Dato Sri Tahir menjadi salah satu pengusaha sukses di Indonesia. Pendiri Mayapada Group ini dikenal sebagai sosok pekerja keras.

Anak kedua Dato Sri Tahir, Grace Tahir, mengatakan bahwa dia banyak belajar dari pengalaman hidup sang ayah untuk sukses. Sebelum sukses, Dato Sri Tahir pernah hidup susah dan diremehkan orang lain.

Sejak sang ayah meninggal dunia, Dato Sri Tahir bekerja keras untuk sukses demi ibu dan dua adik perempuannya. Sejak saat itu, banyak orang merendahkan dan menganggapnya remeh, Bunda.

"Ayah saya memang dulunya hidup susah, ayahnya meninggal ketika dia masih berjuang. Jadi, dia mesti berjuang untuk ibu dan dua adik perempuannya," kata Grace kepada HaiBunda, belum lama ini.

"Dia juga pernah cerita, ketika waktu itu dia tidak memiliki apa-apa, banyak orang mampu yang menganggap remeh dia, merendahkan dia," sambungnya.

Pengalaman hidup itu lah yang mengajarkan Dato Sri Tahir untuk menjadi rendah hati dan menghargai orang lain. Sikap ini pula yang diajarkan Dato Sri Tahir pada keempat anaknya, Bunda.

"Jadi dia tahu posisinya. Jadi ketika dia bisa sukses dan ada hasil, dia mengerti orang itu gimana perasaannya kalau diremehkan atau direndahkan," ujar Grace.

Selain itu, Dato Sri Tahir juga mendidik anak-anaknya untuk belajar empati dan tidak sombong. Menurut Grace, kita tidak bisa menyalahkan siapa pun tentang status sosial, tapi paling tidak kita bisa mengubahnya untuk diri sendiri.

"Kita enggak bisa menyalahkan karena itu realitas di seluruh dunia, itu faktanya dan kita enggak bisa ubah. Tapi yang bisa kita ubah itu attitude dan our respons pada mereka. Kalau kita diberkati di posisi yang powerful, ya kita pakai untuk hal baik bukan untuk meremehkan orang lain. Kita belajar dari hal-hal tersebut saja sih," ujar Grace.

Dato Sri Tahir dikenal sebagai orang yang rendah hati. Lalu benarkah Dato Sri Tahir termasuk ayah yang galak pada anak-anaknya?

Simak kisah lengkap di halaman berikutnya yuk.

Simak juga kekhawatiran Caca Tengker sebagai Bunda dua anak, dalam video berikut: