Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

4 Tips Bermain Bersama Anak, Ada Mainan Populer di Masa Pandemi COVID-19

Annisa A   |   HaiBunda

Sabtu, 11 Sep 2021 10:12 WIB

Mother spending time with her daughter playing with toys
Ilustrasi mainan anak/ Foto: Getty Images/iStockphoto/BartekSzewczyk

Mainan berperan penting dalam tumbuh kembang anak. Usia 0 sampai 5 tahun seharusnya menjadi masa bermain anak-anak sebelum mereka bersekolah. Di masa pandemi, bermain juga bisa mempererat hubungan Bunda dengan Si Kecil lho.

Selama pandemi, orang tua punya peluang lebih besar untuk menghabiskan waktu bersama Si Kecil di rumah. Namun terkadang, masih banyak orang tua yang disibukkan dengan kegiatan work from home (WFH) di depan laptop.

Penggunaan gadget yang meningkat di masa pandemi juga turut memengaruhi kebiasaan anak-anak. Mereka meniru Ayah dan Bunda yang selalu sibuk berhadapan dengan gadget. Bahkan tak sedikit orang tua yang gemar memberikan gadget pada anak sebagai 'hiburan'.

Terlalu banyak membiarkan anak terpapar gadget akan berdampak buruk pada tumbuh kembangnya. Di usia 0 sampai 5 tahun, anak membutuhkan permainan agar tidak mengalami gangguan sensori.

"Sekarang ini sedang marak gangguan sensori, di mana indra si anak mulai dari sentuhan, pembau, kemampuan keseimbangan, dan lainnya tidak berfungsi dengan baik karena kurang terlatih lewat permainan," kata dr Mesty Ariotedjo, Sp. A di Virtual Campaign Launch ELC Main Sama Anak, Kamis (9/9/2021).

Agar masa bermain Si Kecil tetap optimal di masa pandemi, berikut ini tipsnya Bunda:

1. Kenali jenis mainan yang sesuai usia anak

Banyak mainan anak tersedia di pasaran, namun tak semua mainan dapat diberikan untuk Si Kecil lho. Setiap mainan dirancang khusus sesuai dengan tahapan usia anak.

Bunda harus mengenali mainan apa yang sesuai dengan usia anak sebelum membelinya. Penggunaan mainan yang tepat dapat merangsang tumbuh kembang mereka dengan lebih optimal.

Bunda sebenarnya sudah bisa mengajak anak bermain sejak masih di dalam kandungan. Menurut dr Mesty, perkembangan otak anak sudah terjadi sejak usia 0 tahun dan dapat diberikan stimulus dengan cara diajak berbicara.

"Kemudian pada 3-5 bulan pertama, kemampuan melihat dan mendengarnya mulai berkembang. Oleh karena itu, penting untuk mengajak mereka bermain dengan benda-benda berwarna mencolok dan suara menarik. Misalnya mainan yang ada musiknya," tutur dr Mesty.

Selain memilih mainan yang tepat dengan usia anak, jangan lupa simak tips di halaman berikutnya.

Saksikan juga video 8 mainan anak untuk usia 2 tahun:

[Gambas:Video Haibunda]

KEHADIRAN ORANG TUA

Adorable Asian Toddler baby girl sitting on chair and playing with color developmental toys at home.

Ilustrasi mainan anak/ Foto: Getty Images/iStockphoto/ake1150sb

2. Keamanan mainan anak

Selain menentukan jenis mainan anak sesuai dengan usia, Bunda juga tidak boleh lupa dengan faktor keamanan. Perhatikan dengan baik apakah mainan tersebut aman sehingga tidak melukai anak.

Beberapa mainan anak untuk usia 1-2 tahun biasanya terbuat dari berbagai macam tekstur. Pada usia bayi, anak memang diharuskan untuk mengenal berbagai macam tekstur demi melatih indra peraba. Namun pastikan juga teksturnya tidak terlalu kasar, Bunda.

"Perhatikan bentuk mainannya juga. Mainan balita tidak boleh ada potongan kecil, jadi tidak ada kemungkinan tertelan oleh mereka. Kalaupun jatuh, pastikan pecahan dari mainan tidak menjadi pecahan kecil sehingga tidak melukai mereka," tutur dr Mesty.

3. Temani anak bermain

Membelikan mainan saja tidaklah cukup, Bunda. Orang tua perlu berperan aktif dalam mendampingi Si Kecil bermain. Kehadiran orang tua akan membantu stimulus anak terhadap mainan.

WHO dan Unicef menyarankan, setidaknya orang tua meluangkan waktu minimal sehari 30 menit dengan anak. Durasi tersebut berlaku untuk satu anak atau secara one on one.

"Jadi kalau punya 3 anak, berarti sehari luangkan waktu 1,5 jam," ucapnya.

Selain Bunda, jangan lupa untuk mengajak Ayah ikut serta di dalam permainan anak. Kehadiran Ayah akan menambah keseruan permainan dan membuat kegiatan tersebut jadi lebih efektif.

"Penelitian menunjukkan 47 persen ayah tidak terlibat dalam aktifitas permainan anak. Padahal perkembangan anak bisa lebih tinggi jika ayah ikut serta," kata dr Mesty.

Tren mainan apa yang banyak diminati di masa pandemi ya? Simak di halaman berikutnya, Bunda.

PERMAINAN POPULER SAAT PANDEMI

little girl's bare feet in the grass. little girl running  at sunset little girl's bare feet in the grass. little girl running  at sunset

Ilustrasi anak bermain/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Lolkaphoto

4 Tren mainan di masa pandemi

Agar permainan terasa lebih seru dan tidak membosankan, Bunda bisa memberikan mainan anak terbaru untuk Si Kecil. Biarkan Si Kecil tetap update dengan mainan terkini.

Saat ini ada beberapa jenis mainan yang sangat diminati di masa pandemi lho. Salah satunya adalah role play atau bermain peran. Misalnya, Bunda dapat mengajak anak bermain sebagai penjual dan pembeli barang. Bunda juga bisa berperan sebagai dokter dan pasien.

"Selain melatih imajinasi, mereka juga belajar sosialisasi karena role play bisa dimainkan bersama kakak, Ayah, dan Bunda. Anak juga dapat sekalian belajar berbahasa dan bersosialisasi," kata Manda Putri, Marketing Manager ELC Indonesia.

Selain role play, anak juga bisa mencoba permainan outdoor yang saat ini tengah populer. Meski di rumah saja, anak tetap bisa bermain di luar rumah. Bunda bisa mengubah halaman atau teras menjadi spot bermain anak.

Gunakan area tersebut sebagai tempat bermain dan merangsang indra Si Kecil. Biarkan mereka menyentuh rumput, tanah, dan terkena sinar matahari.

Bunda dapat memainkan permainan yang merangsang aktivitas fisik seperti kuda-kudaan, mobil-mobilan, main bola, hingga lompat tali.


(anm/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda