Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

5 Penyebab Anak Muntah, Kenali Tanda Bahaya dan Cara Tepat Mengatasinya

Kinan   |   HaiBunda

Kamis, 30 Jun 2022 17:36 WIB

Perhatikan gejala lainnya saat anak muntah
Perhatikan gejala lainnya saat anak muntah/ Foto: iStock

Saat anak muntah, biasanya orang tua akan langsung panik. Terlebih jika frekuensi muntah yang terjadi cukup sering. Maka dari itu, Bunda perlu tahu penyebab anak muntah dan cara tepat mengatasinya.

Dikutip dari Kids Health, muntah adalah kondisi ketika seseorang mengeluarkan isi perut secara paksa melalui mulut. Umumnya muntah pada anak dapat sembuh dengan sendirinya. Jika tidak, maka ada penyebab medis lain yang perlu diketahui.

Bagaimana muntah bisa terjadi?

Proses muntah terjadi ketika otak mengalami rangsangan yang mengganggu perut, sehingga saraf aferen bekerja dengan mengirim sinyal ke tubuh untuk mengeluarkan isi di perut.

Tubuh kemudian melakukan gerakan fisik secara alami dengan menarik napas dalam-dalam, kemudian glotis atau saluran yang terletak di antara laring, dan pita suara tempat udara pun menutup, membuat laring serta langit-langit mulut memberi ruang bagi apa yang akan terjadi selanjutnya. 

Banner Makanan Penyebab Janin Tak BerkembangMakanan Penyebab Janin Tak Berkembang/ Foto: HaiBunda/ Novita Rizki

Setelah itu, diafragma menekan dinding perut dengan kuat. Tekanan tersebut membuka kerongkongan yang menjadi akses keluarnya isi lambung secara spontan.

"Apapun yang membuat anak sakit bisa saja membuat mereka muntah. Meskipun masalah pencernaan adalah penyebab paling umum dari muntah pada anak-anak, muntah tidak selalu mengarah pada hal tersebut," kata ahli gastroenterologi anak, Katja Kovacic, dikutip dari NPR.

Faktor-faktor penyebab anak muntah

Ada beberapa kemungkinan penyebab muntah pada anak yang perlu diketahui orang tua, berikut beberapa di antaranya:

1. Gastroenteritis

Dikutip dari NHS, gastroenteritis adalah infeksi usus, yang menjadi salah satu penyebab umum muntah pada anak-anak dan biasanya berlangsung beberapa hari hingga seminggu.

2. Alergi makanan

Alergi makanan dapat menyebabkan muntah pada anak, serta gejala lainnya, seperti berikut ini:

  • Ruam kulit merah
  • Gatal (urtikaria)
  • Pembengkakan pada wajah, sekitar mata, bibir, lidah atau langit-langit mulut.

Waspadai makanan yang berpotensi dapat menyebabkan muntah pada anak. Jika Bunda curiga Si Kecil mengalami muntah akibat alergi makanan, segera konsultasi ke dokter. 

3. Infeksi

Muntah terkadang juga bisa menjadi tanda infeksi selain gastroenteritis. Berikut di antaranya infeksi yang dapat diwaspadai sebagai penyebab muntah:

  • Infeksi saluran kemih (ISK)
  • Infeksi telinga bagian tengah
  • Pneumonia
  • Meningitis

Hubungi dokter segera jika anak mengalami muntah yang disertai dengan gejala infeksi lain, seperti demam tinggi.

4. Motion sickness

Menurut The Centers for Disease Control and Prevention (CDC), muntah pada anak juga dapat disebabkan karena mabuk perjalanan atau gerakan konstan yang dialami oleh tubuh. 

Sekitar 50 persen anak-anak merasa mual saat naik mobil, pesawat, kapal, dan beberapa permainan dalam wahana rekreasi.

5. Keracunan 

Menelan sesuatu yang beracun secara tidak sengaja dapat menyebabkan anak muntah-muntah. Jika menurut Bunda ada kemungkinan anak mengalami kondisi ini, segera lakukan konsultasi ke dokter. 

Simak penyebab muntah pada anak di halaman selanjutnya!

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga cara menangani anak muntah seperti dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]



GEJALA ANAK MUNTAH DAN PERTOLONGAN PERTAMA UNTUK MENGATASINYA

cute little girl get cold and feel vomit, asian

Foto: Getty Images/iStockphoto/Dobrila Vignjevic

Tanda dan gejala muntah pada anak

Sebelum muntah, Bunda perlu memperhatikan tanda dan gejala berkaitan lain yang kerap muncul pada anak-anak. Berikut beberapa di antaranya:

  • Keluhan mual
  • Sakit perut
  • Demam
  • Penurunan nafsu makan
  • Diare 

Bahaya muntah jika tak segera diatasi

Muntah yang terlalu sering juga dapat menyebabkan dehidrasi alias kekurangan cairan dalam tubuh. Itu sebabnya, Bunda harus mewaspadai kemungkinan dehidrasi pada anak yang muntah terus-menerus.

Tanda-tanda dehidrasi

  • Penurunan frekuensi buang air kecil
  • Mulut kering
  • Bibir pecah-pecah
  • Pusing
  • Tubuh lemas
  • Susah untuk bisa fokus

Dokter biasanya dapat mengetahui apakah muntah merupakan bagian dari masalah pencernaan berdasarkan gejala yang dialami anak. 

Biasanya, tidak ada tes khusus yang diperlukan. Namun jika frekuensi muntah pada anak sudah terlalu sering atau sangat mengganggu kenyamanan, dokter mungkin akan meminta tes urine, tes darah, atau tes lain untuk memeriksa status dehidrasi sekaligus mencari tahu apa yang menyebabkan muntah tersebut.

Cara mengatasi muntah pada anak

Saat anak muntah-muntah, langkah awal yang perlu Bunda lakukan yakni tetap tenang. Perlu diketahui bahwa muntah juga dapat terjadi saat anak mengalami kelelahan, sehingga istirahat dan mengganti cairan yang hilang sangatlah penting.

1. Berikan cairan elektrolit

Bunda bisa memberikannya cairan elektrolit atau oralit. Jika muntah terjadi, hindari untuk memberi minuman berenergi, seperti isotonik, soda, dan jus karena mengandung natrium yang tidak memadai.

2. Diberi oralit

Setelah anak muntah, orang tua harus menunggu sekitar 30 menit sampai perutnya tenang sebelum diberi oralit.

3. Tawarkan makanan padat

Dalam kondisi stabil tersebut, Bunda juga dapat menawarkan sejumlah kecil makanan padat yang bertekstur lembut seperti bubur, kentang kukus, buah atau yoghurt.

Akan tetapi, penelitian lain menunjukkan bahwa anak sebenarnya dapat makan makanan normal seperti biasanya, Bunda. Nah, untuk menjaganya supaya tidak muntah, hindari makanan berminyak seperti gorengan serta produk susu dengan gula yang berlebihan.

Tanda harus segera dibawa ke dokter

Bunda sebaiknya segera hubungi dokter jika anak:

  • Tidak mau minum selama beberapa jam
  • Mengalami tanda-tanda dehidrasi
  • Demam tinggi
  • Muntah darah, muntah berwarna hijau atau kecokelatan
  • Mengeluh sakit perut yang parah
  • Sakit kepala atau leher kaku
  • Muntah timbul setelah cedera kepala
  • Muntah terus-menerus selama lebih dari 24 jam.

(rap/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda