sign up SIGN UP search

parenting

Keluarga Bangsawan & Kaya, Begini Ortu Didik BJ Habibie agar Jenius & Religius

Iin Yumiyanti   |   Haibunda Selasa, 03 Jan 2023 14:30 WIB
BELAJAR MEMBACA DAN BAHASA ASING SEJAK BALITA
Meski berasal dari keluarga berada, orang tua BJ Habibie tetap mendidik anak-anaknya agar jenius dan religius. caption

Begitu berusia tiga tahun dan mulai bisa berbicara, Habibie sangat suka bertanya banyak hal. Dia tidak mau diam sampai mendapatkan jawaban yang dirasa benar dan masuk akal. Ia juga tidak suka mencari teman, ia lebih suka menyendiri dan sibuk dengan pikirannya sendiri.

Bila anak-anak lain sibuk mencari kawan bermain, Rudy justru asyik main catur melawan dirinya sendiri. Bagi Rudy, tidak ada yang lebih sulit dia kalahkan dibandingkan dirinya sendiri. Bila sedang terserap dalam fokusnya, Rudy bisa tak bersuara.

Alwi sangat menyadari putranya seorang yang jenius. Ia tidak kesal bila Rudy cerewet bertanya ini itu. Alwi justru merayakan setiap pertanyaan yang dilontarkan sang anak. Ia selalu menjawabnya secara serius seperti menjawab pertanyaan orang dewasa. Alwi menjawab pertanyaan Rudy dengan cara sesederhana mungkin agar anak kecil bisa mengerti.

Sayangnya, Alwi tak selalu hadir 24 jam untuk Rudy. Alwi yang sibuk dan tak sempat menjawab semua pertanyaan Rudy lantas mengajarinya membaca agar Rudy bisa mencari jawaban sendiri melalui buku-buku. Jika Alwi pulang dan Rudy punya banyak pertanyaan, mereka kemudian berdiskusi panjang.

Alwi sukses membuat Habibie suka membaca. Dia membaca apa saja, dari ensiklopedia hingga buku cerita. Buku karya Leonardo Da Vinci dan cerita fiksi karya Jules Verne menjadi favoritnya. Buku-buku yang dibaca Habibie kecil itu semua dalam bahasa Belanda. Banyak kata rumit yang tidak dipahami anak kecil. Untuk membantunya, orang tua Rudy membelikannya kamus.

Namun, buku-buku kadang tidak bisa memberi jawaban pada Rudy. Pernah ia begitu gelisah setelah melihat jembatan di Pare-Pare dilewati begitu banyak mobil. Kenapa jembatan itu tidak rubuh, Rudy terus bertanya-tanya. Ia pun tidak bisa tidur hingga larut malam duduk di teras menunggu sang ayah pulang untuk mencari jawaban.


Ibunda yang kasihan lantas membawakan jaket agar Rudy tidak kedinginan kena angin malam. Rudy pun protes kenapa sang ayah suka pulang malam-malam. Ibunda menjelaskan itu karena pekerjaaanya banyak, mengurus orang-orang agar sawah dan kebunnya bagus.

“Teman-teman Rudy yang lain, papinya bisa pulang cepat,” jawab Rudy tidak puas.

“Kan beda,” jawab Mami Toeti. Jawaban itu lantas membuat Rudy sadar ia memang berbeda dari teman-temannya. Ia juga belajar artinya berbagi; di rumah Papi adalah milik Rudy seutuhnya, tempatnya bertanya, dan menuntut jawaban. Sementara itu, di luar rumah, Papi Alwi menjadi milik masyarakat, melahirkan tanaman berkualitas di Pare-Pare.

Hmm, Habibie juga jadi sosok anak yang enggak manja. Bagaimana cara Papi Alwi dan Mami Toeti mendidiknya? Klik halaman berikutnya ya, Bunda.

HARUS BERBAUR DAN TAK BOLEH MANJA
BACA HALAMAN BERIKUTNYA
Share yuk, Bun!
BERSAMA DOKTER & AHLI
Bundapedia
Ensiklopedia A-Z istilah kesehatan terkait Bunda dan Si Kecil
Rekomendasi
Ayo sharing bersama HaiBunda Squad dan ikuti Live Chat langsung bersama pakar, Bun! Gabung sekarang di Aplikasi HaiBunda!
ARTIKEL TERBARU
  • Video
detiknetwork

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Pantau terus tumbuh kembang Si Kecil setiap bulannya hanya di Aplikasi HaiBunda!