Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

3 Vaksin Bayi Baru Lahir, Pastikan Dapat Sebelum Dua Bulan Bun

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Rabu, 24 Aug 2022 15:45 WIB

A latin woman injecting medicine on baby's thigh in a horizontal low section shot indoors.
Ilustrasi Vaksin Bayi Baru Lahir/Foto: iStock

Vaksinasi atau imunisasi pada bayi baru lahir merupakan salah satu upaya mencegah anak terkena berbagai macam penyakit di kemudian hari, Bunda. Di Indonesia sendiri, tingkat kesadaran orang tua untuk mendapatkan imunisasi lengkap bagi anak masih rendah.

Hal ini yang menyebabkan beberapa anak mudah tertular berbagai macam penyakit karena tidak adanya kekebalan tubuh. Badan Kesehatan Dunia (WHO) pun mencatat ada sekitar 1,5 juta kematian anak setiap tahunnya karena terkena penyakit yang seharusnya bisa dicegah dengan imunisasi.

Setelah bayi dilahirkan, kurang dari 24 jam biasanya bayi akan menjalani berbagai macam tahap pemeriksaan, salah satunya pemberian vaksin. Pemberian vaksin bagi bayi yang baru lahir bisa memberikan berbagai macam manfaat, lho.

Alasan penting vaksinasi untuk anak

Melansir laman HHS, ada beberapa alasan penting mengapa Bunda perlu melakukan imunisasi atau vaksinasi pada anak, nih. Berikut ini Bubun bantu rangkumkan deretannya.

1. Menyelamatkan hidup anak

Kemajuan ilmu kedokteran membuat Si Kecil bisa terlindungi dari berbagai macam penyakit, Bunda. Beberapa penyakit yang pernah melukai bahkan membunuh ribuan anak telah dieliminasi sepenuhnya dan hampir punah.

Polio adalah salah satu contoh dampak besar vaksinasi anak di Amerika Serikat. Meski pernah menjadi penyakit yang paling ditakuti, kini tak ada lagi laporan polio di Amerika Serikat.

2. Menghemat waktu dan uang keluarga

Seorang anak dengan penyakit yang dapa dicegah dengan vaksin dapat ditolak kehadirannya di sekolah atau fasilitas penitipan anak, Bunda. Beberapa penyakit yang bisa dicegah dengan vaksin ini menyebabkan kecacatan yang berkepanjangan dan dapat memakan korban secara finansial hingga kehilangan waktu.

Sebaliknya, vaksinasi terhadap penyakit ini adalah investasi terbaik. Vaksin untuk bayi baru lahir bahkan biasa diberikan secara gratis atau tanpa dipungut biaya.

3. Melindungi generasi mendatang

Vaksin telah menghilangkan banyak penyakit yang dapat membunuh dan memperparah beberapa generasi, Bunda. Anak-anak tidak perlu lagi mendapatkan suntikan karena penyakitnya sudah ditangkal.

Jenis vaksin bayi baru lahir

Untuk bayi yang baru lahir, ada beberapa jenis vaksin dasar yang wajib Si Kecil dapatkan nih, Bunda. Melansir dari sumber resmi idai.or.id, berikut jenis vaksin untuk bayi baru lahir:

1. Vaksin hepatitis B

Hepatitis B merupakan penyakit akut yang biasanya ditemukan pada orang dewasa, Bunda. Namun, seorang anak bisa terinfeksi hepatitis B setelah lahir dari Bunda yang juga menderita hepatitis B. Hal ini karena adanya kontak dengan darah atau cairan.

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tahun 2010, pemberian vaksinasi hepatitis B untuk anak dianjurkan dilakukan sebanyak 3 kali, Bunda. Yakni dengan jadwal segera atau sebelum 24 jam setelah lahir, usia 1 bulan, dan usia 6 bulan.

Vaksinasi hepatitis B ini telah berhasil mencegah hepatitis B dan komplikasinya termasuk kanker hati dan sirosis di Amerika. Angka kejadian hepatitis B di Amerika pun berkurang lebih dari 95 persen.

Klik baca halaman berikutnya untuk melihat jenis vaksin bayi baru lahir yang lainnya yuk, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga video fakta seputar imunisasi anak berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



JENIS VAKSIN BAYI BARU LAHIR LAINNYA

A latin woman injecting medicine on baby's thigh in a horizontal low section shot indoors.

Ilustrasi Vaksin Bayi Baru Lahir/Foto: iStock

2. Vaksin Polio

Menurut CDC, pemberian vaksin polio di Amerika Serikat sudah dilakukan sejak tahun 2000, Bunda. Vaksin ini pun mampu melindungi 99 persen anak-anak yang mendapatkan dosis dengan ketentuan yang dianjurkan.

IDAI menganjurkan vaksin polio pertama kali bisa diberikan pada usia 0 hingga 1 bulan. Walaupun sangat jarang terjadi, terkadang bayi yang diberikan vaksin polio mengalami mencret ringan tanpa suhu tubuh tinggi.

Pemberian vaksin polio biasanya dilakukan dengan dua cara, yakni tetes dan suntik. Vaksin polio yang diteteskan adalah virus polio yang masih hidup, tapi dilemahkan sehingga masih bisa berkembang di usus. Sementara vaksin polio suntik adalah virus mati yang disuntikkan di otot lengan atau paha.

Banner Diet Nanas

3. Vaksin BCG

Vaksin BCG adalah vaksin yang berisi kuman Mycobacterium bovis yang dilemahkan. Vaksin ini digunakan untuk melindungi anak dari penyakit tuberkulosis berat dan radang otak akibat TB. Sama seperti vaksin polio, vaksin ini baiknya juga diberikan pada bayi berusia 0 hingga 1 bulan.

WHO menganjurkan bahwa vaksin BCG disuntikkan di daerah lengan atas sebelah kanan. Setelah penyuntikan, biasanya bekasnya akan menjadi bisul atau luka bernanah.

Hal ini karena vaksin BCG mengandung bakteri hidup sehingga penyuntikannya menyerupai infeksi alamiah di mana tubuh melakukan respon imun dan terbentuklah bisul.

Kalau setelah penyuntikan Si Kecil tidak mengalami bisul atau bernanah, bukan berarti vaksinnya tidak bekerja atau gagal ya, Bunda. Jadi, Bunda tidak perlu melakukan vaksinasi ulang.


(mua/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda