
parenting
5 Tips Mengembangkan Keterampilan Anak di Masa Pandemi Menurut Psikolog
HaiBunda
Kamis, 24 Feb 2022 09:41 WIB

Perubahan kondisi di masa pandemi dapat memengaruhi perkembangan anak lho, Bunda. Apalagi bila Si Kecil baru masuk sekolah dan menjalani Pembelajaran Tatap Muka (PTM) kembali.
Menurut Psikolog Anak dari Tiga Generasi, Saskhya Aulia Prima, terbatasnya ruang gerak anak dan PTM sering membuat orang tua takut dengan kemampuan sosial anaknya menjadi terganggu. Mereka khawatir anaknya tidak bisa berbaur atau bersosialisasi dengan orang lain.
"Terbatasnya ruang anak untuk bereksplorasi dan PTM menjadi faktor yang membuat kita takut," kata Saskhya dalam acara Webinar Lazada Baby and Kids Festival via Zoom, Selasa (22/2/22).
Penelitian pada anak-anak di tahun 2019 dan setelah 2020 menemukan bahwa terjadi penurunan keterampilan motorik halus, motorik kasar dan komunikasi pada bayi-bayi yang terlahir saat pandemi. Selain itu, terjadi pula penurunan kesempatan bermain, keterampilan sosial, dan kesehatan mental terutama stres pada usia pra sekolah.
Namun, penelitian juga menemukan bahwa penggunaan masker tidak mengurangi kemampuan anak untuk memahami emosi orang lain. Artinya, Bunda enggak perlu khawatir anak menggunakan masker saat belajar bersama guru atau teman-temannya.
"Ketakutan PTM adalah penggunaan masker bisa membatasi anak dalam memahami emosi wajah orang lain yang merupakan bagian dari social skill. Tapi penelitian tidak menemukan kaitannya. Menebak atau memahami emosi enggak harus melihat full muka tapi bisa dari gesture, suara, atau intonasi," ujar Saskhya.
Selama masa pandemi ini, Bunda sebenarnya bisa mengurangi rasa khawatir terkait tumbuh kembang anak. Caranya dengan memahami krisis yang terjadi.
Menurut Saskhya, wajar bila anak merasa jenuh, bosan, serta merasakan emosi tidak nyaman selama pandemi. Tapi, hal ini menjadi tidak wajar bila Si Kecil mengalami kesulitan membentuk emosi positif dan mengalami perubahan perilaku.
"Menjadi tidak wajar ketika dua minggu lebih tidak melakukan apa pun, susah punya emosi yang positif. Kalau anak-anak, dilihat apakah ada perubahan perilaku dan perubahan perkembangan dari perilaku sebelumnya. Kalau ada kemungkinan harus dikonsultasikan ke ahli kesehatan mental," ungkap Saskhya.
Di masa pandemi ini, peran orang tua sangat penting untuk mencegah hal tidak wajar tersebut ya. Bunda perlu mengembangkan keterampilan anak. Bagaimana caranya?
Baca halaman berikutnya yuk.
Simak juga 3 efek terlalu lama melihat gadget pada mata anak, dalam video berikut:
TIPS MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN ANAK DI MASA PANDEMI
Tips Mengembangkan Keterampilan Anak di Masa Pandemi/ Foto: iStock
Tips mengembangkan kemampuan anak
Berikut 5 hal penting yang bisa dilakukan Bunda untuk tetap dapat mengembangkan keterampilan anak di masa pandemi, menurut Psikolog Anak Saskhya:
1. Sesuaikan ekspektasi dan pembagian tugas selama pengasuhan anak
Bunda perlu menyesuaikan ekspektasi dengan kondisi yang dihadapi saat mengasuh anak ya. Misalnya, ekspektasi anak bisa jalan-jalan terus atau menurut saat sekolah online.
"Ekspektasi perlu disesuaikan dengan kondisi rumah tangga dan situasi. Lebih baik ikuti yang ada, tapi dimaksimalkan," kata Saskhya.
2. Atur pembagian tugas dalam pengasuhan anak
Jangan lupa untuk mengatur pembagian tugas anak dengan suami selama di rumah. Misalnya, Bunda menemani anak sekolah online, Ayah bertugas untuk mengajak anak main. Pembagian tugas ini perlu dilandasi ekspektasi dengan pasangan ya.
3. Banyak eksplorasi kegiatan online ataupun private offline untuk meningkatkan keterampilan yang perlu diasah
Bunda bisa browsing untuk menemukan aktivitas menarik bagi anak selama masa pandemi. Cari kegiatan yang mungkin bisa dilakukan dengan durasi yang sesuai.
"Banyak private online sesuai protokol yang bisa diatur dengan nyaman," ujar Saskhya.
4. Ajak anak untuk role play dan lebih sering berinteraksi bersama anggota keluarga
Ketrampilan sosial bukan cuma berteman, tapi juga komunikasi dua arah dengan anak. Saskhya mengatakan dengan melakukan role play untuk mengasah kemampuan sosial ini ya.
"Pakai role play, anak bisa lebih santai sambil akting. Mereka nantinya dapat belajar memahami orang lain, termasuk berempati. Anak juga akan mengerti konteks ngobrol dengan yang lebih tua atau muda. Jadi, kuncinya ada di kita, seberapa interaktif menciptakan kegiatan atau mengikuti cara main anak," ungkapnya.
5. Rest and relax dengan diri sendiri serta pasangan
Semua cara untuk mengembangkan keterampilan anak tidak akan berhasil tanpa mengisi daya dan tenaga Ayah dan Bunda. Jangan lupa untuk me time atau beristirahat sejenak guna membuang hal negatif dalam diri ya. Setiap hal negatif akan menciptakan interaksi yang buruk dengan pasangan dan anak.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
5 Cara Meningkatkan Soft Skills pada Anak Sejak Dini, Bantu Si Kecil Tumbuh Tangguh Bun

Parenting
5 Hal yang Bukan Tanggung Jawab Anak, Salah Satunya Pelampiasan Emosi

Parenting
5 Cara Validasi Perasaan Anak untuk Mencegahnya dari Trauma Masa Kecil

Parenting
Kekhawatiran Utama Ortu Menurut Studi: Anak Tak Punya Skill untuk Masa Depan

Parenting
Perbedaan Usia Anak Terpaut Jauh, Ini Cara Mona Ratuliu Lakukan Bonding Time


7 Foto
Parenting
7 Potret Natarina Anak Taufik Hidayat yang Kini Beranjak Dewasa
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda