Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

4 Tips Cegah Anak Speech Delay, Rajin Gosok Gigi hingga Makan Daging

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Selasa, 30 Nov 2021 19:15 WIB

Ibu dan bayi
Ilustrasi Anak Sikat Gigi Sebagai Upaya Cegah Speech Delay/ Foto: Getty Images/iStockphoto/oksun70

Speech delay adalah keterlambatan bicara dan berbahasa yang dialami anak, Bunda. Salah satu penyebab speech delay adalah masalah oral atau area di mulutnya.

Menurut Dokter Spesialis Anak, dr.Iqbal Zein, SpA, masalah di rahang, lidah, hingga tenggorokan dapat memengaruhi kemampuan bicara dan bahasa anak. Pada akhirnya, hal tersebut juga berisiko menyebabkan speech delay.

"Masalah ini bisa bermacam-macam, bisa di rahang, lidah, tenggorokan, atau pita suara. Ini dapat memengaruhi ada atau tidaknya gangguan artikulasi, menyebabkan suara serak, dan telat bicara," kata Iqbal kepada HaiBunda. belum lama ini.

Untuk bisa berbicara, anak akan melalui fase oral. Jika fase ini distimulasi di usia kritikal, yakni 0-2 tahun, maka secara tidak langsung bisa mencegah speech delay.

Banner Nola B3 Melahirkan di Usia 43 TahunFoto: HaiBunda/Mia

Ada beberapa upaya untuk mencegah anak terlambat bicara atau speech delay nih, Bunda. Berikut di antaranya:

1. Rajin sikat gigi

Salah satu cara stimulasinya adalah dengan mengajarkan anak sikat gigi yang rutin, Bunda. Secara tidak langsung, sikat gigi dapat merangsang sensori oral motor anak yang menunjang proses belajar bicara dan berbahasa.

"Sikat gigi secara langsung tidak ada hubungannya dengan speech delay. Tapi, tujuannya bisa untuk merangsang sensori dari fase oral yang merupakan bagian dari proses bicara dan berbahasa seorang anak," ujar Iqbal.

Fase oral adalah salah satu komponen anak bisa berbicara. Kalau fase oralnya bagus, dia dapat menunjang proses bicara sehingga mencegah dan mengatasi speech delay.

"Sikat gigi sebenarnya untuk memastikan perkembangan oral anak bagus, dengan merangsang sensori bibir, gigi, dan lidahnya. Ini juga berhubungan dengan proses menelan. Itu tentunya akan menunjang fase oral bekerja," kata Iqbal.

Sama seperti menyikat gigi, Bunda juga bisa melatih sensori oral motor anak dengan makanan yang dikonsumsinya lho. Contohnya dengan memberikan tekstur makanan yang lebih keras sesuai usia perkembangan makannya.

Simak penjelasan lengkap di halaman berikutnya yuk.

Simak juga 5 barang Si Kecil yang bisa disimpan dan disewakan oleh Bunda, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

TEKSTUR MAKANAN JUGA BISA LATIH KEMAMPUAN BICARA ANAK

Anak makan

Ilustrasi Anak Makan untuk Cegah Speech Delay/ Foto: iStock

2. Tekstur MPASI

Bunda dapat melatih kemampuan bicara anak yang speech delay dengan makanan yang dikonsumsinya lho. Contohnya dengan memberikan anak makanan bertekstur sesuai rekomendasi pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI).

Misalnya, jenis makanan yang dapat diberikan adalah daging. Sama seperti sikat gigi, daging juga bisa merangsang sensori motor oral anak. Inilah kenapa tekstur MPASI anak berbeda di tiap usianya.

"Kenapa anak makin besar harus naik tekstur makanannya? Itu fungsinya untuk melatih sensori oral motor. Anak satu tahun itu sudah enggak boleh makan lembut untuk melatih sensori oral motornya, yang berhubungan dengan bicara dan bahasa," ujar Iqbal.

3. Pijat di area mulut

Selain sikat gigi dan tekstur makanan, Bunda bisa mengatasi speech delay dengan melakukan pijat di daerah mulut Si Kecil ya. Tapi, cara ini perlu dilakukan sesuai petunjuk ahli atau enggak boleh sembarangan.

Ketiga cara di atas tidak akan berhasil tanpa dukungan Bunda dan keluarga untuk anak. Seperti rutin mengajak anak bicara dua arah.

Selengkapnya bisa dibaca di halaman berikutnya ya.

CARA MENCEGAH DAN MENGATASI SPEECH DELAY PADA ANAK

Ibu dan bayi

Ilustrasi Ibu dan Bayi Komunikasi Dua Arah/ Foto: iStock

4. Komunikasi 2 arah

Peran orang tua dan lingkungan sekitar anak sangat penting untuk mengatasi speech delay. Bila Bunda merasa khawatir anak mengalami masalah ini, segera ke dokter dan latih kemampuan anak bicara di rumah.

Ajak anak bicara dua arah sejak masih bayi. Meski mereka belum paham, setidaknya anak mendapatkan stimulasi bicara dan bahasa.

"Penelitian mengatakan bahwa kosakata seorang anak itu linear atau berbanding lurus dengan kata yang didengar di masa kritikal (0-2 tahun)," kata Iqbal.

"Walau bayi belum mengerti, kita bisa stimulasi dengan mengajak bicara dan bercanda. Katakan hal-hal yang baik itu bisa dilakukan oleh orang tua dan keluarga lainnya," sambungnya.

Selain mengajak ngobrol, Bunda bisa menstimulasi kemampuan bicara anak dengan mendongeng dan bernyanyi. Melalui aktivitas ini, komunikasi dua arah akan terbentuk sehingga Bunda bisa mengejar keterlambatan bicara pada anak.

"Kuncinya stimulasi dengan rajin komunikasi, bicara, dan dimulai dari bayi baru lahir. Kita juga bisa bacakan cerita, bernyanyi, atau diajarkan nama benda, yang penting adalah komunikasi dua arah untuk bisa catch up," ujarnya.


(ank/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda