HaiBunda

PARENTING

Alasan Bayi Suka Tidur Tengkurap, Pahami Bahayanya agar Tak Sebabkan SIDS

Kinan   |   HaiBunda

Jumat, 01 Dec 2023 17:53 WIB
Ilustrasi Alasan Bayi Suka Tidur Tengkurap, Pahami Bahayanya agar Tak Sebabkan SIDS/Foto: Getty Images/iStockphoto/Simplylove
Jakarta -

Jika diperhatikan bayi umumnya memang suka tidur tengkurap. Hal ini wajar karena mereka belum memiliki kontrol otot yang baik, sehingga lebih nyaman tidur dengan posisi kepala dan leher yang lebih tegak. Apa alasan lain bagi bayi suka tidur tengkurap? 

Dikutip dari laman Romper, posisi tengkurap juga disukai bayi karena dapat membantu proses penguatan otot leher dan bahunya.

Namun, penting untuk diketahui bahwa tidur tengkurap dapat meningkatkan risiko terjadinya sindrom kematian mendadak pada bayi atau Sudden Infant Death Syndrome (SIDS). SIDS adalah kematian mendadak dan tidak terduga pada bayi yang sehat, tanpa adanya penyebab yang jelas.


Penyebab bayi suka tidur tengkurap

Menurut dokter anak Duke University Hospital, Sophie Shaikh, MD, sebenarnya belum ada bukti ilmiah konkret yang dapat menjelaskan hal ini secara pasti. 

"Ini mungkin mengingatkan kita pada posisi janin saat di dalam rahim. Posisi tengkurap membuat mereka merasa nyaman dan aman," ungkap Shaikh.

Hal serupa disampaikan oleh Harvey Karp, MD dalam bukunya, The Happiest Baby on the Block. Bayi sangat menyukai posisi tubuhnya saat masih di dalam rahim, jadi ketika mereka menyadari posisi ini dapat 'ditiru', mereka jadi merasa cukup nyaman untuk tertidur dalam posisi tersebut.

Kendati demikian, American Academy of Pediatrics (AAP) memperingatkan para orang tua bahwa bayi harus selalu ditidurkan telentang untuk meminimalkan risiko SIDS. Berikut adalah beberapa alasan lain mengapa bayi suka tidur tengkurap:

1. Kontrol otot yang belum baik

Bayi baru lahir umumnya memiliki kontrol otot yang belum baik, terutama di bagian leher dan kepala. Posisi tengkurap dapat membantu bayi menopang kepala dan lehernya dengan lebih baik.

2. Membantu perkembangan otot leher dan bahu

Posisi tengkurap juga dapat membantu bayi mengembangkan otot leher dan bahunya. Otot-otot ini penting untuk mendukung kepala dan leher bayi, serta untuk membantu bayi belajar merangkak dan berjalan.

3. Membantu proses pencernaan

Tidur tengkurap dapat membantu bayi mengeluarkan gas dari perut dan ususnya, sehingga membuatnya merasa lebih nyaman.

Dokter anak di Children’s of Alabama, Erinn Schmit, MD, menyebutkan bahwa biasanya bayi belum bisa berguling ke dua arah hingga usia sekitar 5 hingga 6 bulan. Jadi, kapan bayi bisa lebih nyaman tidur telentang bergantung pada apakah itu sesuatu yang ingin mereka lakukan atau tidak. 

Amankah bayi tidur dalam posisi tengkurap?

Ilustrsai bayi tidur tengkurap/Foto: Getty Images/iStockphoto/Phattana

Schmit menekankan bahwa tidak ada usia tertentu yang aman bagi setiap bayi untuk tidur dalam posisi tengkurap. Namun, ada syarat keamanan yang perlu diperhatikan oleh orang tua jika bayinya menyukai posisi ini, Bunda.

"Jika bayi berbaring tengkurap atau menyamping saat tidur, aman untuk membiarkannya dalam posisi tersebut jika ia sudah menguasai dua cara berguling: terlentang ke tengkurap, serta sebaliknya. 

Bahkan ketika mereka sudah bisa berguling, penting untuk menidurkan bayi dalam posisi terlentang hingga mereka berusia 1 tahun. 

"Tidak apa-apa membiarkan mereka tetap tengkurap jika mereka berbalik sendiri, tapi disarankan untuk selalu memulai tidur dengan posisi telentang," imbuh Shaikh.

Tips keamanan bayi tidur tengkurap

Meskipun ada beberapa manfaatnya, tidur tengkurap pada bayi juga memiliki risiko yang perlu diwaspadai. Tidur tengkurap dapat meningkatkan risiko terjadinya SIDS, yakni kematian bayi yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya.

Menurut penelitian, bayi yang tidur tengkurap memiliki risiko SIDS 2,5 kali lebih tinggi dibandingkan bayi yang tidur telentang. Hal ini karena posisi tengkurap berisiko dapat menghalangi jalan napas bayi, sehingga bayi sulit bernapas.

Selain itu, tidur tengkurap juga dapat meningkatkan risiko terjadinya kekakuan pada leher dan punggung bayi. Hal ini karena bayi harus memutar kepala dan lehernya ke samping untuk bernapas.

Untuk mengurangi risiko SIDS, sebaiknya bayi tidur telentang hingga usianya menginjak 1 tahun. Selain itu, pastikan juga bayi tidur di tempat tidur yang aman, tanpa benda-benda yang dapat menghalangi jalan napasnya.

Berikut adalah beberapa tips untuk menjaga keamanan bayi saat tidur:

  • Letakkan bayi di tempat tidur yang rata, tanpa bantal atau guling
  • Hindari menggunakan perlengkapan tidur yang dapat menutupi wajah bayi, seperti selimut, topi, atau boneka
  • Pastikan suhu ruangan cukup sejuk

Jika bayi sudah berusia 1 tahun, Bunda dapat mulai membiarkannya tidur tengkurap di siang hari. Namun, pastikan selalu ada orang dewasa yang mengawasi supaya lebih aman ya, Bunda. Semoga ulasan ini bermanfaat.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

Simak video di bawah ini, Bun:

5 Dampak Pola Asuh Otoriter Terhadap Psikologi Anak, Salah Satunya Rendah Diri

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Before After Artis Sukses Turunkan Berat Badan, Aurel hingga Mahalini

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Apakah Sekali Berhubungan Intim Bisa Langsung Hamil?

Kehamilan Melly Febrida

5 Potret Cadmael Anak Chand Kelvin Sunat di Usia 2,5 Bulan, Bikin Kaget Netizen

Parenting Nadhifa Fitrina

5 Potret Joanna Alexandra Ajak Kekasih Ketemu Orang Tua & Quality Time Bareng Anak

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Curhat Pevita Pearce Ungkap Suka Duka Hidup Jauh dari Keluarga

Mom's Life Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

5 Potret Before After Artis Sukses Turunkan Berat Badan, Aurel hingga Mahalini

Apakah Sekali Berhubungan Intim Bisa Langsung Hamil?

5 Potret Cadmael Anak Chand Kelvin Sunat di Usia 2,5 Bulan, Bikin Kaget Netizen

20 Tanaman Hias Tahan Panas, Cocok untuk Outdoor

Curhat Pevita Pearce Ungkap Suka Duka Hidup Jauh dari Keluarga

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK