
parenting
Mata Minus Tinggi Kedua Orang Tua Berpengaruh Buruk ke Anak, Benarkah?
HaiBunda
Sabtu, 15 Apr 2023 18:40 WIB

Jika seorang anak memiliki mata minus atau miopia, objek yang jauh akan tampak kabur. Ini terjadi ketika kornea atau lensa mata berbentuk oval dan terlalu melengkung. Akibatnya, cahaya yang masuk ke mata memfokuskan gambar di depan retina, bukan langsung di atasnya, menyebabkan penglihatan kabur.
Mengutip laman Eyes of NM, karena faktor keturunan dan faktor risiko lainnya, miopia mencapai proporsi epidemi, yaitu dengan lebih dari 50 persen populasi diperkirakan akan menjadi rabun pada tahun 2050.
Hal ini mengkhawatirkan, karena memiliki miopia sedang hingga berat sangat meningkatkan risiko berkembangnya penyakit mata yang mengancam penglihatan seperti glaukoma dan degenerasi makula di kemudian hari.
Mata Minus Tinggi Kedua Orang Tua Berpengaruh ke Anak?
Banyak orang bertanya apakah mata minus tinggi pada kedua orang tua bisa berpengaruh pada anaknya? Jawabannya iya, mata minus tinggi bisa diturunkan dari orang tua ke anak.
Ada 40 gen yang mempengaruhi perkembangan dan bentuk mata, dan ini bisa menjadi penyebab rabun jauh. Anak-anak dengan satu orang tua rabun memiliki kemungkinan 1,5 kali lebih besar untuk mengembangkan kondisi tersebut, dan risikonya menjadi tiga kali lipat jika kedua orang tuanya menderita miopia.
Hal ini membuat pemeriksaan mata yang komprehensif menjadi suatu keharusan bagi setiap anak dari orang tua yang rabun jauh.
Tingkat keparahan miopia pada salah satu atau kedua orang tua juga meningkatkan kemungkinan seorang anak mengembangkan miopia. Karena itu, penting untuk mengetahui bahwa memiliki orang tua yang rabun jauh dan menjadi rabun tidak hanya tentang mewarisi gen.
Pengaruh Lingkungan Keluarga
Menurut Dr Saroja Balan, seorang dokter anak mengatakan lingkungan keluarga tempat anak dibesarkan juga berperan. Penelitian menunjukkan bahwa faktor lingkungan dan gizi juga berkontribusi terhadap perkembangan miopia. Berikut faktor lingkungannya:
- Ada beberapa bukti bahwa anak-anak yang tinggal di daerah perkotaan atau perkotaan memiliki risiko miopia yang lebih tinggi daripada mereka yang tinggal di pinggiran kota atau pedesaan.
- Anak-anak yang memulai pendidikan lebih awal juga lebih mungkin mengembangkan miopia. Ini karena tekanan visual yang dialami anak-anak pada usia dini.
- Anak-anak yang menghabiskan lebih banyak waktu di luar ruangan cenderung tidak rabun dibandingkan mereka yang menghabiskan lebih banyak waktu di dalam ruangan. Namun, lebih banyak bukti diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan ini.
Dilansir laman Drboas, anak-anak asal Asia, tampaknya lebih rentan terhadap miopia dibandingkan etnis lainnya. Dipercayai bahwa kemungkinan penyebab peningkatan tingkat miopia pada anak-anak Asia adalah penerapan pola makan gaya barat yang tinggi lemak jenuh, karbohidrat olahan, dan gula.
Namun, para ahli belum dapat menentukan alasan di balik mengapa dan bagaimana faktor-faktor tersebut di atas memengaruhi penglihatan anak.
Informasi lebih lengkap baca di halaman berikutnya ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Simak informasi mengenai kesehatan mata anak lainnya dalam video di bawah ini:
PENYEBAB MATA MINUS TINGGI PADA ANAK
Mata minus anak/ Foto: iStockphoto
Ada beberapa penyebab yang bisa memengaruhi seorang anak memiliki mata minus tinggi:
- Beberapa peneliti berpendapat bahwa anak-anak yang menghabiskan terlalu banyak waktu untuk fokus pada objek yang dekat, seperti saat membaca atau menulis, dapat memperburuk miopia.
- Pakar lain mengatakan bahwa peningkatan penggunaan televisi, tablet, ponsel pintar, dan layar portabel lainnya, yang digunakan anak kecil dalam waktu lama. Lalu, dari usia yang semakin muda, dapat meningkatkan risiko miopia. Namun, ini belum cukup dievaluasi dalam penelitian agar kami dapat membuat kesimpulan yang pasti.
- Banyak yang merekomendasikan bahwa menghabiskan lebih banyak waktu di luar ruangan bisa jadi lebih baik untuk kesehatan anak-anak secara keseluruhan, yang bagaimanapun juga akan bermanfaat bagi kesehatan mata.
Bahaya mata minus tinggi
Para ahli percaya bahwa bagian terburuk dari Miopia adalah penglihatan yang menurun dan kacamata yang lebih tebal. Terbukti secara klinis bahwa miopia yang lebih parah menyebabkan peningkatan yang signifikan dalam risiko penyakit mata yang lebih serius di kemudian hari.
Penyakit tersebut seperti degenerasi makula, ablasi retina, katarak, dan glaukoma, yang semuanya dapat menyebabkan kebutaan. Sampai baru-baru ini, para peneliti percaya bahwa hanya kasus Miopia tingkat lanjut yang dapat disalahkan untuk pasien yang menderita penyakit mata parah.
Studi terbaru mengkonfirmasi bahwa ada peningkatan risiko penyakit mata yang lebih serius dari jumlah miopia berapa pun. Hal ini membuat para peneliti percaya bahwa tidak ada jumlah miopia yang aman. Semoga informasinya dapat membantu ya, Bunda.
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Anak Jarang Main di Luar Sebabkan Mata Minus, Begini Penjelasannya Bun

Parenting
Kacamata Anti-Radiasi untuk Cegah Mata Minus Anak, Benarkah Efektif?

Parenting
Ukuran Mata Minus Anak Bisa Berkurang Sebelum Usia 18 Tahun, Mitos atau Fakta?

Parenting
Cara Deteksi Mata Minus pada Anak Sejak Masih Bayi, Bunda Perlu Tahu

Parenting
Tanda dan Penyebab Mata Anak Minus, Bunda Perlu Kenali Sejak Dini


7 Foto
Parenting
7 Potret Natarina Anak Taufik Hidayat yang Kini Beranjak Dewasa
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda