PARENTING
7 Makanan Pengganti Sayur agar Kebutuhan Serat & Gizi Anak Terpenuhi
Asri Ediyati | HaiBunda
Selasa, 30 May 2023 04:00 WIBSerat adalah nutrisi penting yang membantu membuat kita kenyang dan menjaga saluran pencernaan tetap bergerak. Pola makan yang mencakup sumber serat yang baik dapat membantu mencegah anak mengalami sembelit. Serat dibagi ke dalam dua jenis yaitu serat yang larut dan tidak larut.
Serat larut berasal dari bagian dalam tumbuhan dan termasuk zat seperti pektin. Serat hadir dalam buah-buahan, sayuran, gandum, dan jelai dan dapat membantu mengatur kadar gula darah dan kolesterol.
Serat tidak larut berasal dari kulit luar tanaman dan langsung melewati sistem pencernaan. Mereka dapat membantu mencegah sembelit. Contohnya seperti seledri, dan biji-bijian.
Manfaat Serat untuk Tubuh
Dikutip dari Healthline, serat makanan dapat menawarkan manfaat berikut:
- Mencapai berat badan yang sehat: Makanan berserat tinggi seperti buah dan sayuran cenderung lebih rendah kalori. Serat juga dapat memperlambat pencernaan untuk membantu anak merasa kenyang lebih lama.
- Mencegah sembelit: Serat dapat mempercepat pencernaan dan mencegah sembelit. Serat tidak larut menambah jumlah besar ke saluran pencernaan, karena tubuh tidak mencernanya, inilah yang merangsang usus.
- Mengelola gula darah: Tubuh membutuhkan waktu lebih lama untuk memecah makanan berserat tinggi, yang berarti glukosa tidak masuk ke aliran darah begitu cepat. Ini membantu mempertahankan kadar gula darah yang lebih konsisten.
- Mengurangi risiko kanker: Makan cukup serat dapat membantu mencegah kanker tertentu, termasuk kanker usus besar. Salah satu alasannya mungkin karena beberapa jenis serat, seperti pektin dalam apel, mungkin memiliki sifat antioksidan.
- Mengurangi kolesterol: Serat dalam saluran pencernaan dapat membantu mengurangi penyerapan kolesterol tubuh.
Academy of Nutrition and Dietetics merekomendasikan untuk mengonsumsi sekitar 14 gram (g) serat untuk setiap 1.000 kalori yang dikonsumsi setiap hari.
Tabel berikut menunjukkan asupan serat yang direkomendasikan untuk anak dari berbagai usia:
- 1–3 tahun 14 g (laki-laki) 14 g (perempuan)
- 4–8 tahun 19,6 g (laki-laki) 16,8 g (perempuan)
- 9–13 tahun 25,2 g (laki-laki) 22,4 g (perempuan)
- 14–18 tahun 30,8 g (laki-laki) 25,2 g (perempuan)
Makanan Berserat Pengganti Sayur
Apakah Si Kecil sudah terpenuhi kebutuhan seratnya, Bunda? Kabar baiknya, serat tak hanya ada di sayur. Jika memang Si Kecil kurang suka sayur. Sambil perlahan mengenalkannya, berikut tujuh makanan pengganti sayur agar kebutuhan serat dan gizi anak terpenuhi seperti dilansir berbagai sumber:
1. Kacang merah
Setengah cangkir kacang merah menyediakan serat, serta protein dan magnesium. Bunda bisa mengolah kacang merah dengan membuatnya sup dan menambahkan daging sapi.
Khawatir perut kembung karena konsumsi kacang merah? Solusinya sebenarnya makan lebih banyak kacang-kacangan, atau setidaknya, makan kacang lebih teratur.
"Setelah tiga hingga empat minggu asupan rutin, usus beradaptasi dan tingkat gas dalam perut kembali ke garis dasar," jelas ahli diet terdaftar Anna Taylor, RD, dikutip dari laman Cleveland Clinic.
2. Biji chia
Satu sendok makan biji chia bisa sangat bermanfaat. Taylor mengatakan biji chia sangat kaya serat, mengandung asam lemak omega-3 dan mengemas protein yang bagus juga. Jumlah serat biji chia dalam 2 sendok makan mengandung 10 gr serat, jumlah serat dalam 1 cangkir, dimasak sebanyak 12 gr serat.
Untuk menyajikannya, biji chia dikenal dapat menambah tekstur dan manfaat kesehatan pada oatmeal, puding, selai, salad. Bisa juga, cobalah mencampurkannya ke dalam smoothies atau yoghurt tepat sebelum anak memakannya sehingga mereka tidak punya banyak waktu untuk menyerap air dan menggembung.
3. Pasta Gandum
Pasta dari biji-bijian adalah sumber serat yang bagus. Jumlah serat dalam pasta gandum 1 cangkir, dimasak yakni 7 gr serat. Mereka juga kaya fitonutrien yang sehat, yang diyakini membantu mencegah berbagai penyakit.
"Pastikan untuk melewatkan pasta putih, yang telah dilucuti dari semua bahan bagusnya, dan gunakan gandum utuh," kata Taylor.
