HaiBunda

PARENTING

3 Cara Melatih Keterampilan Sosial Anak Meski Sekolah dari Rumah

Melly Febrida   |   HaiBunda

Jumat, 07 Aug 2020 12:30 WIB
Melatih keterampilan sosial anak selama pandemi/ Foto: Shutterstock
Jakarta -

Pandemi COVID-19 belum berakhir, itu artinya anak-anak masih harus di rumah aja. Anak sudah bosan dan mati gaya, karena enggak bisa ke sekolah dan main di luar rumah?

Tak bisa dipungkiri jika hal itu akan berdampak ke psikologis anak-anak. Sebelum Bunda ikutan stres, ajak anak untuk menjaga komunikasi dan sosialisasi dengan lingkungan secara aman yuk, Bunda.

Elizabeth Englander Profesor Psikologi, dan Direktur Massachusetts Aggression Reduction Center (MARC), Bridgewater State University, menjelaskan bahwa dari hasil penelitiannya tentang efek psikologis teknologi digital, menunjukkan bahwa anak-anak dan remaja yang menghabiskan banyak waktu terisolasi di rumah dan lebih sering menatap gadget bisa berpengaruh pada harga diri mereka lho, Bunda. Selain itu, ada kemungkinaan anak akan menjadi kesepian.


"Untungnya, ada cara untuk menurunkan risiko itu dengan cara anak menghabiskan lebih banyak waktu di rumah ketimbang biasanya," kata Englander.

Nah, seperti apa cara membuat anak-anak tetap bisa bergaul dengan sekitar meski hanya di rumah saja? Simak ulasannya di bawah ini:

1. Berlatih memperhatikan orang lain

Englander mengatakan, keterampilan sosial yang penting itu kemampuan untuk memperhatikan orang lain saat berinteraksi dengan mereka. Sebuah studi pada 300 remaja menemukan, mereka yang menggunakan layar paling mungkin untuk fokus pada kebutuhan sendiri, daripada orang-orang lain yang berinteraksi dengan mereka.

Penelitian lain menunjukkan perilaku egois ini, cenderung mengarah pada lebih banyak masalah sosial dengan teman. Nah, dengan kegiatan rutin sehari-hari tanpa melibatkan gadget dapat membantu anak-anak fokus dan memperhatikan orang lain.

Misalnya, ketika keluarga bersama-sama melakukan kegiatan seperti memasak, berkebun, atau membaca, itu dapat membantu anak-anak menjaga keterampilan sosial memperhatikan orang lain.

"Sebuah penelitian besar menemukan bahwa baik orang dewasa maupun anak-anak yang terlibat dalam kegiatan semacam ini merasa lebih baik dengan hubungan mereka," jelasnya.

Melatih keterampilan sosial anak/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Ridofranz

2. Mendorong percakapan

Menurut Englander, anak-anak belajar membaca ekspresi wajah dan bahasa tubuh, memberi dan menerima percakapan dan bagaimana mengubah atau memulai topik percakapan, ketika berinteraksi sosial di sekolah. Dengan pertemuan informal ini yang teratur menjadi salah satu cara anak-anak belajar cara bertemu dan menyapa orang.

Namun kini anak hanya bisa belajar online, meski begitu Bunda bisa melakukan langkah-langkah yang membantu melestarikan keterampilan sosial anak.

"Beberapa aktivitas daring dapat membantu anak-anak berlatih memahami emosi orang lain dengan melihat wajah mereka. Salah satu contoh adalah 'Tes Mata Dalam Pikiran', di mana orang melihat gambar mata seseorang dan menebak emosi yang dialami orang tersebut," ujar Englander.

3. Pertahankan pertemanan

Anak-anak kini hanya bisa tinggal di rumah saja, orang tua tentu perlu mencari cara kreatif untuk menjaga persahabatan anak di sekolah. Aplikasi seperti Skype, Zoom, dan FaceTime memang bisa berguna, tapi anak-anak sama saja seperti orang dewasa yang bisa bosan.

Englander bilang, orang tua perlu mengingatkan anak-anak tentang perbedaan antara pesan singkat atau posting serta komunikasi yang lebih lama.

"Melalui penelitian saya, saya telah menemukan bahwa anak-anak umumnya melihat perbedaan antara interaksi singkat tapi menyenangkan, versus merasakan hubungan yang mendalam dengan teman baik," katanya dikutip dari The Conversation.

Bunda juga bisa mengimbau anak-anak untuk menulis pesan yang lebih panjang, tetapi lebih jarang, ke teman-teman mereka karena itu dapat membantu menjaga hubungan mereka tetap kuat.

Psikoterapis Amy Morin, LCSW, pernah mengatakan, sebagian besar anak-anak menganggap sekolah, olahraga, menjadi cara terhubung dengan teman-temannya. Dan dengan adanya jarak sosial tentu bisa berpengaruh ke perkembangan anak.

"Secara umum, jarak sosial selama beberapa bulan seharusnya memiliki dampak minimal pada anak-anak. Isolasi yang lebih lama kemungkinan memunculkan pertanyaan tentang jenis risiko yang mungkin ditimbulkan untuk anak-anak yang masih kecil dan lebih tua," kata Morin, dikutip dari Very Well Family.

Bunda, simak juga cerita Kirana Larasati yang memberikan gadget pada anak selama pandemi dalam video berikut:



(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Doa Kesembuhan Penyakit Orang Tua, Diri Sendiri, hingga Anak

Mom's Life Amira Salsabila

Curhat Ibu Hamil soal Nama Bayi Picu Pro-Kontra, Suami Ingin Beri Nama Mendiang Istri

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

Kenapa Kita Tak Bisa Ingat Masa Bayi? Ini Alasan Ilmiahnya

Parenting Nadhifa Fitrina

Deretan Eks Artis Cilik yang Kini Jadi Anggota DPR hingga Dokter, Ini 7 Potretnya

Mom's Life Nadhifa Fitrina

3 Cara agar Anak Enggak Cepat Alami Pubertas Menurut Psikolog

Parenting Nadhifa Fitrina

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

3 Cara agar Anak Enggak Cepat Alami Pubertas Menurut Psikolog

Doa Kesembuhan Penyakit Orang Tua, Diri Sendiri, hingga Anak

Curhat Ibu Hamil soal Nama Bayi Picu Pro-Kontra, Suami Ingin Beri Nama Mendiang Istri

Kenapa Kita Tak Bisa Ingat Masa Bayi? Ini Alasan Ilmiahnya

Chicken Nugget Ukir Sejarah, Drama Korea Pertama di Nominasi Komedi Emmy Awards

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK