Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Operasi Caesar Berdampak pada Sistem Kekebalan Tubuh Anak? Ini Penjelasan Pakar

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Sabtu, 30 Oct 2021 19:00 WIB

bayi baru lahir
Operasi Caesar Bisa Berdampak pada Sistem Kekebalan Tubuh Anak/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Operasi caesar merupakan metode kelahiran bayi yang dilakukan dengan tindakan sayatan di perut ibu. Metode melahirkan dapat dilakukan atas pilihan sendiri atau karena kondisi medis Bunda dan janin.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa 1 dari 5 wanita di seluruh dunia melahirkan secara caesar. Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)2018, ada 17,6 persen wanita yang melahirkan dengan operasi caesar di Indonesia.

"WHO menyebut, meskipun prosedur caesar cukup aman, namun angka caesar lebih dari 10 sampai 15 persen tidak memberikan luaran atau neonatal yang lebih baik," kata Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Konsultan Fetomaternal, Dr. dr. Rima Irwinda, SpOG(K), dalam Webinar Bicara Gizi: Rencanakan Persalinan secara Matang dengan Tes Potensi Caesar, via Zoom, Rabu (27/10/21).

Prosedur melahirkan dengan operasi caesar juga bisa memengaruhi kondisi janin lho, Bunda. Menurut Rima, bayi yang lahir dengan operasi caesar bisa mengalami risiko asma, berat badan berlebih, hingga obesitas.

Banner Cara Atasi WC mampetFoto: HaiBunda/Mia

Tak hanya itu, sistem kekebalan tubuh atau imunitas anak juga bisa terdampak karena metode melahirkan caesar. Menurut Dokter Spesialis Anak Konsultan Alergi Imuologi, dr. Molly Dumakuri Oktarina, Sp.A(K), operasi caesar bisa mengganggu kolonisasi mikrobiota di usus bayi baru lahir.

"Pengaruh operasi caesar pada sistem imun adalah mengganggu kolonisasi mikrobiota usus, mengubah regulasi ekspresi gen melalui metilasi DNA, dan tidak adanya respons stres sebelum lahir menyebabkan kegagalan aktivasi imun," ujar Molly.

Perbedaan mikrobiota pada proses persalinan

Pengenalan mikrobiota baik dimulai saat proses melahirkan. Berikut perbedaan terkait pengenalan mikrobiota pada persalinan normal dan caesar serta dampaknya untuk bayi:

1. Persalinan normal

Pada persalinan ini, janin akan dilahirkan melalui jalan lahir yang normal. Terjadi pengenalan mikrobiota baik yang didominasi oleh Lactobacillus.

Pengenalan mikrobiota usus terjadi secara normal, sehingga bermanfaat untuk janin. Pada persalinan normal, perkembangan sistem imun bayi yang lahir juga akan normal karena produksi sitokin yang baik.

Baca halaman berikutnya ya, Bunda.

Simak juga manfaat skin to skin untuk bayi, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

DAMPAK MELAHIRKAN CAESAR PADA MIKROBIOTA ANAK

bayi baru lahir

Operasi Caesar Bisa Berdampak pada Sistem Kekebalan Tubuh Anak/ Foto: Getty Images/iStockphoto

2. Persalinan dengan operasi caesar

Pada metode ini, janin tidak dilahirkan melalui jalan lahir, melainkan dari perut Bunda yang disayat. Perbedaan jalan lahir ini membuat bayi mengenal mikrobiotik yang tidak dengan baik, seperti Staphilococcus (mikrobiota di kulit).

Akibatnya, terjadi pengenalan mikrobiota usus secara tidak normal dan menyebabkan gangguan kolonisasi mikrobiota usus. Dampaknya bisa meningkatkan risiko penyakit alergi dan berhubungan dengan tertundanya onset laktasi dan jumlah ASI yang kurang.

Hasil peneltian tentang mikrobiota usus

Penelitian menunjukkan bahwa jumlah mikrobiota baik atau prebiotik golongan Bifidobacterium lahir rendah pada usus bayi yang lahir dengan bedah caesar dibandingkan pada usus bayi yang lahir normal. Bifidobacterium adalah probiotik yang sangat dominan pada anak usia 1 bulan, Bunda.

Metode melahirkan caesar juga bisa menyebabkan disbiosis pada saluran pecernaan anak. Disbiosis mikrobiota usus juga berhubungan dengan gangguan autoimun, alergi, dan gangguan metabolik.

Bagi Bunda yang terpaksa melahirkan caesar, enggak perlu khawatir dengan dampak-dampak ini ya. Paling penting adalah memberikan ASI eksklusif pada bayi selama 6 bulan usai melahirkan.

"ASI memberikan nutrisi lengkap untuk pertumbuhan dan perkembangan, meningkatkan mikrobiota baik di saluran cerna, menurunkan risiko alergi dan infeksi," ujar Molly.

Penelitian di MBC Pediatrics 2020 menemukan, mikrobiota usus bayi lahir dengan metode caesar atau pervaginam yang mendapatkan ASI, lebih tinggi dibandingkan bayi yang mendapatkan susu formula.


(ank/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda