Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Kenali 9 Jenis Bintik Merah pada Kulit Bayi dan Cara Mengatasinya

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Senin, 25 Oct 2021 09:16 WIB

Female hand applying the cream on baby's face
9 Jenis Bintik Merah pada Kulit Bayi/ Foto: iStock

Kulit bayi berbeda dengan kulit orang dewasa ya, Bunda. Kulit bayi masih sensitif terhadap produk perawatan kulit hingga sentuhan benda asing lho.

Rasa gatal hingga timbul bintik merah dapat menjadi manifestasi atau efek dari kulit sensitif ini. Penyebabnya dapat beraneka ragam, mulai dari ringan hingga berat.

Menangani bintik merah pada bayi enggak boleh sembarangan ya. Bunda harus mencari tahu dulu penyebabnya supaya buah hati mendapatkan penanganan yang tepat.

Penyebab bintik merah

Bintik merah pada kulit bayi bisa disebabkan karena beberapa hal. Berikut tiga penyebab umumnya yang perlu Bunda tahu:

1. Iritasi

Iritasi umum yang dapat mengganggu kulit sensitif bayi adalah air liur, kotoran, tisu bayi, detergen, sabun, tabir surya, hingga logam.

2. Alergi

Reaksi alergi dapat menyebabkan bintik merah pada bayi dalam berbagai bentuk. Ini bisa berupa gatal-gatal seperti bilur atau bercak kering. Eksim adalah versi paling umum dari ruam bayi yang disebabkan oleh alergi.

3. Infeksi

Infeksi dapat menyebabkan berbagai jenis bintik merah pada bayi, yang paling umum akibat jamur atau virus yang muncul di kulit lengan dan kaki. Ini juga dapat berlangsung selama beberapa hari hingga seminggu serta menyebar selama beberapa hari dan kemudian mulai hilang.

"Bintik merah terjadi ketika bayi memiliki penyakit virus tertentu dan mungkin berhubungan dengan demam atau gejala lain," kata Anna Bender, dokter kulit anak di Weill Cornell Medicine, dikutip dari The Bump.

Jenis bintik merah pada bayi

Bintik merah yang dialami si kecil berdasarkan penyebabnya, ada beberapa jenis, Bunda. Untuk mengatasinya pun harus melihat penyebabnya. Dikutip dari beberapa sumber, berikut beberapa jenis bintik merah pada bayi:

1. Jerawat bayi

Jerawat tidak hanya terjadi pada anak remaja dan dewasa, karena sebenarnya hal ini juga sangat normal dialami oleh bayi. "Ini juga dikenal sebagai jerawat neonatal, ini adalah ruam yang umum terjadi pada bayi selama bulan pertama kehidupan," kata Bender.

Diperkirakan hormon yang diturunkan dari ibu ke bayi dalam kandungan dapat menyebabkan jerawat pada bayi. Jerawat bayi biasanya terlihat seperti benjolan kecil berwarna merah, bukan warna merah seperti ruam yang menyebar.

Gejala

  • Jerawat bayi biasanya terlihat seperti berkelompok dan komedo putih.
  • Biasanya berkembang di pipi, hidung, dahi, belakang telinga dan kulit kepala.
  • Jerawat bayi bisa bertahan hingga tiga hingga empat bulan.

Cara mengatasi

Biasanya jerawat bayi hilang dengan sendirinya dengan pembersihan yang lembut. Sesekali Bunda mungkin perlu menemui dokter kulit jika kondisi ini berlangsung lebih dari tiga hingga empat bulan, dan mengkhawatirkan.

Baca halaman berikutnya untuk tahu jenis bintik merah pada bayi lainnya ya.

Simak juga pertolongan pertama anak alergi bunga, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

MENINGITIS HINGGA CAMPAK

Young mother hand wiping baby girl cheek with white cotton pad. Daily routine. Care about infant clean and soft body skin. Closeup. Side view.

9 Jenis Bintik Merah pada Kulit Bayi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/FotoDuets

4. Roseola

Roseola sering terjadi pada anak usia 6 bulan hingga 3 tahun, Bunda. Roseola adalah bintik-bintik merah datar yang lebarnya sekitar 2-3 milimeter (mm).

Gejala

  • Beberapa bintik merah menonjol tapi tidak gatal.
  • Disertai dengan suhu tinggi mendadak sekitar 40 derajat celsius, sakit tenggorokan, diare, batuk, dan pilek.
  • Saat demam hilang, bintik merah akan muncul.

"Ini biasanya dimulai di dada dan punggung, sebelum menyebar ke seluruh tubuh," kata dokter umum, Philippa Kaye, dikutip dari Made for Mums.

Cara mengatasi

Tidak dibutuhkan perawatan khusus. Anak beri banyak cairan, istirahat, dan obati demam.

5. Meningitis

Meningitis terjadi ketika selaput di sekitar otak dan sumsum tulang belakang meradang. Ini merupakan infeksi serius karena bisa menyebabkan kerusakan organ, dan otak permanen hingga kematian.

Gejala

  • Demam tinggi. Ukur suhu tubuh bayi karena demam tinggi adalah tanda klasik meningitis.
  • Lesu. Jika bayi kurang aktif dari biasanya, itu bisa jadi sinyal meningitis.
  • Muntah. Gejala ini lebih sering terjadi pada bayi bersamaan dengan hilangnya nafsu makan dan mudah tersinggung.
  • Bintik merah mudah atau merah di seluruh tubuh atau ruam ungu seperti memar kecil atau kapiler pecah di kulit, dan ruam merah yang gatal.

Cara mengatasi

Meningitis yang disebabkan virus biasanya hilang dengan sendirinya dalam 7-10 hari, tapi meningitis yang disebabkan bakteri membutuhkan perhatian medis segera. Biasanya antibiotik diberikan untuk mengatasinya. Namun untuk kasus yang lebih serius dibutuhkan rawat inap.

6. Campak

Bintik-bintik kecil yang halus lama-lama akan menjadi bercak. Ini sering dimulai di bagian kepala dan leher, kemudian menyebar ke bagian bawah tubuh. Paling umum, campak terjadi pada anak berusia 1 hingga 4 tahun.

Gejala

  • Bintik merah bisa menyerupai ruam roseola atau deman berdarah. Namun anak-anak yang menderita campak seringkali memiliki bintik-bintik kecil berwarna putih keabu-abuan di bagian dalam pipi sebelum bintik merah muncul di tubuh.
  • Demam tinggi, mata merah dan perih, batuk kering, dan pilek.
  • Kadang peka terhadap cahaya.

Cara mengatasi

Beri anak banyak cairan dan obat-obatan dengan dosis sesuai dengan usianya untuk menurunkan demam. Untuk mencegahnya, bisa melakukan vaksinasi campak.

"Campak tidak terlalu umum sekarang karena imunisasi MMR, namun siapapun yang belum divaksinasi dengan benar berisiko terkena," ujar Profesor Pediatri di Universitas Bristol, Adam Finn.

Ini dapat bermanifestasi dalam berbagai cara, tetapi dua tanda yang paling umum adalah gatal-gatal dan eksim. Ini bisa disebabkan oleh makanan atau obat-obatan yang membuat bayi alergi, atau ketika kulit bayi bersentuhan dengan bahan iritan.

ALERGI HINGGA EKSEM

Female hand applying the cream on baby's face

9 Jenis Bintik Merah pada Kulit Bayi/ Foto: iStock

7. Alergi

Gejala

Jika Bunda memperhatikan gejala berikut, bawa bayi segera ke UGD:

Pembengkakan pada bibir atau wajah. Jika bibir atau wajah bayi membengkak, itu pertanda reaksi alergi yang parah dan harus segera ditangani oleh dokter.
Mengi, yakni tanda-tanda kesulitan bernapas adalah tanda bahaya.

Cara mengatasi

Perawatan tergantung pada usia anak dan apa yang memicunya. Hilangkan alergen atau pemicunya dan gunakan obat alergi topikal maupun oral.

8. Eksem

Eksem berupa bintik merah dan kering yang kronis pada kulit. Ini adalah kelainan kulit paling umum pada bayi. Faktanya, 60 persen bayi mengalami eksem pada tahun pertama kehidupannya, Bunda.

"Kadang bayi terlalu banyak menggaruk bisa menyebabkan pendarahan dan mengganggu tidurnya," ucap Bender.

Eksem bisa terinfeksi jika tidak diobati, menyebabkan keropeng, dan bintik-bintik kulit keluar.

Gejala

  • Semakin parah eksem, semakin gatal bintik merahnya.
  • Bintik merah kering menandakan eksem ringan.
  • Bintik merah muda kering dan bersisik menandakan eksim sedang.
  • Bintik merah gelap dan bersisik menandakan eksem parah, yang biasanya disertai dengan gejala memburuk dan rasa gatal hebat di seluruh tubuh.

Cara mengatasi

Menjaga kulit bayi tetap lembap dengan mengoleskan krim kental setiap hari untuk mencegah munculnya eksim. Untuk kasus ringan bisa diobati dengan pelembap, sedangkan eksim sedang memerlukan krim atau salep kortison, dan eksim parah bisa diobati dengan produk yang dijual bebas.

9. Ruam air liur

Ini biasanya terjadi di wajah bayi saat kelenjar air liurnya aktif, yakni sekitar usia 3 atau 4 bulan.

Gejala

  • Bintik merah yang teriritasi berada di sekitar mulut, dagu, dan leher bayi yang selalu basah oleh air liur
  • Kulit mengelupas, bisa tampak sedikit bersisik dan kering

Cara mengatasi

Salah satu cara mencegah dan menyembuhkan ruam bayi akibat air liur bayi ialah menjaga kulit yang rentan terkena tetap kering. Bunda bisa juga mengoleskan salep lembut bebas resep sebelum dan sesudah makan sebagai pelindung untuk mencegah air liur menyentuh kulit, sehingga ruam air liur bayi dapat sembuh di bawahnya.


(ank/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda