Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Ini Dampak Jangka Panjang Stunting pada Balita, Jarang Disadari Orang Tua

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Senin, 23 Jan 2023 13:40 WIB

Baby girl looking out the window
Ilustrasi Dampka Stunting pada Balita/Foto: Getty Images/iStockphoto/tolgart

Stunting merupakan permasalahan tumbuh dan kembang yang kerap terjadi pada anak di Indonesia, Bunda. Stunting ini disebabkan oleh nutrisi Bunda yang tidak tercukupi ketika hamil, kekurangan gizi, kurangnya menyusui sampai usia enam bulan, hingga gangguan penyerapan nutrisi karena penyakit menular.

Stunting didefinisikan sebagai tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan dengan anak-anak lain seusianya. Anak yang mengalami stunting akan lebih rentan terkena penyakit.

Menurut Dokter Spesialis Anak, Dr. Dian Sulistya Ekaputri, Sp.A, anak yang dinyatakan stunting berisiko terkena berbagai penyakit degeneratif ketika dewasa. Beberapa di antaranya adalah penyakit jantung hingga pengeroposan tulang.

"Anak yang alami stunting akan lebih rentan terkena penyakit dan saat dewasa berisiko terkena penyakit degeneratif (semisal penyakit jantung, rematik, pengeroposan tulang, dll). Selain itu, stunting juga berdampak pada terhambatnya perkembangan otak dan fisik anak," katanya pada HaiBunda, belum lama ini.

Dampak jangka pendek stunting pada balita

Menurut dr Dian, ada beberapa dampak stunting pada balita dalam jangka pendek, Bunda. Berikut ini deretannya:

  • Peningkatan kejadian kesakitan dan kematian
  • Perkembangan kognitif, motorik, dan verbal pada anak tidak optimal
  • Peningkatan biaya kesehatan

Dampak stunting jangka panjang pada balita

Selain jangka pendek, nyatanya stunting juga bisa menyebabkan dampak jangka panjang. Misalnya saja sebagai berikut:

  • Postur tubuh yang tidak optimal saat dewasa (lebih pendek dibandingkan pada umumnya)
  • Meningkatnya risiko obesitas dan penyakit lainnya
  • Menurunnya kesehatan reproduksi
  • Kapasitas belajar dan performa yang kurang optimal saat masa sekolah
  • Produktivitas dan kapasitas kerja yang tidak optimal

Dampak stunting terhadap kecerdasan anak

Stinting tidak hanya berpengaruh pada kondisi fisik anak. Nyatanya, sebuah penelitian menjelaskan bahwa anak yang mengalami gizi buruk di bawah usia 1 tahun berisiko memiliki tingkat kecerdasan di bawah 70 dan memiliki IQ antara 71-90.

"Kondisi ini mengakibatkan gangguan belajar pada masa sekolah kelak. Apabila masalah gizi ini terjadi pada masa 1000 hari pertama kehidupan maka dampaknya dapat bersifat permanen," imbuhnya.

Lantas apa yang menyebabkan anak mengalami stunting? Klik baca halaman berikutnya yuk, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Jangan lupa lihat lagi video tanda stunting pada anak berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



FAKTOR RISIKO NUTRISI BAYI

A litte girl sitting next to a window with her head down in sadness. Feeling depressed and hurt.

Ilustrasi Dampka Stunting pada Balita/Foto: Getty Images/iStockphoto/globalmoments

Penyebab anak mengalami stunting

Dokter Dian mengatakan Kemenkes membeberkan beberapa faktor penyebab stunting yang dapat diklarifikasi. Berikut ini deretannya:

1. Faktor risiko Bunda

Kondisi kesehatan dan gizi Bunda sebelum, saat kehamilan, dan setelah persalinan memengaruhi pertumbuhan janin dan risiko terjadinya stunting.

Faktor lainnya pada Bunda yang mempengaruhi adalah postur tubuh (pendek) dan jarak kehamilan yang terlalu dekat. Tak hanya itu, usia kurang dari 20 tahun hingga asupan nutrisi yang kurang pada saat kehamilan juga dapat berpengaruh.

Banner Imlek 2023

2. Faktor risiko nutrisi bayi

Sejak lahir, bayi membutuhkan nutrisi yang tepat dan seimbang sehingga berpengaruh pada pertumbuhannya. Jika tidak diberikan nutrisi yang baik dan sesuai, bayi berisiko terkena stunting.

"Tidak terlaksananya inisiasi menyusu dini (IMD), gagalnya pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif, dan proses penyapihan dini dapat menjadi salah satu faktor terjadinya stunting," kata Dian.

Sementara itu, pemberian MPASI juga perlu diperhatikan mulai dari jumlah, jenis, dan keamanannya. Asupan zat gizi pada balita sangat penting dalam mendukung pertumbuhan sesuai dengan grafik pertumbuhannya agar tidak terjadi gagal tumbuh (growth faltering) yang dapat menyebabkan stunting.

3. Faktor risiko ekonomi dan lingkungan

Kondisi ekonomi dan lingkungan juga menjadi salah satu risiko atau penyebab stunting pada anak. Kondisi ekonomi sendiri erat kaitannya dengan kemampuan keluarga memenuhi asupan gizi anak. Sementara itu, faktor lingkungan atau sanitasi yang tidak baik dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit infeksi.


(mua/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda