PARENTING
Kekhawatiran Utama Ortu Menurut Studi: Anak Tak Punya Skill untuk Masa Depan
Annisa Karnesyia | HaiBunda
Kamis, 10 Feb 2022 16:06 WIBSistem pendidikan dapat berubah menurut zaman karena kemajuan teknologi. Hal ini ternyata menimbulkan rasa khawatir bagi orang tua, terutama terhadap masa depan anak-anaknya, Bunda.
Menurut studi HP New Asian Learning Experience 2021, 58 persen orang tua khawatir anaknya tidak memiliki keterampilan atau skill untuk pekerjaan di masa depan. Studi yang dilakukan di lima kota besar di Indonesia ini menyasar orang tua milenial.
Menurut Business Personil System Category Head HP Indonesia, Frans Adiredja, dari studi ini, mereka menemukan kesamaan tentang bagaimana orang tua mendefinisikan pembelajaran dan penekanan masa depan anak-anaknya. Para orang tua ternyata tidak ingin stabilitas emosi anak-anaknya terganggu.
"Sekitar 97 persen orang tua menganggap penting atau sangat penting bagi anak untuk menerima pendidikan komprehensif. Artinya, pendidikan ini tidak sebatas akademis, tapi juga melibatkan pengembangan keterampilan kritis, pemecahan masalah, softskill, intrapersonal, dan lainnya," kata Frans dalam acara HP New Asian Learning Experience Media Roundtable via Zoom, Rabu (9/9/22).
"Sementara itu, 68 persen orang tua percaya, kurikulum di Indonesia harus lebih menekankan pengembangan kreativitas," sambungnya.
Frans menjelaskan, para orang tua dalam studi juga yakin anak-anaknya perlu pemahaman tentang pengetahuan dan konteks, sehingga bisa diaplikasikan di kehidupan nyata. Mayoritas orang tua paham tentang pentingnya pendidikan, tapi 50 persen masih khawatir apakah anak akan mendapatkan pendidikan dari kurikulum yang ada saat ini.
"Mereka merasa ini adalah tanggung jawab mereka untuk memastikan anak bisa berhasil di dunia pendidikan dan masa depannya," ujar Frans.
Survei juga menjelaskan tentang indikator yang digunakan orang tua untuk menentukan anak mereka benar-benar belajar, Bunda. Hasil temuan cukup mengejutkan karena nilai ujian tak lagi menjadi faktor penentunya.
Klik next untuk mengetahui hasil studi ini ya.
Simak juga 6 cara mengendalikan emosi anak, dalam video berikut:
(ank/som)
NILAI TAK JADI INDIKATOR UTAMA ANAK BENAR-BENAR BELAJAR