Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

5 Tips Aman Menyunatkan Anak di Masa Pandemi COVID-19

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Rabu, 21 Oct 2020 17:29 WIB

Little boy wearing protective underwear after circumcision.
5 Tips Aman Menyunatkan Anak di Masa Pandemi COVID-19Foto: Getty Images/iStockphoto/LeventKonuk
Jakarta -

Di masa pandemi COVID-19, Bunda mungkin khawatir membawa anak ke fasilitas kesehatan, misalnya membawa anak untuk sunat. Soal ini, menurut praktisi khitan dr.R. Karno Ariwibowo, ini semua bergantung pada kondisi anak.

"Selama wabah Corona ini memang kita harus berada di rumah, namun kadangkala kita tetap harus mengunjungi fasilitas kesehatan salah satunya apabila terjadi suatu keadaan fimosis (sumbatan pada ujung kulit penis) pada putra kita," ujar dokter yang tergabung di Asosiasi Dokter Khitan Indonesia (ASDOKI) ini.

Karno mengatakan, pada keadaan tertentu, fimosis harus dilakukan tindakan berupa khitan atau sunat. Ia pun membagikan tips aman anak sunat di masa pandemi COVID-19.

"Ada beberapa tips agar kita tetap aman ketika harus melakukan tindakan khitan atau sunat di saat pandemi," ujarnya di video yang diunggah oleh ASDOKI Pusat di Facebook, dikutip Senin (19/10/2020).

Untuk melihat tipsnya, simak ulasan di bawah ini:

1. Manfaatkan klinik khusus khitan

Saat ini banyak sekali klinik, fasilitas kesehatan yang mengkhususkan untuk tindakan khitan atau sunat. Tentunya dengan tips ini relatif lebih aman untuk Bunda dan anak.

"Karena di klinik tersebut tidak terlalu banyak orang yang datang ke berbagai penyakit," kata Karno.

Selain itu, klinik khusus khitan pastinya telah menerapkan aturan protokol kesehatan yang sesuai dengan standar.

2. Konsultasikan dahulu secara daring atau telepon

Untuk tips yang kedua, lebih baik konsultasikan dahulu dengan klinik khitan tujuan Bunda melalui daring atau telepon. Sebisa mungkin, tidak langsung datang ke klinik selama pandemi.

Ini juga untuk memastikan apakah kondisi anak, misalnya mengalami fimosis, harus ditindak segera disunat atau dapat ditunda. Dengan begini, Bunda tidak akan merasa khawatir.

Bunda juga akan mendapat jawaban apakah anak perlu segera disunat atau lebih baik ditunda terlebih dahulu.

3. Buat janji

Buat janji ini penting ketika anak dinyatakan untuk segera ditindak, Bunda. Dengan membuat janji, kita akan datang sesuai dengan jadwal sunat yang ditentukan. Kita juga masih punya waktu untuk persiapkan mental anak.

"Namun, jika kondisinya diharuskan untuk segera dikhitan, maka buatlah janji waktu pelaksanaan khitan," kata Karno.

Setelah membuat janji, Bunda disarankan datang ke klinik sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Apabila ada perubahan jadwal, Bunda bisa konsultasikan lagi ke klinik.

4. Patuhi protokol kesehatan

Jangan lupa untuk selalu patuhi aturan protokol kesehatan di mana pun Bunda berada, termasuk di klinik sunat. Biasanya, klinik sunat akan batasi jumlah pengantar si kecil.

"Ini karena semakin banyak orang, risiko penularan penyakit menjadi semakin besar," ujar Karno.

Jangan lupa juga untuk selalu cuci tangan dan gunakan hand sanitizer pada saat Bunda dan anak berada di klinik ya.

5. Manfaatkan fasilitas sunat di rumah

Beberapa klinik atau rumah sunat menawarkan layanan sunat di rumah. Bunda bisa manfaatkan fasilitas ini selama pandemi.

Pelayanan sunat di rumah ini juga tentunya akan membuat anak menjadi lebih nyaman dan risiko tertular saat berada di luar rumah menjadi lebih kecil.

Meskipun mungkin relatif lebih mahal, namun kesehatan anak, Bunda, serta anggota keluarga lainnya tetap nomor satu ya. Semoga tips aman anak sunat di masa pandemi ini bisa membantu Bunda ya.

Simak juga cara menjaga jarak di era pandemi:

[Gambas:Video Haibunda]



(aci/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda