Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

3 Hal Penting yang Harus Dilakukan Saat Anak Muntah, Bunda Perlu Tahu

Melly Febrida   |   HaiBunda

Selasa, 13 Oct 2020 18:00 WIB

Home Call Nurse Using Sick Bag With Child in Australian house
3 pertolongan pertama anak muntah/ Foto: Getty Images/Thurtell
Jakarta -

Terkadang, anak-anak yang sakit muntah begitu saja. Tak diketahui pasti apakah perutnya sakit atau karena faktor lainnya. Hal ini tentu membuat Bunda cemas dan bingung, apalagi pada anak-anak yang belum bisa bicara. Sehingga kita tidak bisa mengetahui dengan pasti penyebab muntahnya

Dalam kondisi seperti ini, apa sih yang harus Bunda lakukan? Apakah harus memberinya minum sebanyak-banyaknya agar tidak dehidrasi atau justru menahannya beberapa saat agar tidak dimuntahkan kembali oleh si kecil?


"Jangan terlalu fokus untuk mencegahnya, tetapi lebih baik membiarkannya dalam waktu singkat," kata Tietje dalam Natural Remedies for Kids.Kate Tietje, seorang Ibu lima anak yang tertarik dengan kesehatan alami, penulis yang juga founder blog Modern Alternative Mama, mengatakan bahwa muntah sebenarnya menjadi cara tubuh menunjukkan kalau sedang tidak enak badan atau salah alami. 

Sedangkan untuk mengetahui penyebab muntah, Tietje mengatakan ada beberapa yang bisa menjadi pemicunya nih, Bunda. Simak ulasannya berikut ini:

1. Iritan lingkungan atau alergi makanan atau sensitif, karbon monoksida, atau lendir yang mengalir ke tenggorokan.

2. Infeksi: bakteri atau virus yang baru atau berkepanjangan; batuk sampai muntah dapat menjadi pertusis atau tersedak; atau keracunan makanan.

3. Pengaturan tubuh, obstruksi usus, mabuk perjalanan, kelelahan panas, efek samping obat / suplemen; atau tangisan / tantrum berlebihan.

"Muntah dapat disebabkan oleh apa pun yang mengganggu perut. Ini bisa menjadi tanda awal alergi makanan yang serius, jadi jika anak Anda muntah segera setelah makan dan menunjukkan tanda-tanda bengkak atau kesulitan bernapas, tangani sebagai keadaan darurat," ujar Tietje.

Apabila si Kecil flu, kata Tietje, umumnya akan diikuti dengan muntah. Ini terjadi karena lendir yang tertelan. Anak yang mengalami flu yang parah atau alergi musiman, dapat memuntahkan lendir berlebih di perutnya atau bahkan mungkin tersedak lendir di tenggorokannya, yang menyebabkan muntah.  

Bahkan beberapa anak yang sangat histeris ketika tantrum juga bisa menyebabkan muntah. Tapi, seringkali, itu pertanda virus perut. Untuk pengobatannya, Tietje menjelaskan, itu semua tergantung pada penyebab muntahnya. Ada beberapa pengobatan yang dapat dicoba, dan pengobatan ini dapat menenangkan perut dan meminimalkan muntah.  

“Jika Anda mencurigai adanya penyakit atau racun makanan, jangan langsung menghentikan muntah.  Paling aman bagi anak Anda untuk mengeluarkannya dari sistem mereka," jelas Tietje. 

Nah, menghadapi anak yang muntah-muntah, lakukan langkah-langkah di bawah ini:

1. Istirahatkan perut

Namun, yang paling penting pertama-tama adalah istirahatkan perut segera setelah muntah.  Seorang anak yang baru saja muntah akan mengalami sakit perut yang sangat sensitif.  Memasukkan apa saja ke dalamnya kemungkinan hanya akan memicu lebih banyak muntah.  

"Menunggu setidaknya 15 hingga 20 menit penting sebelum meminum apa pun. Kami lebih suka menunggu 2 jam setelah episode muntah terakhir dan kemudian memasukkan larutan elektrolit dengan sedikit tegukan selama beberapa jam berikutnya," kata Tietje.  

2. Memberi teh

Menurutnya, satu sampai dua sendok teh setiap 5 sampai 10 menit lebih baik daripada menyuruh anak menelan banyak cairan hanya untuk memuntahkannya nanti. 

3. Memberi ASI

Apabila ini menimpa bayi, perhatikan apakah bayi dehidrasi. Bunda dapat mencoba sedikit ASI atau larutan elektrolit setelah 15 hingga 30 menit, apabila anak tidak muntah.  ASI dalam jumlah kecil dapat diberikan di sela-sela muntah;  itu dicerna dengan sangat cepat sehingga dapat membantu bayi.

Sementara Dr Bob Zajac, dokter anak bersertifikat, menjelaskan bayi dan anak-anak itu buang air kecil setidaknya tiga kali sehari atau setiap delapan jam meskipun itu bukan jumlah normalnya.

"Jika mereka tidak dapat mempertahankan jadwal ini, risiko terkait dehidrasi meningkat drastis, dan evaluasi medis disarankan," jelas Zajac.

Semoga tips mengatasi anak muntah di atas membantu ya, Bunda. Semoga si kecil segera sehat kembali. 

Bunda, simak juga yuk 8 obat alami untuk turunkan demam anak dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]



(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda