Cerita Alyssa-Dude Berbagi Peran Dampingi Anak Belajar Online Saat Pandemi

Keluarga Alyssa Soebandono / Foto: Instagram @ichasoebandono

Pandemi COVID-19 masih belum usai. Namun anak-anak tak boleh kehilangan akses mereka terhadap pendidikan, Bunda. Hal itu berusaha dipenuhi oleh pesinetron Alyssa Soebandono.

Aktris 29 tahun itu kini sudah dikaruniai dua orang anak. Mereka adalah Muhammad Dirgantara Ariendra Harlino dan Malik Mahendra Harlino yang telah bersekolah.

Putra pertamanya, Rendra sudah masuk ke bangku sekolah dasar. Sedangkan Malik baru saja memulai pendidikan TK. Mengasuh dua anak dengan jenjang pendidikan yang berbeda membuat Alyssa harus beradaptasi di masa pandemi.

"Rendra sempat merasakan sekolah offline sebelum pandemi. Perubahan offline ke online tidak terlalu kaget. Kalau Malik, belum pernah ada pengalaman belajar dengan guru secara online sehingga masih harus didampingi," ungkap Alyssa di peluncuran SGM #AyoTunjukTangan, beberapa waktu lalu.

Alyssa Soebandono tetap memastikan kedua putranya tetap mendapatkan akses pendidikan di masa pandemi dengan metode belajar online. Ia berbagi peran dengan suaminya, Dude Harlino dalam mendidik anak.

Banner Putri Ahok dan Puput/ Foto: Mia Kurnia Sari

Wanita yang akrab disapa Icha itu bergantian mengajarkan kedua anaknya dengan suami. Mereka berbagi tugas ketika menemani Rendra dan Malik belajar online dari rumah.

"Ini semua yang penting orang tuanya harus mau kerjasama. Icha dan kak Dude menjaga anak kita supaya tidak kebingunan dan stress. Kalau Icha pegang Rendra, Dude pegang Malik," ucapnya.

Tak dapat dipungkiri, pasangan yang menikah di 2014 itu merasa kesulitan mengajarkan anak-anak yang masih beradaptasi memakai gadget sebagai media belajar. Dibutuhkan kesabaran agar sang putra mau duduk manis di depan laptop sambil memerhatikan guru.

Alyssa Soebandono juga kerap dihadapkan dengan teman-teman sekelas Rendra yang jauh lebih unggul dibanding putranya. Simak solusi Icha di halaman berikutnya.

Saksikan juga video tips belajar online yang efektif selama pandemi

[Gambas:Video Haibunda]

GALI POTENSI ANAK

Keluarga Alyssa Soebandono / Foto: Instagram @ichasoebandono

Ketika mengikuti pelajaran, Alyssa Soebandono menyadari adanya siswa lain yang lebih unggul di mata pelajaran tertentu. Namun ia punya trik agar sang putra tidak berkecil hati.

"Icha pribadi bersaha kasih pengertian. Tidak apa-apa kalau ada temannya sudah lancar baca, bukan berarti Rendra juga harus lancar sekarang. Setiap anak fasenya berbeda-beda, yang penting bagaimana Rendra harus berusaha," tutur Alyssa.

Alyssa dan Dude juga memanfaatkan pandemi sebagai kesempatan untuk menggali potensi kedua putranya. Ternyata, Rendra sangat unggul di bidang olahraga.

Belajar di rumah membuat mereka mendapatkan banyak waktu untuk melatih sang putra di bidang olahraga. Sesekali, mereka mengajak Rendra berlatih agar tidak bosan belajar online terus-terusan di depan laptop.

"Rendra senang olahraga dan ternyata di sekolah dari beberapa komentar guru juga seperti itu. Selama pandemi, kita gali potensi dia di bidang itu sambil kita bantu catch up di bidang lain," ujarnya.

Terkait mengasuh anak di masa pandemi, ada tips megnenai cara mendidik si kecil dari Kak Seto di halaman selanjutnya, Bunda.

SARAN KAK SETO

Pretty young mother reading a book to her daughter. Family holiday and togetherness.

Foto: Instagram @ichasoebandono

Pandemi menjadi masa yang cukup berat bagi banyak orang. Bunda dan pasangan harus mengambil peran sebagai guru dalam mendidik anak di rumah, seperti Alyssa Soebandono dan Dude Harlino.

Menurut pengamat dan psikolog anak Seto Mulyadi, mendidik anak di masa pandemi dapat dilakukan secara menyenangkan untuk mencegah stres yang terjadi pada anak dan orang tua.

"Berikan suasana bahagia sehingga anak gembira. Mengajarlah dengan cara ramah anak, gunakan nada indah misalnya dengan nyanyian. Jangan lupa senyum. Kalau Bunda ngomel dan cemberut nanti anak malah ikutan pusing," tutur Kak Seto di kesempatan yang sama.

Hindari menggunakan kata-kata kasar serta mengkritik anak terlalu pedas. Sebab, mental anak yang tertekan akan membuat mereka kehilangan semangat belajar di kemudian hari.

Kak Seto menjelaskan, setiap anak pasti memiliki potensi diri yang berbeda-beda. Manfaatkan waktu belajar di rumah sebagai momen untuk menggali bakat si kecil.

"Orang tua harus menumbuhkan rasa percaya diri pada anak. Mereka akan hancur kalau selalu dikritik dan disalahkan. Jangan sampai anak depresi, karena itu nanti namanya kekerasan anak atas nama pendidikan," imbuhnya.