Jakarta -
Anak dengan
Autism Spectrum Disorder (ASD) atau autisme memiliki masalah komunikasi dan interaksi. Anak autis juga sering menunjukkan minat atau pola perilaku terbatas, berulang, dan stereotip. Demikian dilansir Health Line.
Lantas, apakah anak-anak pengidap autisme bisa menempuh pendidikan di sekolah formal seperti anak pada umumnya? Dilansir
detikcom, Psikolog Tri Gunadi, OT, S.Psi, S.Ked., menjelaskan, tidak semua anak autis mampu bersekolah di sekolah umum.
Tri kemudian memaparkan, berikut lima syarat anak autis bisa bersekolah di sekolah formal:
1. Komunikasi klasikal, baik verbal maupun non verbal
2. Tak ada lagi gangguan perilaku, seperti temper tantrum atau suka marah dan mengamuk, juga berteriak-teriak.
3. Gangguan emosi sudah pulih.
4. Tidak mendistraksi atau terdistraksi anak lain, atau sudah bisa berkonsentrasi.
5. Punya kemampuan akademis.
Bagaimana kalauÂ
anak autis belum bisa memenuhi kelima syarat tersebut? "Sekolah inkuisi memang jadi jalan terbaik untuk anak autis yang kondisinya belum stabil," Tri menerangkan.
Dijelaskan, sekolah inkuisi memiliki sistem, guru, kurikulum adaptasi, dan fasilitas yang memadai, serta menyesuaikan kebutuhan anak autis. Sekolah ini hanya mewajibkan tiga syarat teratas dari lima syarat untuk sekolah umum.
 Ilustrasi anak autis sekolah/ Foto: iStock |
Hak dan perlindungan hukumMengutip
Autism Speaks, ditegaskan bahwa anak autis memiliki sejumlah hak dan perlindungan hukum. Penting untuk Bunda pahami, hak-hak ini untuk memastikan anak autis diperlakukan secara adil, serta diberikan akses ke semua layanan.
Pada 2010 silam, firma hukum di Amerika Serikat (AS) Goodwin Procter LLP menyusun panduan sebanyak 20 halaman, yang mendefinisikan istilah, menjelaskan konsep dan jawaban pertanyaan yang sering diajukan tentang hak-hak anak autis serta keluarga mereka.
Salah satunya adalah pendidikan. Ya, ulasan berjudul
Your Child's Rights itu memastikan, anak berkebutuhan khusus (ABK) punya hak mendapat pendidikan gratis dan sesuai. Di AS, Individuals with Disabilities Act (IDEA) kali pertama diberlakukan pada 1975.
Lalu, undang-undang tersebut direvisi pada 2004 dan berganti menjadi Individuals Disabilities Education Improvement Act. Tapi kebanyakan orang masih menyebutnya IDEA. Yang pasti ditetapkan, negara memberikan kepada semua anak yang memenuhi syarat pendidikan gratis yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
IDEA juga mengamanatkan, anak-anak dengan berbagai disabilitas, termasuk autisme, berhak mendapat pendidikan khusus dan layanan prioritas. DiagnosisÂ
autisme biasanya cukup agar anak mendapatkan akses dan hak-hak yang diberikan IDEA.
Selain itu, IDEA juga telah menetapkan peran penting orang tua dalam pendidikan anak-anak mereka. "Sebagai orang tua, Anda berhak diperlakukan sebagai mitra yang setara dengan distrik sekolah, dalam memutuskan rencana pendidikan anak Anda, serta kebutuhan pribadinya," demikian penjelasan IDEA.
Orang tua pun harus terinformasi, menjadi partisipan aktif dalam merencanakan dan memantau program pendidikan, juga hak hukum anak.
Kalau ingin mengenal ecoterapi atau terapi alam untuk kesehatan anak, Bunda simak video berikut:
[Gambas:Video Haibunda]
(muf/som)