Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Kenapa Anak Bisa Terkena TBC? Ketahui Cara Penularannya yang Jarang Disadari

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Jumat, 31 Mar 2023 18:35 WIB

Little girl is coughing and sore throat lying on bed with toy bear, Health care concept
Ilustrasi TBC pada Anak/Foto: Getty Images/iStockphoto/kwanchaichaiudom
Jakarta -

Tuberkulosis atau TBC merupakan salah satu penyakit serius yang juga bisa menyerang anak-anak. Penyakit yang mengancam kesehatan paru-paru ini disebabkan kuman TBC (Mycobacterium tuberculosis).

Penyakit TBC ini sering disebut dengan 'flek'. Selain itu, TBC bukanlah penyakit dan diturunkan, tetapi ditularkan.

Indonesia sendiri saat ini menduduki posisi kedua sebagai jumlah penderita TBC terbanyak di dunia. Kasusnya diperkirakan mencapai 969.000 kasus atau 1 orang setiap 33 detik.

Banner Resep Lauk Pauk Buka Puasa

Angka kematian akibat TBC di Indonesia juga sangat tinggi, yakni 144.000 kasus atau 1 orang setiap 4 menit. Tak hanya itu, pada tahun 2021, kasus TBC pada anak mencapai 42.187.

Melansir dari situs resmi Kementerian Kesehatan RI, TBC merupakan penyakit infeksi yang bisa menyerang segala usia termasuk anak-anak. Pada anak, TBC cenderung sulit dideteksi yang mengakibatkan anak bisa saja terlambat ditangani, padahal anak lebih rentan terkena infeksi karena daya tahan tubuhnya belum optimal.

Cara penularan TBC pad anak

Mengutip dari Instagram resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), @idai_ig, kuman TBC ditularkan dari manusia ke manusia lain lewat udara secara percik renik (droplets) yang keluar ketika penderita TBC batuk, bersin, bicara, tertawa, atau bernyanyi.

Percikan cairan dari saluran pernapasan yang mengandung kuman TBC ini bisa terhirup oleh anak. Kemudian masuk ke saluran pernapasan dan masuk ke paru-paru anak.

Meski begitu, tidak semua kuman TBC yang masuk ke tubuh anak selalu menyebabkan menyakit TBC, Bunda. IDAI menjelaskan ada tiga kemungkinan yang terjadi. Yakni sebagai berikut:

1. Tidak sakit

Kuman TBC yang masuk ke tubuh anak tidak selalu menyebabkan penyakit TBC. Seluruh kuman TBC bisa saja dimusnahkan oleh sistem imun tubuh.

2. Infeksi laten TBC

Dalam kondisi ini, kuman TBC memang ada di dalam tubuh anak. Namun dilindungi atau 'dipagari' oleh sel imun tubuh. Dengan begitu, TBC tidak menimbulkan gejala.

3. Sakit TBC

Sistem imun tubuh yang tidak mampu melawan kuman TBC menyebabkan anak mengalami sakit TBC. Sehingga dapat menimbulkan gejala TBC.

Gejala TBC pada anak

Kementerian Kesehatan mengungkapkan ada beberapa ciri TBC pada anak yang perlu diwaspadai. Berikut ini deretannya:

  • Baru kontak erat dengan pengidap TBC.
  • Sering demam atau demam berkepanjangan lebih dari dua minggu.
  • Suhu tubuh demam terkait TBC biasanya tidak terlalu tinggi.
  • Nafsu makan menurun.
  • Berat badan turun atau tidak naik dalam dua bulan berturut-turut.
  • Batuk terus menerus lebih dari tiga minggu dan tidak sembuh setelah diobati.
  • Badan tampak lemas dan tidak aktif.
  • Berkeringat di malam hari.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(mua/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda