
parenting
Anak-anak Ingin Dibacakan Cerita? Coba Dongeng Si Kancil dan Buaya
HaiBunda
Minggu, 11 Oct 2020 20:05 WIB

Jakarta - Anak-anak biasanya suka dengan dongeng tentang kisah para binatang. Apalagi kalau kisah yang disampaikan menarik imajinasi anak-anak. Salah satu dongeng yang bisa dibacakan pada anak-anak salah satunya yakni cerita si kancil dan buaya.
Dalam dongeng ini, si kancil dikisahkan berusaha menyeberangi sungai dengan kecerdikannya. Ia juga senang membantu memecahkan masalah kawan-kawannya dengan menggunakan kecerdikannya. Sayangnya, kali ini si Kancil malah berbohong ke buaya demi mendapat makanan di pinggir sungai.
Diceritakan Kancil yang sedang mencari udara segar sambil menikmati matahari yang cerah, merasa kelaparan. Ketika melihat pohon buah-buahan di seberang sungai, kancil membayangkan betapa nikmatnya buah-buahan, terutama mentimun kesukaannya. Si Kancil jadi ingin menyeberangi sungai agar kenyang.
Untuk bisa menyeberangi sungai, si Kancil terhalang arus yang cukup deras. Kancil pun memutar otak agar bisa menyeberang tanpa bahaya. Akhirnya Kancil memanggil buaya agar bisa menyeberangi sungai.
Kancil mengelabui buaya dengan menjanjikan memberikan daging segar dari raja, tapi Kancil harus menghitung jumlah buaya dulu, dengan cukup berjajar di sungai. Mendengar perkataan Kancil, para buaya senang dan mengikuti arahan Kancil dengan membentuk seperti jembatan.
Setelah semua buaya berjajar, Kancil melompati buaya. Si Kancil sampai juga ke seberang. Tapi, saat di seberang Kancil malah mengatakan tidak ada daging segar untuk para buaya. Kancil bilang ia hanya ingin menyeberangi sungai, sehingga membutuhkan jembatan. Meski begitu Kancil tak lupa mengucapkan maaf dan berterima kasih kepada buaya karena sudah mengibuli mereka.
Kesal dengan kelakuan Kancil, Buaya ingin mengejar Kancil. Namun, Kancil sudah lari.
Berbohong atau mengibul memang tidak baik, tapi dari cerita Kancil dan Buaya anak-anak bisa belajar dalam kondisi sulit sekalipun pasti ada jalan keluarnya.
Berbicara tentang membacakan cerita atau berkisah, Susanti Agustina, yang akrab disapa Bunda Susan menjelaskan kalau itu menjadi saat yang paling dinantikan anak-anak. Terlebih kalau Bunda punya jadwal khusus untuk berkisah.
"Anak-anak yang terbiasa mendengar dan menyimak kisah akan mudah tertarik, kapan pun kisah dibacakan. Berbeda dengan anak yang jarang mendengar kisah, orang tua dan guru harus mengkondisikan anak di waktu tertentu saja," kata Bunda Susan dalam buku Biblioterapi untuk Pengasuhan.
Nicole Niamic menuturkan dalam The Benefits of Reasing to Your Children, yang dirilis EncyclopeBee, mengisahkan pengalaman penelitiannya, apabila orang tua membacakan buku cerita (berkisah) kepada anak sejak dini maka sebenarnya telah mengenalkan anak pada dunia lain yang mengasyikkan.
Selain itu, diungkap salah satu pakar dongeng, Hendra, atau yang akrab disapa Kak Hendra, dengan mendongeng kedekatan antara orang tua dan anak bisa terjalin. Diumpamakan Hendra, dongeng seperti lem yang paling kuat untuk melekatkan hubungan ayah atau ibu dengan anak-anaknya.
"Dengan mendongeng anak memiliki kedekatan yang kuat dengan orang tua, anak juga memiliki banyak wawasan saat orang tua memberikan sebuah cerita," kata Hendra, beberapa waktu lalu.
Bunda, simak juga yuk salah satu trik mendongeng menggunakan boneka tangan dalam video di bawah ini:
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
6 Manfaat Cerita Rakyat, Termasuk Menguatkan Ikatan Bunda & Si Kecil

Parenting
3 Cerita Rakyat Populer Asal Jawa Tengah, Sudah Pernah Bacakan untuk Si Kecil?

Parenting
8 Jenis Cerita Rakyat, Fungsi, dan Pengertian yang Bisa Bunda Ajarkan ke Anak

Parenting
Referensi Dongeng Anak: Cerita Lutung Kasarung

Parenting
Legenda Lutung Kasarung, Pangeran Tampan yang Dikutuk Sejak Bayi

9 Foto
Parenting
9 Potret Keseruan Anak-anak Lombok saat Mendengarkan Dongeng
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda