parenting
Memberi Contoh Nyata, Cara Jenius Habibie & Ainun Mendidik Anak
Senin, 21 Oct 2019 20:47 WIB
Jakarta -
Siapa yang tidak kenal dengan Bacharudin Jusuf Habibie atau yang biasa kita sapa dengan Eyang Habibie? Bunda pasti tahu kan sosok presiden ketiga Indonesia ini. Selain pribadinya yang ramah, ia juga dikenal sebagai orang yang sangat jenius.
Kecerdasan Habibie ternyata juga diwariskan ke anak-anaknya, Bun. Ilham Habibie, putra sulung B.J. Habibie mengaku, memang kecerdasan yang dimiliki mereka punya dua faktor, yaitu genetik dan pendidikan.
"Kalau kita lihat anak-anak itu ada dua komponen. Satu itu pendidikan, yang kedua genetik. Jadi, kecerdasan seseorang itu ditentukan oleh kedua hal itu. Jadi apa yang dia sudah dapat dari orang tuanya. Bisa dari nenek moyangnya. Tidak harus dari orang tua. Pokoknya apa yang sudah ada dalam badan. Yang kedua itu bagaimana pendidikannya," kata Ilham ketika ditemui HaiBunda di acara Habibie Festival di JIEXPO Kemayoran.
Diceritakan Ilham, selama ini Habibie dan Ainun memberikan pendidikan terbaik untuk anak-anaknya. Pertama, dengan cara memilihkan sekolah yang bagus untuk kedua putranya. Kedua orang tuanya, mempercayakan pendidikan formal seutuhnya kepada sekolah. Ilham mengaku, ayah dan ibunya tidak terlalu ikut campur soal pendidikan formal. Tapi, bukan berarti orang tua Ilham sepenuhnya lepas tangan dengan pendidikan anak-anaknya ya, Bun. Ayah dan ibu punya peran masing-masing dalam mendidik dan mengajarkan anak.
Kalau Habibie, sebagai ayah ia mendidik anak-anaknya dengan memberikan mereka pengalaman di berbagai bidang. Sang ibu, Ainun lebih sering mengajarkan anak-anaknya lewat diskusi. Misalnya, ketika ada pertanyaan terkait pelajaran sekolah, kadang Ilham menanyakan dan berdiskusi dengan sang ibu ketika ibunya memiliki waktu luang.
"Saya mungkin boleh dikatakan sering diajak oleh Bapak untuk ikut. Ikut lihat, kadang bahkan ikut ke meeting. Ikut ke pabrik, ikut ini, ikut itu. Tapi bukan Bapak mengajarkan saya. Tidak. Tapi lebih memberikan contoh. Kalau pengajaran secara rinci itu bisa di sekolah. Kadang kalau ada pertanyaan mungkin saya tanya. Tapi, kebanyakan Bapak enggak ada waktu. Lebih ke ibu. Kalau Ibu ada waktu karena Ibu juga kerja dulu," jelas Ilham.
Cara Habibie dan Ainun mengajarkan anak-anaknya mengenai ilmu pengetahuan dan kehidupan sosial bukan dengan mendikte dan menjelaskan secara eksplisit, Bun. Tapi, mereka lebih memilih untuk mengajarkannya lewat memberikan contoh yang bisa diikuti oleh anak. Sehingga, anak-anak bisa mengerti dan mempelajari dengan sendirinya.
"Nah, kalau menurut saya itu, selain dari Bapak menunjukkan hal-hal terkait dengan pekerjaannya. Tapi sering kali kita belajar dari orang tua itu melalui contoh yang diberikan di depan mata kita," tambahnya.
Menurut Ilham, orang tua memang punya peran penting terhadap kecerdasan yang mereka miliki. Selain faktor genetik yang diwariskan orang tua, orang tua juga punya peran untuk memberikan arahan dan memberi contoh kepada anak-anaknya. Apakah cara Bunda mendidik anak sama dengan yang dilakukan Habibie dan Ainun?
(sih/rap)
Kecerdasan Habibie ternyata juga diwariskan ke anak-anaknya, Bun. Ilham Habibie, putra sulung B.J. Habibie mengaku, memang kecerdasan yang dimiliki mereka punya dua faktor, yaitu genetik dan pendidikan.
Diceritakan Ilham, selama ini Habibie dan Ainun memberikan pendidikan terbaik untuk anak-anaknya. Pertama, dengan cara memilihkan sekolah yang bagus untuk kedua putranya. Kedua orang tuanya, mempercayakan pendidikan formal seutuhnya kepada sekolah. Ilham mengaku, ayah dan ibunya tidak terlalu ikut campur soal pendidikan formal. Tapi, bukan berarti orang tua Ilham sepenuhnya lepas tangan dengan pendidikan anak-anaknya ya, Bun. Ayah dan ibu punya peran masing-masing dalam mendidik dan mengajarkan anak.
Kalau Habibie, sebagai ayah ia mendidik anak-anaknya dengan memberikan mereka pengalaman di berbagai bidang. Sang ibu, Ainun lebih sering mengajarkan anak-anaknya lewat diskusi. Misalnya, ketika ada pertanyaan terkait pelajaran sekolah, kadang Ilham menanyakan dan berdiskusi dengan sang ibu ketika ibunya memiliki waktu luang.
"Saya mungkin boleh dikatakan sering diajak oleh Bapak untuk ikut. Ikut lihat, kadang bahkan ikut ke meeting. Ikut ke pabrik, ikut ini, ikut itu. Tapi bukan Bapak mengajarkan saya. Tidak. Tapi lebih memberikan contoh. Kalau pengajaran secara rinci itu bisa di sekolah. Kadang kalau ada pertanyaan mungkin saya tanya. Tapi, kebanyakan Bapak enggak ada waktu. Lebih ke ibu. Kalau Ibu ada waktu karena Ibu juga kerja dulu," jelas Ilham.
![]() |
"Nah, kalau menurut saya itu, selain dari Bapak menunjukkan hal-hal terkait dengan pekerjaannya. Tapi sering kali kita belajar dari orang tua itu melalui contoh yang diberikan di depan mata kita," tambahnya.
Menurut Ilham, orang tua memang punya peran penting terhadap kecerdasan yang mereka miliki. Selain faktor genetik yang diwariskan orang tua, orang tua juga punya peran untuk memberikan arahan dan memberi contoh kepada anak-anaknya. Apakah cara Bunda mendidik anak sama dengan yang dilakukan Habibie dan Ainun?
(sih/rap)