Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Makna di Balik Baju Baru Saat Lebaran yang Harus Ditanamkan ke Anak-anak

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Minggu, 01 May 2022 09:10 WIB

Anak Muslim
Makna di Balik Baju Baru Saat Lebaran yang Harus Ditanamkan ke Anak-anak/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Membeli baju baru di hari Lebaran sudah menjadi tradisi di Indonesia. Katanya, tak afdol bila Lebaran tanpa baju baru. Bunda setuju enggak nih?

Tidak ada yang salah membeli baju baru untuk Lebaran. Tapi jangan sampai anak kita salah memaknainya maksudnya, Bunda.

Baju Lebaran enggak harus baru. Menurut anggota Majelis Pembinaan Kader PP Aisyiyah, Ustazah Lailatis Syarifah, Lc., M.Ag., Lebaran itu yang penting ketika salat Idul Fitri, kita mengenakan baju bersih atau yang paling bagus.

"Ini memang sudah kebiasaan dari dahulu. Apalagi kalau teman-teman sebaya anak pakai baju baru saat Lebaran dan dia akan sedih kalau tidak pakai baju baru," kata Ustazah Lailatis saat dihubungi HaiBunda, belum lama ini.

Banner 40 Ciri Hamil

"Di sini kita bisa menjelaskan kalau yang penting itu pakai baju paling bagus, tidak harus baru," sambungnya.

Memaknai arti baju Lebaran sebenarnya dapat dimulai sejak dini, Bunda. Caranya dengan menanamkan kebiasaan dalam keluarga.

Bila kita tidak menjadikannya tradisi wajib, tentu anak akan belajar bahwa baju baru bukan suatu keharusan di hari Lebaran. Sebaliknya, bila kita menjadikannya suatu tradisi tahunan, anak bisa menganggap penting hal tersebut.

"Kita dalam keluarga perlu mempraktikkan, kalau sudah terbiasa tidak membeli baju Hari Raya, maka insya Allah anak akan paham. Tapi kalau setiap Hari Raya orang tua selalu semangat beli baju baru, ya mungkin agak sulit ya menjelaskannya ke anak," ujar Ustazah Lailatis.

Dalam memaknai baju Lebaran ini, kita perlu menggunakan konsep orang tua adalah role model. Artinya, kita harus memberikan contoh bahwa baju baru Lebaran bukan suatu keharusan.

"Bisanya itu dimulai dati keluarga, orang tua yang mencontohkan," ungkap Ustazah Lailatis.

Meski begitu, menjelaskan makna baju baru ini mungkin sulit pada anak. Simak penjelasan lengkap dari Ustazah Lailatis di halaman berikutnya, Bunda.

Simak juga cara menumbuhkan budaya baca pada anak di bulan Ramadan, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

USIA ANAK BISA DIAJARKAN MAKNA BAJU BARU LEBARAN

Anak Muslim

Makna di Balik Baju Baru Saat Lebaran yang Harus Ditanamkan ke Anak-anak/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Semua butuh proses. Ungkapan ini juga berlaku bagi Bunda yang ingin mendidik anak tentang makna baju baru Lebaran.

Kita bisa membiasakan anak sejak dari kecil untuk tidak membeli baju baru Lebaran. Tapi kita juga perlu menjelaskan maknanya, Bunda.

Pada anak yang masih kecil akan sulit. Jadi sebaiknya Bunda memberikan penjelasan ini saat anak sudah mengerti makna puasa Ramadan.

Menurut fiqih perkembangan anak, kita bisa mengajarkan adab istiadat ketika anak sudah dapat membedakan baik dan buruk, atau ketika perkembangan otaknya sudah baik. Ini sudah bisa dimulai saat anak berusia 7 tahun.

"Usai 7 tahun itu masa di mana kita mulai mendidik anak sebagaimana kita mengajarkan anak salat. Kalau usia 0-6 tahun itu membentuk pola kebiasaan pada anak," kata Ustazah Lailatis.

"Sebenarnya konsep ini bisa diterapkan seperti membeli baju baru. Kita bisa membiasakan anak tidak harus beli baju Lebaran setiap Idul Fitri," sambungnya.


(ank/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda