Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Anak Bunda Suka Membantah? Coba 6 Trik Menghadapinya Tanpa Emosi

Nanie Wardhani   |   HaiBunda

Rabu, 26 May 2021 13:55 WIB

kindergarten children is scolded by school teacher
Tips parenting atasi anak membantah/ Foto: Getty Images/iStockphoto/KatarzynaBialasiewicz

Jakarta -  Seiring bertambahnya usia Si Kecil, tentu saja semakin banyak perilakunya yang menjadi tantangan bagi Bunda dalam mendidiknya. Salah satunya adalah saat Si Kecil mulai bisa membantah atau menjawab apa saja yang Bunda sampaikan.

Wah, kalau sudah begini rasa jadi kesal ya, Bunda. Kalau kesabaran habis, bukan enggak mungkin Bunda atau Ayah memarahi hingga mencubit mereka agar menurut. Siapa hayoo yang di rumah juga sering merasakan hal ini?

Hmmm.. Sebelum kesabaran habis, berikut beberapa tips parenting yang Bunda bisa lakukan untuk mengatasi anak yang suka membantah nih. Yuk simak lengkapnya seperti dikutip dari Parents ini ya:

1. Jaga Ketenangan Bunda

Bunda perlu berhati-hati dalam memilih cara menanggapi Si Kecil saat mulai membantah, karena cara Bunda merespon bisa memperkuat atau justru mengganggu hubungan dengan Si Kecil. Jika Bunda terlalu lunak, perilaku Si Kecil bisa semakin buruk, tapi jika terlalu keras juga bisa membuat Si Kecil mereka dirinya tidak bisa mengekspresikan dirinya, dan bisa mengakibatkan dirinya jadi pribadi yang tertutup.

Banner YouTuber Tampan Semarang

Berteriak, mengancam atau memarahi dengan keras hanya akan memperburuk suasana. Sebaiknya Bunda tahan emosi, tarik napas dalam-dalam, hitung sampai 10 atau 20 hitungan, lalu tanya pada diri Bunda apakah yang akan Bunda sampaikan akan memperbaiki atau menyakiti suasana yang sudah tidak enak tersebut.

Jika Bunda sudah mulai merasa akan lepas kendali, atau Si Kecil yang sudah lepas kendali, maka tenanglah dan katakan bahwa diskusi akan dilanjutkan nanti jika semua sudah lebih tenang. Lalu, tinggalkan tempat tersebut dan pindah ke ruangan lain di dalam rumah. Jika Bunda dan Si Kecil sedang ada di tempat umum, maka hindarilah komunikasi sama sekali dengan Si Kecil agar tidak semakin parah. 

2. Tentukan Akar Masalahnya

Membantah orang tua tidak selalu merupakan ekspresi perasaan Si Kecil, bahkan mungkin akar masalahnya tidak ada kaitannya dengan Bunda. Mungkin Si Kecil ada masalah di sekolah, dan melampiaskannya ke Bunda karena merasa itu sasaran empuknya.

Jika ini yang terjadi, maka Bunda harus berusaha tenang dan tanyakan akar masalahnya tersebut dengan pertanyaan seperti "Ada apa tadi di sekolah?" Atau "Apa kamu butuh waktu untuk sendirian?" Dengan menemukan alasan dibalik perilakunya tersebut akan mempermudah Bunda dalam mencari solusinya. 

3. Jelaskan Apa Yang Bisa Diterima

Jika Si Kecil yang biasanya sopan tiba-tiba berbicara kasar saat merespon Bunda, kemungkinan dia hanya mengulang dan mengikuti omongan orang lain sebelumnya, tanpa dia pahami bahwa dia sedang berperilaku tidak sopan.

Bisa saja dia baru mendengar temannya di sekolah mengatakan hal tertentu yang tidak sopan, lalu dia ingin seperti temannya dan akhirnya meniru kata-kata temannya. Jadi Bunda harus menjelaskan lebih jelas kepada Si Kecil mengenai kalimat apa saja yang boleh dan tidak boleh.  

4. Berlakukan Konsekuensi

Setelah Bunda membahas tentang perilaku dan kalimat apa saja yang tidak pantas untuk diucapkan, beri tahu juga Si Kecil bahwa akan ada konsekuensinya jika dia melanggar peraturan tersebut. Tentukan konsekuensinya misalkan dalam bentuk hilangnya kenyamanan dia seperti sesi main game, sesi menonton TV dan lain-lain.

Lalu, pastikan Bunda memberitahu Si Kecil dari sejak awal, agar dia tidak kaget saat tiba-tiba dia mendapat hukuman. Selain itu, pastikan Bunda konsisten dengan peraturan yang telah dibuat untuk menunjukkan keseriusan Bunda.

5. Contohkan Harapan Bunda

Sangat penting untuk mencontohkan perilaku yang Bunda harapkan dari Si Kecil. "Setiap anak belajar dengan meniru apa yang mereka lihat, terutama di rumah", ujar Gail Gross, Ph.D., Ed.D., a psikolog keluarga di Houston.

Jika Si Kecil tidak sengaja mendengar Bunda berbicara dengan pedas ke pasangan atau mertua Bunda, maka dia akan mengira hal tersebut tidak masalah dilakukan kepada siapa pun, termasuk ke Bunda. Jadi pastikan Bunda bicara dan perlakukan orang lain dengan rasa hormat, bahkan pada saat Bunda pikir dia tidak ada di sekitar Bunda (kadang Si Kecil bisa mendengar semuanya).

Selain itu, coba evaluasi interaksi Bunda dengan Si Kecil. "Jika Bunda menemukan sebuah pola perilaku membantah pada Si Kecil semakin lama semakin parah, kadang yang terbaik yang bisa Bunda lakukan adalah merekam dengan ponsel Bunda", ujar Erik A. Fisher, Ph.D., psikolog sekaligus penulis buku The Art of Empowered Parenting: The Manual You Wish Your Kids Came With. 

Dari rekaman itu Bunda akan tahu seperti apa nada bicara Si Kecil dan nada bicara Bunda sendiri. Biasanya saat orang tua mendengarkan rekaman tersebut, mereka akan sadar bahwa mereka menggunakan nada bicara yang sama seperti anaknya. Dan itulah cara Si Kecil mempelajarinya, dengan meniru orang tuanya. 

6. Berikan Pujian Pada Kesopanan

Perhatikan baik-baik saat Si Kecil menunjukkan perilaku positif. Saat mereka bicara dan berekspresi dengan penuh hormat, tunjukkan persetujuan Bunda. Katakan padanya "Bunda suka deh sama cara kakak menunggu giliran untuk menyampaikan pendapat" atau "Kakak hebat sudah menjelaskan maksud kakak tanpa perlu membentak".

Ini akan membuat mereka merasa lebih nyaman dan menyadari bahwa orang tua mereka juga memerhatikan hal positif yang telah dilakukannya. Bagian terbaiknya dari hal ini, mereka akan lebih jarang membantah.

Demikian enam trik untuk mengatasi anak yang suka membantah, Bunda. Lalu, apakah Bunda sudah pernah tahu tentang disiplin positif? Yuk simak penjelasan di halaman berikutnya.

 

Bunda, ternyata ini lho alasan suami suka merusak aturan disiplin di rumah. Klik video di bawah ya:

[Gambas:Video Haibunda]


DISIPLIN POSITIF YANG LEBIH BAIK UNTUK PERILAKU ANAK

kindergarten children is scolded by school teacher

Tips parenting atasi anak membantah/ Foto: Getty Images/iStockphoto/PRImageFactory

Seperti dikutip dari Healthline, disiplin positif adalah sebuah gaya parenting di mana orang tua dan pengasuh dapat memperkuat perilaku yang baik dan menghilangkan perilaku yang tidak diinginkan tanpa menyakiti anak secara fisik atau verbal.

Para ahli mengatakan disiplin positif lebih efektif daripada disiplin tradisional dalam jangka panjang dan memberikan pelajaran yang lebih besar kepada anak-anak daripada sekadar kepatuhan.

Penelitian telah menemukan bahwa bentuk hukuman yang lebih tradisional, atau negatif, gagal mengarah pada pembelajaran jangka panjang dan sebenarnya dapat berkontribusi pada perilaku yang lebih tidak diinginkan, bukan kurang.

Hal terpenting yang bisa dilakukan orang tua adalah berusaha untuk tidak mendisiplinkan anak saat mereka sedang marah. Mereka akan lebih mungkin untuk menyakiti anak mereka secara fisik atau emosional dan tidak akan dapat terhubung dengan anak mereka atau mengambil semangat seseorang yang mencoba mengajari anak pendekatan terbaik untuk membuat keputusan yang lebih baik.

Nah, jika Bunda tertarik untuk mempraktikkan disiplin positif di rumah, maka pertama-tama yang harus dilakukan adalah mengelola frustrasi Bunda sendiri, terutama ketika Si Kecil pasti melakukan sesuatu yang secara khusus diminta untuk tidak mereka lakukan atau merusak sesuatu yang penting bagi Bunda.

Dalam situasi ini, penting bagi Bunda untuk mundur dan menemukan cara untuk mengelola emosi Bunda sendiri sebelum mencoba mengajari anak apa konsekuensi dari tindakan mereka yang seharusnya.


(rap/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda