Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

1.000 Hari Pertama Anak, Apa Saja Gizi yang Dibutuhkan Si Kecil?

Erni Meilina   |   HaiBunda

Minggu, 24 Jan 2021 11:32 WIB

young mother breastfeeding
Ilustrasi menyusui/ Foto: iStock

Apa itu 1.000 hari kehidupan pertama anak atau yang biasa disebut dengan HPK? 1.000 hari pertama anak dimulai saat dari pembuahan di dalam rahim Bunda sampai anak berusia 2 tahun. 1.000 hari pertama anak adalah waktu yang luar biasa penting dan memiliki kerentanan yang sangat besar. Seberapa baik dan buruknya pengasuhan Bunda pada anak, maka selama masa ini akan berdampak besar pada kemampuan anak untuk tumbuh, belajar, dan berkembang. 

1.000 hari pertama adalah saat otak anak mulai tumbuh dan berkembang dan saat fondasi untuk kesehatan hidup anak dibangun. Maka dari itu, penting untuk Bunda tahu lebih jauh mengenai 1.000 hari pertama anak untuk memaksimalkan tumbuh kembang anak. Perkembangan otak anak pada usia 2 tahun sudah mencapai 80 persen dari otak Bunda sebagai orang dewasa, lho. Selama ini, otak mengembangkan fungsi motorik seperti keseimbangan, koordinasi, dan postur tubuh. Ini juga merupakan waktu kritis memungkinkan anak untuk membuat dan mengambil memori.

Inilah yang menyebabkan mengapa anak yang berusia 0 sampai 2 tahun disebut dengan masa kritis pertumbuhan dan perkembangan anak. Jika perkembangan anak tidak maksimal pada 1.000 hari pertamanya, ini dapat berakibat fatal saat anak menginjak usia remaja hingga dewasa, Bun. Pasti Bunda tetap mengharapkan anak Bunda tumbuh dan berkembang menjadi anak yang unggul ya. Maka dari itu, 1.000 hari pertama anak ini penting untuk Bunda ketahui. 

Gizi anak memainkan peran dasar dalam perkembangan Si Kecil. Gizi yang buruk dalam 1.000 hari pertama anak dapat menyebabkan kerusakan permanen pada pertumbuhan otak anak, memengaruhi kemampuannya untuk berprestasi di sekolah dan memperoleh penghidupan yang baik. Gizi yang tidak baik juga dapat menyebabkan obesitas, diabetes, dan penyakit kronis lainnya di kemudian hari yang dapat menyebabkan masalah kesehatan seumur hidup pada anak, Bun.

Pada 1.000 hari pertama anak, tentunya nutrisi yang Bunda dapatkan juga harus diperhatikan. Mengingat 1.000 hari pertama anak dihitung saat pembuahan dalam rahim dimulai. Bunda harus mengonsumsi banyak nutrisi, baik dari mikronutrien ataupun makronutrien agar janin dapat tumbuh berkembang dengan baik.

“Kebutuhan nutrisi biasanya ada makronutrien dan mikronutrian,” ujar dr. Ivan M. Sondakh, Sp.OG dari Mayapada Hospital mengatakan, dikutip dari live Instagram HaiBunda (22/01/2021).

Nutrisi yang didapat bayi dari Bunda melalui makanannya adalah bahan bakar yang sangat diperlukan yang mendorong banyak transformasi yang luar biasa. Mulai kehamilan, nutrisi dibutuhkan untuk pembentukan neuron baru, sel yang membentuk jaringan yang mentransmisikan dan menerima impuls saraf, untuk menutupi akson dengan mielin, zat lemak yang mempercepat kecepatan impuls saraf yang bergerak dari satu sel ke yang lainnya. 

Simak juga tips menyusun menu makanan untuk mencegah anak kurang gizi dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

Banner Fanny Fabriana Sekeluarga Terkena Covid-19



Gizi Yang Dibutuhkan Anak di 1.000 Hari Pertama Kehidupan Anak

Ilustrasi Mpasi

Ilustrasi MPASI/ Foto: Istock

Nutrisi juga mendorong pembentukan sinapsis, yang memberikan dasar untuk kemampuan belajar. Ketika seorang ibu kekurangan kalori, protein, asam lemak atau mikronutrien yang merupakan kunci dalam kehamilan, maka proses perkembangan saraf yang penting pada anak dapat terganggu, Bunda.

ASI adalah makanan utama untuk bayi berusia 0 sampai 6 bulan. ASI mengandung berbagai nutrisi, faktor pertumbuhan, dan hormon yang penting untuk perkembangan otak anak sejak dini. Karena ASI adalah zat hidup dengan komponen unik yang tidak dapat direplikasi dalam susu formula bayi, pengaruhnya terhadap perkembangan otak tidak tertandingi. Para ilmuwan dapat melihat bahwa anak-anak yang diberi ASI eksklusif selama 6 bulan telah meningkatkan perkembangan di beberapa wilayah otak, terkait dengan fungsi eksekutif, perencanaan, sosial-emosional fungsi dan bahasa. 

Pada tahap balita, otak anak terus tumbuh dan berkembang dengan sangat cepat. Kecepatan pemrosesan saraf anak yaitu, seberapa cepat otak dapat menafsirkan dan menyampaikan informasi juga meningkat secara dramatis selama masa kanak-kanak, memungkinkan otak muda melakukan tugas yang lebih kompleks.

Makanan sebagai bahan utama untuk perkembangan otak luar biasa yang terjadi pada anak usia dini, dan nutrisi selama periode ini tetap sangat penting. Secara khusus, protein, zat besi, zinc, dan yodium sangat penting untuk otak balita yang berkembang pesat. Zat besi memainkan peran penting dalam perkembangan otak selama 1.000 hari pertama anak, dan kerusakan yang disebabkan oleh kekurangan zat besi selama kehamilan dan 2 tahun pertama kehidupan seorang anak tidak dapat diubah. 

Anak-anak usia 1 hingga 3 tahun membutuhkan zat besi setiap harinya, dan kecuali balita diberi makan daging atau makanan kaya zat besi lainnya, mereka kemungkinan tidak akan cukup mengonsumsi zat besi. Kekurangan zat besi pada bayi dan balita dapat menyebabkan gangguan belajar dan perilaku sosial-emosional, termasuk kurangnya interaksi sosial dan kewaspadaan, peningkatan sifat lekas marah, kewaspadaan dan perilaku terhambat, serta berkurangnya minat bermain. 

Bunda boleh memberikan snek kepada anak tapi tidak di waktu menjelang makan besarnya. Hal ini dapat mengakibatkan anak menjadi kenyang dan enggan untuk makan makanan utamanya. Bunda cukup memberikan makanan kecil di waktu-waktu tertentu seperti 2 atau 3 jam setelah sarapan atau sebelum makan siang. Kemudian Bunda juga bisa memberikan makanan kecil sore sebagai pengantar anak sebelum makan malam.


(som/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda