selasa (7/11/2023).
Jatuh Hati dengan Teuku Chik Tunong
Usai resmi berpisah dengan Syamsarif, Meutia ternyata jatuh hati kepada adiknya, yakni Teuku Chik Tunong. Kali ini, Meutia diduga benar-benar jatuh hati pada pria yang memiliki prinsip hidup serupa dengannya.
“Awal perlawanan Cut Meutia sekitar 1901 ketika Sultan Aceh, Sultan Alauddin Muhammad Daud Syah melawan Belanda hingga pedalaman Aceh. Dia berjuang bersama suaminya Teuku Tunong dan beruang di daerah Meunasah Meurandeh paya,” tuturnya.
Kala itu, suaminya adalah komandan di Pasai atau Krueng Pasai (Aceh Utara sekarang). Sedangkan Meutia, membantu suaminya untuk membuat taktik-taktik perang gerilya yang berhasil membuat Belanda kocar-kacir.
Pasangan ini pun berhasil membuat para penjajah gerah karena keduanya sanggup mencegat patroli pasukan Belanda bahkan menyerang langsung ke markas Belanda di Idie, hanya dengan modal nyali dan rencong.
Rencong atau dalam bahasa Aceh Rintjong adalah senjata tradisional rakyat Aceh. Tak hanya itu, rencong juga merupakan simbol identitas diri, keberanian, dan ketangguhan warga Aceh.
Agustus 1902, hanya dengan bermodal rencong, pasukan Teuku Tonang berhasil mencegat pasukan Belanda yang tengah berpatroli di daerah Simpang Ulim Blang Nie dan melumpuhkannya, serta merampas 42 senapan.
Pada 26 Janauri 1905, Belanda mengamuk karena salah satu prajuritnya kembali gugur saat berpatroli. Kemarahan itu akhirnya membuat Belanda lebih intensif memburu Tunong dan pasukannya.
Berpisah karena Kematian
Tak disangka, Tunong tertangkap dan dieksekusi tembak mati pada Maret 1905 di tepi pantai Lhokseumawe. Ia ditembak hanya berselang beberapa waktu setelah Meutia melahirkan dua anak kembar yang kemudian meninggal dunia. Saat itu, Meutia lumpuh dan sakit parah.
Sebelum meninggal, Tunong diketahui sempat meninggalkan wasiat kepada teman seperjuangannya yang merupakan panglima, yakni Pang Naggroe. Ia berpesan agar Pang Naggroe menikahi istrinya dan melanjutkan jihad fisabilillah mereka melawan penjajah Belanda.
“Sudah tiba masanya aku ini tidak terlepas lagi dari tuntutan hukuman. Pada saatnya hari perpisahan kita sudah dekat, oleh sebab itu, peliharalah anakku, aku izinkan istriku kawin dengan engkau dan teruskanlah perjuangan,” ucapya.
Pada 1907, Pang Naggroe dan Meutia akhirnya menikah. Meutia bersama anaknya Teuku Raja Sabi dan sang suami kembali masuk ke hutan untuk melanjutkan perjuangan bersama pasukan.
Penyerangan pertama keduanya langsung dilakukan di hulu Krueng Jambo Aye yang merupakan hutan liar. Pasukan mereka menghadang pasukan Belanda yang mengawal para pekerja kereta pai pada 6 Mei 1907.
Para penjajah Belanda tewas dan mengalami luka-luka. Pasukan Aceh juga berhasil merebut 10 pucuk senapan dan 750 butir peluru serta amunisi.
Akhir Kisah Cinta Cut Nyak Meutia
Kematian kembali memisahkan Meutia dengan sang suami. Pada 25 September 1910, Naggroe tewas dalam pertempuran dahsyat di Buket Hague, daerah Rawa dekat Paya Cicem.
Sejumlah pejuang menyerahkan diri. Sementara, Meutia dan anaknya melarikan diri. Ia hidup berpindah-pindah bersama anaknya yang saat itu masih berusia 11 tahun, di dalam hutan Pasai.
Pada 24 Oktober 1910, Belanda melakukan pengepungan. Tepat keesokan harinya, pertempuran besar terjadi. Dengan persenjataan yang lengkap, pasukan Belanda menyerang pasukan Meutia yang bermodalkan rencong.
Sayangnya, pertempuran tersebut adalah akhir dari perjuangan Meutia. Ia gugur karena ditembus tiga peluru sekaligus yang mengenai kepala dan dadanya.
Sebelum wafat, Meutia sempat menitipkan anaknya kepada Teuku Syech Buwah untuk diasuh dan dijaga.
Di kemudian hari, Cut Meutia diangkat menjadi Pahlawan Nasional berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 107/1964 pada tahun 1964. Namanya tidak hanya dijadikan sebagai jalan-jalan di perkotaan, tetapi juga menjadi nama salah satu masjid peninggalan Belanda di Menteng, Jakarta Pusat.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Saksikan juga video kisah perjuangan lima Pahlawan Wanita Indonesia yang ada di bawah ini, ya, Bunda.
(asa/fia)Simak video di bawah ini, Bun:
Kisah Perjuangan 5 Pahlawan Wanita Indonesia, Menarik dan Inspiratif untuk Anak
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Menilik Kisah Malahayati, Laksamana Wanita Pertama Dunia dari Tanah Rencong
Kisah Perjuangan Maria Walanda Maramis, Pahlawan Kesehatan Pejuang Emansipasi Wanita
Kisah Lika-liku Hidup Raden Dewi Sartika, Dibuang hingga Jadi Pahlawan Pendidikan Wanita
7 Pahlawan Wanita Indonesia yang Menginspirasi, Salah Satunya Rohana Kudus
TERPOPULER
10 Tanda Orang Tua Narsis dan Dampaknya untuk Anak, Bunda Punya Salah Satunya?
Istri Tuntut Influencer Tiktok Sebagai Penyebab Perceraian, Menang Gugatan Rp29 Miliar
Ayah Berperan Penting dalam Proses Menyusui dan Tidur Nyenyak Bayi, Ini Kata Peneliti
Benarkah Leher Hitam saat Hamil Tanda Punya Anak Laki-laki? Ini Faktanya
7 Rekomendasi Maskara dengan Efek Memanjangkan Bulu Mata, Bikin Lentik!
REKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Maskara dengan Efek Memanjangkan Bulu Mata, Bikin Lentik!
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Susu Penambah Nafsu Makan Anak untuk Mengoptimalkan Berat Badan
Azhar HanifahREKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Parfum untuk Ibu Hamil yang Aman Digunakan
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Body Lotion Bayi yang Wanginya Tahan Lama, Aman & Lembapkan Kulit Si Kecil
Nadhifa FitrinaREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Makeup Palette Lengkap untuk Sehari-hari
Amira SalsabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
73 Lagu Rohani Kristen Terbaik dan Terpopuler, Penyembahan & Pujian Syukur
Anak Sukses Jadi Penyanyi, Potret Ayah & Bunda Lesti Kejora Bertani di Sawah Curi Perhatian
10 Tanda Orang Tua Narsis dan Dampaknya untuk Anak, Bunda Punya Salah Satunya?
Ayah Berperan Penting dalam Proses Menyusui dan Tidur Nyenyak Bayi, Ini Kata Peneliti
Benarkah Leher Hitam saat Hamil Tanda Punya Anak Laki-laki? Ini Faktanya
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Gugat Balik Nikita MIrzani Rp504 M, Reza Gladys Ajukan Syarat Ini Jika Mau Damai
-
Beautynesia
Beauties, Hati-Hati! Kok Efek Botox Makin Cepat Hilang? Kenalan Sama "Resistensi Botox" yang Lagi Heboh
-
Female Daily
Wardah Padel Open 2025, Turnamen Modest Pertama untuk Perempuan!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Juri Miss Universe 2025 Omar Harfouch Mundur, Bongkar Dugaan Kecurangan
-
Mommies Daily
Biaya Masuk SMP di Tangerang & Tangerang Selatan Tahun Ajaran 2026/2027