4. Kacang almond
Kacang almond dikemas dengan lemak tak jenuh, itu jenis yang sehat, yang diperkirakan dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Selain kaya serat yang sehat, kacang almond juga memiliki sekitar 6 gram protein per porsi (23 biji). Anak dapat mengonsumsi kacang almond sebagai camilan, pastikan untuk memperhatikan ukuran porsinya.
5. Oat
Oat memiliki dua kandungan serat, kaya akan serat tidak larut dan larut. "Mereka juga memiliki jenis serat larut yang disebut beta-glucan, yang dapat membantu mengontrol gula darah dengan memperlambat laju penyerapan glukosa, atau gula darah," kata Taylor.
Beta-glucan juga telah terbukti membantu mengurangi kadar kolesterol total dan LDL. Setengah cangkir oat utuh juga menyediakan vitamin dan mineral penting lainnya. Dalam satu cangkir oat mengandung 5 gr serat.
Hati-hati dengan oatmeal instan yang sering kali sarat dengan gula. Alih-alih pakai yang instan dan memiliki rasa, coba beralih ke oat utuh, Bunda.
6. Apel
Apel adalah sumber pektin yang baik, sejenis serat larut yang dikaitkan dengan penurunan kolesterol. Satu apel ukuran sedang mengandung 4,5 gr serat.
Bunda bisa langsung bisa mengupas dan memotongnya untuk disajikan ke anak. Bisa juga diolah menjadi pie apel yang sehat dan terlihat menyenangkan bagi Si Kecil.
7. Ubi jalar
Ubi jalar adalah umbi populer yang sangat mengenyangkan dan memiliki rasa yang manis. Ubi jalar tinggi beta karoten, vitamin B, dan berbagai mineral. Ubi jalar bisa menjadi pengganti kue yang enak, lho. Kandungan serat ubi jalar rebus ukuran sedang (tanpa kulit) memiliki 3,8 gr serat, atau 3 gram per 100 gr.
Itulah tujuh makanan pengganti sayur agar kebutuhan serat anak terpenuhi. Semoga informasinya bermanfaat ya, Bunda.
Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan untuk anak. Langsung aja yuk, Bun klik di sini.
(fir/fir)Simak video di bawah ini, Bun:
Pentingnya Kandungan Protein Hewani untuk Cegah Stunting pada Anak
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Kebutuhan Serat Harian Bayi hingga Dewasa dan Cara Mudah Memenuhinya
8 Makanan Tinggi Zat Besi untuk Pertumbuhan Anak
Ketahui Pentingnya Serat untuk Pencernaan Anak dan Mengurangi Risiko Alergi
5 Rekomendasi Makanan Tinggi Serat untuk MPASI Bayi
TERPOPULER
Najwa Shihab Peringati 40 Hari Meninggalnya Suami, Unggah Foto bersama Sang Putra
Mitos atau Fakta, Sunat Berpengaruh pada Tumbuh Kembang Anak? Ini Kata Dokter
Deretan Artis Banting Setir saat Pindah ke Luar Negeri, Bisnis Jamu hingga Psikolog
3 Jenis Posisi Bayi Sungsang yang Perlu Diketahui
Arti Nama Tia dan 30 Rangkaian untuk Anak Perempuan, Simpel & Indah untuk Sapaan
REKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Face Mist Terbaik untuk Lembapkan Kulit Wajah
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
5 Pilihan Tas Sekolah Anak TK-SD yang Bagus hingga Awet, Bisa Buat Perempuan & Laki-laki
Firli NabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Cleansing Oil untuk Semua Jenis Kulit dari Berminyak dan Berjerawat
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Slow Cooker Terbaik, Solusi Masak MPASI untuk Bayi
Azhar HanifahREKOMENDASI PRODUK
Review Main Virtual Sport di VS Thrillix AEON Mall Tanjung Barat, Lengkap dengan Harga Tiket
Firli NabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
Tren Micro Retirement Kalangan Gen Z, 'Pensiun' Sementara karena Burnout
Najwa Shihab Peringati 40 Hari Meninggalnya Suami, Unggah Foto bersama Sang Putra
3 Jenis Posisi Bayi Sungsang yang Perlu Diketahui
Suami Chikita Meidy Ungkap Dugaan KDRT oleh Istri usai Dituding Lakukan Judol
Arti Nama Tia dan 30 Rangkaian untuk Anak Perempuan, Simpel & Indah untuk Sapaan
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Karmen Anastasya, Pengganti Merince Kogoya yang Didepak gegara Bendera Israel
-
Beautynesia
Bukan Sekadar 'Halo', Coba 5 Kalimat Ini Biar Kamu Terlihat Lebih Ramah saat Menyapa Teman
-
Female Daily
Qeza Clinic Hadirkan Treatment Dermaqual Melasma untuk Bantu Cerahkan Kulit!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Curhat Viral Istri yang Suaminya Jorok dan Malas, Buang Air Seni di Wastafel
-
Mommies Daily
Dampak Jika Selat Hormuz Ditutup dan 7 Strategi Keuangan untuk Antisipasi